Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Soal Demo Mahasiswa, Wiranto: Jangan Mau Diprovokasi, Didorong Melakukan Langkah Anarkis
Wiranto mengimbau masyarakat dan para mahasiswa yang akan melakukan dmeonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI untuk tidak berbuat kerusuhan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Ia lantas menyampaikan pesan kepada masyarakat yang akan melakukan demo untuk tetap mengikuti aturan.
"Ini yang harus kita pahamkan ke masyarakat, oleh karena itu teman-teman yang akan berdemo, jangan sampai menjurus kepada demonstrasi yang anarkis," terang Wiranto.
Wiranto mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
"Jangan mau diprovokasi, didorong untuk melakukan langkah-langkah yang anarkis, itu bukan demonstrasi, itu bukan menyampaikan pendapat di muka umum," kata Wiranto.
"Tapi sudah melakukan suatu aksi-aksi melawan hukum yang disebut dengan gerakan kerusuhan atau gerakan anarkis yang biasanya dilakukan oleh para perusuh."
Simak video selengkapnya berikut ini menit 3.40:
Aksi Demonstrasi Menolak RUU KPK dan RKUHP
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Ghoziy Basir Amirulloh menyebut demo tolak RKUHP dan RUU KPK akan kembali dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2019.
Demo tolak RKUHP dan RUU KPK yang dilakukan mahasiswa itu bertepatan dengan pelantikan anggota DPR RI yang baru periode 2019-2024, yang akan digelar Selasa (1/10/2019).
Namun, demo kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (30/9/2019), Ghoziy Basir Amirulloh mengatakan mahasiswa kembali melakukan demo bertujuan untuk membuktikan ucapan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakayat (DPR), Bambang Soesatyo.
"BEM SI turun tanggal 1 Oktober 2019," ucap Basir, pada Minggu (29/9/2019)
Pernyataan Ghoziy Basir Amirulloh itu dibenarkan oleh Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Muhammad Abdul Basit.
Abdul Basit menyebut ingin membuktikan perkataan Bambang Soesatyo mengenai rapat paripurna.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/AmirulNisa)