Breaking News:

Bocah Tewas Disiksa Pasangan Sejenis

Dari Kecurigaan Ini, Tindak Penganiayaan Bocah 6 Tahun hingga Tewas oleh Wanita LGBT Terbongkar

Kapolsek Sangasanga mengungkapkan terbongkarnya penyiksaan bocah berusia 6 tahun, PT oleh seorang wanita penyuka sesama jenis, SA (23).

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Capture Kompas Tv
Kapolsek Sangasanga, Bantuas, Palaran, Samarinda, Kalimantan Timur, Iptu Muhammad Afnan menuturkan kronologi terbongkarnya penyiksaan bocah berusia 6 tahun, PT oleh seorang wanita penyuka sesama jenis, SA (23). 

"Datang itu dalam keadaan koma, ada muntah dan juga kejang. Kemudian setelah kita lakukan pemeriksaan, Didapatkan ada pembekuan darah di kepala," ungkap Syahranie.

Hingga dilakukan perawatan intensif selama dua hari, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (3/10/2019).

Langkah untuk menyelamatkan korban juga dilakukan dokter dengan melakukan tindakan bedah otak (kraniotomi) dan memasang ventilator di ruang PICU.

"Operasi di kepala oleh spesialis bedah saraf. Kita ambil darah yang mengalami pembekuan di kepalanya," jelas Syahranie kembali.

Humas Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur adukan dugaan tindak pidana.
Humas Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Samarinda, Kalimantan Timur adukan dugaan tindak pidana. (Capture Kompas Tv)

Namun pada Rabu (2/10/2019), kondisi korban terus menurun.

Bahkan empat orang dokter menyebutkan korban mengalami pembekuan darah di bagian kepala sehingga mematikan batang otak dan membuat otak tidak berfungsi.

Pembekuan darah diduga karena benturan keras benda tumpul.

Hal itu dijelaskan oleh Humas Rumah Sakit Abdul Wahab Syahranie Arysia Andhina.

Menurut pemeriksaan korban mengalami benturan yang menyebabkan pembekuan di kepala.

"Kondisinya sudah kritis sejak kami terima dari Puskesmas. Ada cedera kepala berat diduga akibat benturan yang menyebabkan terjadinya pembekuan darah di kepala," jelasnya.

"Ada luka lecet juga. Tapi, hampir sebadanan lebam-lebam," ungkapnya.

Seusai Siksa Bocah 6 Tahun hingga Tewas, Perempuan LGBT Ini Kabur Tinggalkan Korban di Rumah Sakit

Dokter menuturkan otak korban tak lagi berfungsi.

Korban lantas meninggal dunia sekitar pukul 16.00 Wita, Rabu (2/10/2019) di ruang PICU.

Ia menghembuskan nafas terakhirnya setelah sempat menjalani perawatan kurang lebih tiga hari.

"Korban cedera kepala berat. Itu yang menyebabkan korban meninggal dunia," sebut Syahranie.

Halaman
123
Tags:
LGBTKasus PembunuhanKasus PenganiayaanKalimantan Timur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved