Breaking News:

Terkini Daerah

Dapat Berkah, Keluarga Anak 12 Tahun yang Dikurung di Bekas Kandang Ayam Dijanjikan Rumah Baru

Hamzah,ayah Moh Effendi (12), anak yang dikurung di dalam tempat bekas kandang ayam, mengaku ada sejumlah orang yang berjanji akan membangunkan rumah.

KOMPAS.COM/TAUFIQURRAHMAN
Moh. Efendi (12) dikurung di dalam bekas kandang ayam oleh orangtuanya karena memiliki kelainan sifat sejak lahir. Efendi dikurung karena sering merangkak hingga pernah ditemukan di hutan dan pinggir sungai. 

TRIBUNWOW.COM - Hamzah, ayah Moh Effendi (12), anak yang dikurung di dalam tempat bekas kandang ayam, mengaku ada sejumlah orang yang berjanji akan membangunkannya rumah.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (6/10/2019), Hamzah menyatakan orang yang akan membangunkannya rumah itu merasa prihatin dengan nasib anaknya, Effendi.

Hamzah menuturkan, sejumlah orang itu bahkan sudah mengukur lahan yang akan digunakan untuk membangun rumah.

Menurut Hamzah, orang-orang tersebut berjanji akan kembali datang dengan membawa bahan bangunan dan tukang untuk membuatkannya rumah.

"Waktu itu, orang tersebut berjanji akan datang hari Sabtu sekaligus membawa bahan-bahan bangunan dan tukang bangunan untuk membuat tempat tinggal Efendi," ucap Hamzah, Sabtu (5/10/2019).

PSS Sleman Gagalkan Bhayangkara FC Menangi Laga Perdana di Kandang, The Guardian Kecewa

Takluk 0-2 dari PSS Sleman di Kandang, Pelatih Paul Munster Tak Beri Jatah Libur Tim Bhayangkara FC

Hamzah mengaku tak mengenal siapa orang yang berjanji membangunkannya rumah itu.

Namun, saat Hamzah menunggu sampai Sabtu (5/10/2019), orang tersebut tak kunjung datang menemuinya.

Hamzah juga mengaku tak memiliki nomor telepon atau alamat orang tersebut.

Demi menunggu kedatangan orang tersebut, Hamzah bahkan sampai meninggalkan pekerjaannya.

Kepala Desa Angsana, Moh Masduki mengatakan akan membantu menemui setiap tamu yang datang ke rumah Hamzah.

Hal itu ia lakukan untuk menghindarkan Hamzah dari orang yang berniat mempermainkannya.

"Hamzah minta saya membantu ketika ada tamu yang datang mau memberikan bantuan," ujar Masduki.

"Sebab, sejak informasi anaknya dikurung, banyak tamu yang datang dan menjanjikan bantuan."

Masduki menyatakan sangat mendukung apabila ada orang yang berniat membangunkan rumah untuk Hamzah dan keluarga.

Masduki menganggap rumah yang kini dihuni Hamzah dan keluarga itu sudah tidak layak untuk dihuni.

"Saya juga mendukung kalau ada yang mau membantu keluarga Efendi karena kondisi rumah tangganya memang sangat membutuhkan bantuan," ujarnya.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (5/10/2019), Moh Efendi (12), bocah Dusun Bringin, Desa Angsana, Kecamatan Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur, dikurung dalam bekas kandang ayam tanpa busana.

Tak hanya itu, Efendi bahkan pernah makan-makanan ternak seperti olahan dedak untuk sapi hingga dedaunan.

Jalani Pemeriksaan Polisi atas Laporan Hotman Paris, Farhat Abbas: Mengusik Kebahagiaan Saya Saja

Unggahan Twitter Miljan Radovic Ditujukan untuk Persib Bandung yang Sedang Berusaha untuk Bangkit?

Efendi dikurung dalam bekas kandang ayam lantaran memiliki sifat yang berbeda atau kelainan dibandingkan dengan bocah seusianya.

Setiap hari, Efendi harus menghabiskan waktu dalam bekas kandang ayam yang terbuat dari bambu serta papan kayu.

Putra ketiga pasangan Hamzah (40) dan Latifah (36) menghabiskan waktu sepanjang hari di dalam sana tanpa sehelai benang pun.

Semua kegiatan mulai dari makan, minum, buang air besar dan kecil hingga tidur ia lakukan dalam bekas kandang itu.

Didatangi Kompas.com, Jumat (4/10/2019) siang, Efendi langsung berusaha berdiri dan berpegang pada bilah-bilah bambu.

Setelah berhasil berdiri, tangan Efendi keluar dari sela-sela bambu dan berusaha meraih tangan atau baju orang yang mendekatinya.

Saat bisa menyentuh orang-orang, Efendi langsung tertawa girang.

Efendi langsung meronta-ronta seolah minta dikeluarkan dari kurungan ketika orang-orang akan pergi.

Ibu kandung Efendi, Latifah menceritakan tumbuh kembang Efendi yang sempat normal saat bayi.

Ketika menginjak usia tiga tahun, perkembangan Efendi terhitung lamban lantaran ia belum bisa berjalan serta berbicara.

Efendi selalu merangkak dan berbicara dengan bahasa yang tak bisa dipahami keluarganya.

"Dia hanya merangkak kemana-mana, bicaranya tidak dimengerti karena tidak ada bahasa yang bisa diucapkan," kata Latifa. (TribunWow.com)

Tags:
Anak dikurung orangtuaPamekasanJawa Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved