Terkini Nasional
Sempat Sebut Pengungsi Gempa di Maluku Beban Pemerintahan, Wiranto: Secara Tulus Saya Minta Maaf
Wiranto meminta maaf mengenai pernyataanya yang menyebut pengungsi gempa di Maluku adalah beban pemerintah.
Penulis: Desi Intan Sari
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Wiranto meminta maaf mengenai pernyataanya yang menyebut pengungsi gempa di Maluku adalah beban pemerintah.
Diketahui bahwa sebelumnya Wiranto mengatakan masih banyak warga yang ada di pengungsian meski sudah tidak ada gempa, dikutip TribunWow.com dari channel YouTube KompasTV, Sabtu (5/10/2019).
Maka dari itu, Wiranto berharap masyarakat bisa kembali ke rumah masing-masing.
• Wiranto Sebut Pengungsi Gempa di Maluku Beban Pemerintah, DPRD Maluku: Tanda Tak Punya Hati Nurani
"Tidak ada tsunami, diharapkan masyarakat bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing untuk mengurangi besaran dari pengungsi," sambungnya.
"Pengungsi terlalu besar itu sudah menjadi beban pemerintah pusat maupun pemerintah daerah."
Karena pernyataan Wiranto itu, banyak masyarakat Indonesia yang memberikan kritikan kepada Wiranto.
Seorang pemuda Maluku, Ikhsan Tualeka bahkan menuliskan sebuah surat untuk Wiranto di akun facebooknya.
Ikhsan mengatakan pernyataan Wiranto terkait pengungsi di Maluku sangat melukai perasaan warga Maluku.
Ia juga tidak terima Wiranto menyebut warga Ambon yang masih berada di pengungsian adalah beban negara.
Kemudian untuk meredam hal tersebut Wiranto pun melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh dari Maluku pada Jumat (4/10/2019) siang.
Wiranto meminta maaf karena telah menyebut para pengungsi gempa adalah beban pemerintah.
• Wiranto Sebut Ada Upaya Gabungkan Teroris dengan Demo
"Maka dalam kesempatan ini, saya sampaikan bahwa kalau ada ucapan, ada kalimat-kalimat yang saya sampaikan," kata Wiranto.
"Apabila dirasa mengganggu perasaan masyarakat di Maluku atau terdampak atau katakanlah dianggap menyakiti hati, dan sebagainya," sambungnya.
"Itu pasti bukan karena saya sengaja untuk menyakiti hati atau menyinggung perasaan masyarakat Maluku."
Wiranto mengatakan apabila ada yang merasa tersinggung dan sakit hati dengan perkataanya, secara resmi ia meminta untuk dimaafkan.
"Tapi apabila ada yang tersinggung, ada yang sakit hati, secara resmi tulus saya minta dimaafkan," ujar Wiranto.
Semantara itu pemerintahan Maluku akan membuat kartu pengungsi bagi para korban gempa yang bertahan di pengungsian.
Kartu tersebut akan digunakan untuk mengetahui jumlah pasti pengungsi yang rumahnya mengalami kerusakan.
Selain itu kartu pengungsi juga digunakan sebagai rujukan agar pemerintah bisa dengan mudah memberikan bantuan.
• Soal Demo Mahasiswa, Wiranto: Jangan Mau Diprovokasi, Didorong Melakukan Langkah Anarkis
PLT Sekda Maluku Kasrul Selang mengatakan akan menerbitkan kartu pengungsi gara pemerintah bisa mengetahui jumlah pengungsi secara pasti.
"Data setiap hari ini kan berubah-berubah, misalnya kalau malam, kita mendata siang banyak yang tidak ada di pengungsian," kata Kasrul Selang.
"Makanya kita akan mengeluarkan yang namanya kerja sama dengan kabupaten, yang namanya kartu pengungsi itu," sambungnya.
Kasrul Selang mengatakan dari kartu pengungsi pemerintah bisa mengetahui berapa kebutuhan Untara.
"Nah dari kartu pengungsi itu kita bisa tahu berapa kebutuhan Untara," jelas Kasrul Selang.
"Tapi Untara biasa ditempati paling kurang 20 sampai 25 kepala keluarga," sambungnya.
Diketahui bahwa sebelumnya gempa berkekuatan 6,5 skala richter mengguncang tiga wilayah di Maluku pada Kamis (26/9/2019).
• Wiranto Sebut Demo Mahasiswa Tak Relevan dan Buang Energi: Sebaiknya Disampaikan Lewat Dialog
Menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanggulangan Bencana Gempa Provinsi Maluku hingga Kamis (3/10/2019) diketahui korban jiwa sudah mencapai 36 orang.
Lihat video selengkapnya pada menit ke 01:10:
(TribunWow.com/Desi Intan)