Pembunuhan Debt Collector di Cianjur
Terungkap Motif Pembunuhan Debt Collector di Cianjur, Jasad Ditemukan dalam Kondisi Kepala Putus
Pelaku pembunuhan berinisial AN alias Ahek (50) mengungkapkan ia menghabisi nyawa Jenal karena merasa sakit hati saat korban menagih utang
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Polisi berhasil mengungkap motif pembunuhan terhadap seorang debt collector, Jenal Ompusunggu (42) yang jasadnya ditemukan tanpa kepala dan dibungkus plastik.
Satu di antara pelaku pembunuhan berinisial AN alias Ahek (50) mengungkapkan ia menghabisi nyawa Jenal karena merasa sakit hati saat korban menagih utang padanya.
"Dia (korban) menagih utang dengan mempermalukan saya, saya sakit hati," ucap Ahek, seperti dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Senin (14/10/2019).
• Curiga di Tebing Ada Bau Tak Sedap, Ternyata Ada Mayat Debt Collector Tanpa Kepala Membusuk
• 5 Fakta Kasus Pembunuhan Debt Collector, Kronologi, Kondisi Jasad di Tebing hingga Peran 7 Pelaku
Ahek menganggap cara korban menagih utang sudah melewati batas.
Ia yang sakit hati lantas nekat menghabisi nyawa korban secara sadis.
Dalam konferensi pers di Polres Cianjur, Ahek mengakui memang memiliki utang sebesar Rp 40 juta.
Utang tersebut makin bertambah hingga menjadi Rp 150 juta.
Ia melanjutkan, selama ini selalu berusaha menyicil utangnya itu dengan membayar ratusan ribu setiap hari.
"Padahal setiap hari saya bayar Rp 300-400 ribu, tapi cara dia menagih sudah kelewat batas," ucap Ahek.
Ahek yang tega membunuh Jenal secara sadis itu mengaku mengenal korban sejak belasan tahun lalu.
"Saya sudah kenal dengannya (korban) selama belasan tahun," kata Ahek.
Pembunuhan terhadap Jenal terungkap setelah warga menemukan mayat pria yang kepalanya terpisah di wilayah wisata, Sukanagara, Desa Sukamekar, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Mayat dengan kepala terpisah ini ditemukan pada Kamis (26/9/2019) pukul 14.00 WIB, di tepi tebing, dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.id, Minggu (6/10/2019).
Penemuan ini pertama kali ditemukan oleh seorang warga yang melintas.
Kapolres Cianjur AKBP Juang Andi Priyanto mengungkapkan awal mula penemuan kasus mayat kepala terpisah.