Menkopolhukam Wiranto Diserang
Penyerang Wiranto Sempat Dekati Petugas, Benny Mamoto: Dia Sarjana Hukum, Cukup Smart untuk Itu
Benny Mamoto menyampaikan pelaku penyerangan terhadap Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan Sarjana Hukum.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kepala Pusat Ilmu Kepolisian dan Kajian Terorisme Universitas Indonesia (UI), Benny Mamoto menyampaikan pelaku penyerangan terhadap Wiranto, Syahril Alamsyah alias Abu Rara merupakan Sarjana Hukum.
Benny Mamoto mengungkapkan Abu Rara cukup cerdik dalam melakukan aksi penyerangan tersebut.
Ia menyatakan Abu Rara sempat berinteraksi dengan petugas penjaga Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.
Hal itu disampaikan Benny Mamoto dalam acara 'APA KABAR INDONESIA' yang diunggah kanal YouTube Talk Show tvOne, Jumat (11/10/2019).
• Kata Poppy Amalya soal Ekspresi Penusuk Wiranto, Perhatikan Seringai dan Genggaman Tangannya
• Wiranto Diserang tapi Sebagian Publik Justru Senang, Psikolog Singgung Kekecewaan dan Pembenci
Benny Mamoto menyatakan aksi penyerangan terhadap Wiranto termasuk wujud terorisme.
Menurutnya, terorisme tidak harus selalu dalam bentuk bom.
Benny Mamoto menduga ada pesan yang ingin disampaikan dalam aksi penyerangan Menkopolhukam itu.
"Teror tujuannya adalah menimbulkan ketakutan, ada message yang dikirim," ucap Benny.
"Oleh sebab itu tentunya melihat begitu sederhananya, begitu murahnya, hanya sebuah pisau, tidak harus mahal tapi dampaknya karena yang diserang adalah simbol."
Benny menyatakan terorisme tak selalu bertujuan untuk menyebabkan korban tewas, namun lebih terhadap dampak ketakutan yang ditimbulkan.
"Buktinya korban semua headline halaman pertama, di internasional juga sama," ucap Benny.
"Jadi sekali lagi jangan anggap teror itu harus bom, dampaknya yang diperlukan."
Berdasarkan hasil analisis, Benny menyebut Abu Rara sempat berinteraksi dengan petugas pengamanan sebelum menyerang Wiranto.
"Kemudian tentunya dari foto yang beredar, tersangka ini sempat berinteraksi dengan petugas," ujar Benny.
"Itu menunjukkan bahwa dia cukup smart untuk masuk ke ring yang lebih dalam."
Ia menambahkan, tindakan Abu Rara yang berinteraksi dengan petugas itu bertujuan agar tak dicurigai.
"Dia berkomunikasi dengan aparat supaya aparat tidak curiga, bayangkan kalau dia diam saja matanya lihat kanan kiri, aparat pasti langsung melihat dia," imbuh Benny.
Benny lantas menegaskan, Abu Rara memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum.
"Saya pikir satu hal pelajaran dari kasus ini untuk ke depan, berbagai modus operandi bisa dilakukan oleh teroris, lihat pendidikannya latar belakangnya S1 Hukum," imbuh Benny.
• Pakar Ekspresi Baca Mimik dan Cara Pelaku Penusukan Wiranto saat Pegang Senjata: Ada Rasa Jijik
• Menkopolhukam Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal, Ali Ngabalin: Ini Pertama Kali dalam Sejarah
Lebih lanjut ia menjelaskan, para teroris biasanya diberi pelatihan terkait cara melakukan serangan.
Termasuk cara pendekatan dengan berintaksi dengan petugas agar tak dicurigai.
"Iya, bahkan karena kami dulu interogasi teroris, jadi kalau menggali informasi bagaimana sih kamu menyiapkan suatu serangan segala macam versi Dokter Azhari itu selalu begini, kemudian versi dari kelompok lain itu begini," ungkapnya.
Para teroris disebut Benny bahkan juga mempelajari cara kerja aparat kepolisian.
Menurut Benny, hal tersebut lah yang membuat keberadaan para teroris sulit dilacak petugas.
"Bahkan mereka mempelajari cara kerja aparat, karena mempelajari mereka bisa meng-counter bagaimana menghindari penjejakan, pelacakan oleh aparat, itu bukunya ada," tutur dia.
"Hindari pakai ini di rumah, kalau pakai handphone harus 2 kilometer dari rumah, dia cukup smart untuk melakukan itu, oleh sebab itu kadang harus berlomba siapa yang harus cerdik."
Simak video selengkapnya berikut ini menit 5.53:
Wiranto Diserang Orang Tak Dikenal
Diberitakan sebelumnya, Wiranto diserang oleh orang tak dikenal di Pandeglang, Banten, Kamis (10/10/2019).
Dilansir TribunWow.com dari tayangan live KompasTV, Kamis (10/10/2019), Wiranto ditusuk oleh orang tak dikenal setelah menghadiri acara peresmian gedung perkuliahan di Universitas Mathla'ul Anwar, Pandeglang, Banten.
Namun, saat akan kembali ke Jakarta Menkopolhukam itu tiba-tiba ditusuk oleh orang tak dikenal.
Wiranto langsung dievakuasi ke Rumah Sakit Umum Dearah (RSUD) Berkah Pandeglang untuk mendapatkan perawatan medis dan selanjutnya dirujuk ke RSPAD Gatot Soebroto.
Selain Wiranto, sejumlah petugas yang berada di dekat Menkopolhukam saat kejadiaan juga dikabarkan mengalami luka akibat ditusuk orang tak dikenal itu.
Kini kedua pelaku penyerangan itu sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)