Perppu UU KPK
Sarankan Arteria Dahlan Minta Maaf ke Emil Salim, Arief Pouyuono: Jangan sampai Dianggap Bodoh
Arteria dengan nada tinggi beberapa kali menunjuk-nunjuk wajah mantan menteri lingkungan hidup era Presiden Soeharto, Emil Salim.
Editor: Lailatun Niqmah
Lebih lanjut Djayadi berpendapat, menjadi penyelenggara negara seperti anggota DPR bukan tugas yang ringan. Mereka banyak dituntut, dan di saat bersamaan harus mau bersabar mendengarkan kritik.
"Itu yang tampaknya agak luput malam itu ditampilkan oleh Arteria Dahlan, yang seorang anggota DPR. Itu tercermin dari tanggapan yang negatif dari netizen setelah acara itu. Jadi saya kira, publik kita kan cukup bisa melihat mana yang patut dicontoh mana yang tidak," kata Djayadi.
Politikus PDIP dan Gerindra sarankan minta maaf
Masinton Pasaribu, kolega satu partai Arteria Dahlan tak mempermasalahkan isi argumentasi koleganya itu. Ia sama-sama sepakat agar Presiden Jokowi tidak mengeluarkan Perppu untuk membatalkan UU KPK.
"Secara substansi apa yang disampaikan Arteria itu benar," katanya.
• Diingatkan Haris Azhar, Arteria Dahlan Ungkap Duka Cita bagi Akbar Alamsyah setelah Doakan Wiranto
Namun secara etika, kata dia, Arteria perlu meminta maaf. "Dalam etik ketimuran kita, menghormati yang tua. Nggak salah kalau menyampaikan maaf, anak ke orang tua."
Masinton beberapa kali ikut dalam debat publik yang ditayangkan melalui televisi, termasuk di Mata Najwa.
Dia mengaku dalam satu kesempatan setelah berdebat dengan mantan Wakil Ketua KPK, Bibit Samad Rianto, dirinya meminta maaf.
"Saya katakan, 'Maaf Pak Bibit, saya tadi menyampaikan agak keras, saya minta maaf'. Saya cium tangan," paparnya.
"Dalam (debat) pendapat juga, adab ketimuran kita, kalau kita lihat bahwa setelah itu, bentuk penghormatan kita. Bahwa (lawan debat) itu orang tua," tambahnya.
Sementara itu, politikus dari Partai Gerindra, Arief Poyuono menganggap kelakuan Arteria Dahlan tidak mencerminkan seorang wakil rakyat. Menurutnya, Arteria perlu memberi contoh yang baik dalam komunikasi politik, terutama pada orang yang lebih tua.
"Padahal, apa yang dikatakan Prof. Emil itu sudah benar," katanya kepada BBC News Indonesia, Kamis (10/10).
Ia juga sepakat dengan Masinton, agar Arteria meminta maaf secara terbuka.
"Sebagai teman saya kasih tahu, jangan sampai di-framing masyarakat dia yang terlihat bodoh, kalau dia itu nggak ngerti. Apalagi nanti di kalangan civitas akademika, dia dianggap bodoh," kata Arief.
Jadi hujatan warganet
