Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Soal Demo Mahasiswa, Wiranto: Jangan Mau Diprovokasi, Didorong Melakukan Langkah Anarkis
Wiranto mengimbau masyarakat dan para mahasiswa yang akan melakukan dmeonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI untuk tidak berbuat kerusuhan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM (Menkopolhukam), Wiranto mengimbau masyarakat dan para mahasiswa yang akan melakukan dmeonstrasi di depan Gedung DPR/MPR RI untuk tidak berbuat kerusuhan.
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube tvOneNews, Senin (30/9/2019), Wiranto mengungkap demonstrasi yang seharusnya dimanfaatkan untuk menyalurkan aspirasi tanpa adanya kekerasan.
Wiranto menilai demonstrasi yang sesuai aturan berlaku tidak akan membuat masyarakat sekitar takut dan waswas.

"Jika demonstrasi dilakukan sesuai peraturan perundangan yang berlaku, maka demonstrasi tidak akan menakutkan," kata Wiranto.
"Demonstrasi tidak akan membuat masyarakat mejadi waswas dan khawatir, demonstrasi tidak akan mengganggu kehidupan masyarakat."
• DPR Minta Jokowi Copot Wiranto, Buntut 2 Mahasiswa Tewas akibat Demo di Kendari
• Wiranto Sebut Demo Mahasiswa Tak Relevan dan Buang Energi: Sebaiknya Disampaikan Lewat Dialog
Wiranto menilai, demonstrasi yang dilakukan sesuai aturan tidak akan memberikan dampak yang buruk bagi kehidupan masyarakat.
"Tidak mengganggu aktivitas masyarakat kalau dilaksanakan sesuai aturan," ujar Wiranto.
Wiranto mengungkapkan demonstrasi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini berlangsung secara anarkis.
Ia menganggap demonstrasi tersebut telah melanggar aturan yang sudah ditetapkan.
"Masalahnya adalah saat ini yang dihadapi kemungkinan adalah demonstrasi yang anarkis, demonstrasi yang justru melanggar aturan-aturan," ungkap Wiranto.
Wiranto lantas menyinggung tindakan penyerangan dan pembakaran yang dilakukan para demonstran.
"Demonstrasi yang terkadang menyerang petugas, merusak dan membakar, " lanjutnya.
Wiranto menyebut demnonstrasi yang dilakukan anarkis bisa dikaitkan dengan tidakan para perusuh.
"Ini bukan demonstrasi lagi, tapi ini adalah suatu gerakan yang dilakukan oleh para perusuh," ucap Wiranto.
"Maka sebenarnya aparat keamanan tidak lagi melaksanakan langkah-langkah anti-demonstrasi, tapi anti-kerusuhan."
• Suarakan Masalah Papua ke Jokowi, Glenn Fredly Dikomentari Angga Sasongko: Presiden bersama Wiranto
• Tinjau Karhutla Riau, Begini Wujud Sepatu Jokowi, Wiranto, dan Menteri Lain saat di Dalam Helikopter
Ia lantas menyampaikan pesan kepada masyarakat yang akan melakukan demo untuk tetap mengikuti aturan.
"Ini yang harus kita pahamkan ke masyarakat, oleh karena itu teman-teman yang akan berdemo, jangan sampai menjurus kepada demonstrasi yang anarkis," terang Wiranto.
Wiranto mengimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi.
"Jangan mau diprovokasi, didorong untuk melakukan langkah-langkah yang anarkis, itu bukan demonstrasi, itu bukan menyampaikan pendapat di muka umum," kata Wiranto.
"Tapi sudah melakukan suatu aksi-aksi melawan hukum yang disebut dengan gerakan kerusuhan atau gerakan anarkis yang biasanya dilakukan oleh para perusuh."
Simak video selengkapnya berikut ini menit 3.40:
Aksi Demonstrasi Menolak RUU KPK dan RKUHP
Diberitakan sebelumnya, Koordinator Media Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI), Ghoziy Basir Amirulloh menyebut demo tolak RKUHP dan RUU KPK akan kembali dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2019.
Demo tolak RKUHP dan RUU KPK yang dilakukan mahasiswa itu bertepatan dengan pelantikan anggota DPR RI yang baru periode 2019-2024, yang akan digelar Selasa (1/10/2019).
Namun, demo kali ini sedikit berbeda dari sebelumnya, dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, Senin (30/9/2019), Ghoziy Basir Amirulloh mengatakan mahasiswa kembali melakukan demo bertujuan untuk membuktikan ucapan dari Ketua Dewan Perwakilan Rakayat (DPR), Bambang Soesatyo.
"BEM SI turun tanggal 1 Oktober 2019," ucap Basir, pada Minggu (29/9/2019)
Pernyataan Ghoziy Basir Amirulloh itu dibenarkan oleh Ketua BEM Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Muhammad Abdul Basit.
Abdul Basit menyebut ingin membuktikan perkataan Bambang Soesatyo mengenai rapat paripurna.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/AmirulNisa)