Breaking News:

Terkini Daerah

Mahasiswa Unila Tewas saat Diksar Mapala, Polisi Ungkap Dugaan Ada Luka Lebam di Tubuh Korban

Kapolres Pasewaran, AKBP Popon AS menyampaikan hasil identifikasi sementara menunjukkan adanya luka lebam pada jenazah Aga Trias Tahta.

Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi Jenazah 

TRIBUNWOW.COM - Kapolres Pasewaran, AKBP Popon AS menyampaikan hasil identifikasi sementara menunjukkan adanya luka lebam pada jenazah Aga Trias Tahta.

Aga Trias merupakan mahasiswa Universitas Negeri Lampung (Unila) yang tewas saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Cakrawala, Minggu (29/9/2019).

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (1/10/2019), Popon menyebut pihak kepolisian masih menunggu hasil visum terhadap jenazah Aga.

Petugas kepolisian melakuan identifikasi jenazah Aga Trias Tahta, mahasiswa Fisip Unila yang meninggal saat mengikuti diksar UKM pecinta alam Cakrawala. Kepolisian menemukan luka lebam di tubuh jenazah.
Petugas kepolisian melakuan identifikasi jenazah Aga Trias Tahta, mahasiswa Fisip Unila yang meninggal saat mengikuti diksar UKM pecinta alam Cakrawala. Kepolisian menemukan luka lebam di tubuh jenazah. (Kompas.com/TRI PURNA JAYA)

"Itu (luka lebam di tubuh Aga) masih dugaan, kami masih menunggu hasil visum," kata Popon, Senin (30/9/2019).

"Kami akan mendalami kasus ini."

Mahasiswa Unila Tewas saat Ikuti Diksar Mapala, Keluarga Minta Pihak Kampus Tanggung Jawab

Dilantik Jadi Anggota DPR RI Periode 2019-2024, Krisdayanti Bicara soal Aksi Demo Mahasiswa

Popon mengungkapkan, pihak keluarga Aga menolak untuk dilakukan autopsi terhadap jenazah mahasiswa jurusan Sosiologi itu.

Kapolres Pasewaran itu menyatakan pihaknya sudah menemui Denny (53) dan Rosdiana (52) yang merupakan orangtua Aga.

Saat ditemui pihak kepolisian, Denny mengaku sudah mengikhlaskan kematian putranya.

Denny menganggap kematian Aga sebagai suatu musibah. 

"Kita kan inginnya autopsi, tapi pihak keluarga menolak untuk diotopsi,” ujar Popon.

Meskipun menolak autopsi,  orangtua Aga tetap meminta pihak kepolisian untuk mengungkap penyebab kematian mahasiswa itu.

Selain itu, Denny juga meminta pihak kampus Unila untuk bertanggungjawab atas kematian putranya. 

Dikutip TribunWow.com dari TribunLampung.com, Senin (30/9/2019), sebelum tewas, Aga sempat tak sadarkan diri saat menjalani diksar di Desa Cikoak, Padang Cermin, Pesawaran, Lampung, pada Kamis (26/9/2019).

Pengurus UMKM Cakrawala, Shyntia Claudia, pihak panitia diksar memberikan pertolongan pertama pada Aga yang saat itu jatuh tak sadarkan diri. 

Shyntia menyebut pihak panitia acara langsung membawa Aga ke rumah warga setempat.

Halaman
12
Tags:
MahasiswaLampungUniversitas Lampung (Unila)TewasKasus Penganiayaan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved