Buzzer Medsos
Hadir di ILC, Pegiat Media Sosial Eko Kuntadhi Ungkap Kesan Ini hingga Karni Ilyas Tertawa Keras
Pegiat media sosial, Eko Kuntadhi turut diundang dalam acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' pada Selasa (8/10/2019).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Menurutnya, buzzer yang ditulis agar ditertibkan bukanlah sesuatu yang mudah.
"Menertibkan buzzer, menertibkan orang banyak itu di media sosial bagaimana caranya?," katanya.
Bahkan, pemerintah dianggap juga tak akan bisa menertibkan buzzer.
"Pertama pemerintah tidak bisa menutup akun media sosial, yang bisa menutup akun itu adalah orang yang punya akun dan platformnya."
"Pemerintah bisa tutup platformnya, Facebook ditutup, Twitter ditutup tapi akun enggak bisa," jelas Eko.
• Sentil Eko Kuntadhi soal Buzzer, Haikal Hassan: Bukan Mencerahkan Publik Bang, Ini Mencelakai Publik
Lihat videonya sejak menit awal:
Eko Kuntadhi Disentil Haikal Hassan soal Buzzer
Di kesempatan yang sama, Ketua II Persaudaraan Alumni (PA) 212, Haikal Hassan juga banyak mengkritik tulisan-tulisan buzzer dan menyentil Eko Kuntadhi.
"Satu jam sebelum ke sini, saya coba print di rumah, ternyata segini bundelan yang perlu temen-temen ketahui sebuah contoh buzzer, ini random saja," kata Haikal sambil memamerkan setumpuk kertas.
Lantas, Haikal membacakan tulisan-tulisan yang telah dipegangnya tersebut.
"'Lewat aksi 212, 414 yang dianggap dijadikan momen angka asyik yang dimotori gerakan Islam radikal, GNPF MUI'. Dari mana radikalnya?," ucap Haikal.
Tak lupa, Haikal turut membacakan tulisan yang ditulis oleh relawan Presiden Joko Widodo (Jokowi) Ninoy Karundeng saat Pilpres 2019.
Ninoy Karundeng sendiri baru ramai diperbincangkan setelah mengaku pernah diculik.
"'Para penganut khalifah keluar kandang, kami bukan hewan'. Yang tulis Ninoy," kata Haikal.
"'Setelah Rizieq terasingkan diri sampai meninggal pun Indonesia enggak akan rugi' coba lihat," lanjut Haikal.