Breaking News:

Terkini Internasional

Kisah Kriangkrai, Pria Asal Thailand yang Nekat Curi Permata dan Berlian Milik Pangeran Arab Saudi

Kriangkrai Techamong, pria asal Thailand menceritakan kisah pencurian perhiasan berharga dari istana Arab Saudi tahun 1989. Begini kisahnya.

PANUMAS SANGUANWONG/BBC THAI
Tahun 1989, Kriangkrai Techamong mencuri permata dan berlian miliki bosnya, seorang pangeran Saudi, senilai ratusan miliar rupiah. 

Sekitar setengah mil dari tujuan, mobil mereka diserang sekelompok orang bersenjata. Dua pejabat Thailand itu tewas.

Pada waktu yang hampir bersamaan, seorang pria bersenjata masuk ke salah satu rumah rekan pejabat itu dan menembaknya hingga mati.

Beberapa minggu setelahnya, seorang pengusaha Saudi bernama Mohammad al-Ruwaili, dikirim ke Bangkok untuk menyelidiki yang mungkin terjadi pada timbunan barang hilang itu.

Tak Sadar Anak Kecil yang Diadopsi Ternyata Wanita Usia 22 Tahun, Pasangan Ini Alami Hal Mengerikan

Tapi dia juga menjadi sasaran. Al-Ruwaili diculik dan hingga kini ia tidak pernah ditemukan. Banyak yang yakin, dia dibunuh.

Muncul banyak teori tentang pembunuhan itu. Menurut catatan diplomatik yang ditulis pada 2010 oleh wakil kepala misi di kedutaan besar AS di Bangkok, pembunuhan tiga diplomat hampir pasti bagian dari perseteruan Saudi dengan kelompok militan Muslim Syiah Lebanon, Hezbollah.

Catatan dari Kedubes AS itu belakangan dirilis oleh Wikileaks.

Namun seorang pejabat Saudi yakin pada penyeledikannya tentang siapa yang semestinya bertanggung jawab dalam kasus ini.

Mohammed Said Khoja, seorang diplomat Saudi dengan pengalaman selama 35 tahun, dikirim ke Bangkok segera setelah pencurian terjadi untuk mengawasi penyelidikan.

Saat terbang ke Thailand, ia berharap akan pulang ke Saudi setelah tiga bulan. Namun ia akhirnya tinggal di negara itu selama beberapa tahun.

Perannya secara teknis bukan sebagai duta besar, tetapi pemegang tanggung jawab diplomatik yang lebih rendah.

Status pekerjaannya itu muncul karena Arab Saudi menurunkan hubungan dengan Thailand setelah pencurian dan pembunuhan terjadi.

Akibat hubungan diplomatik yang memanas itu pula, jumlah pekerja Thailand di Arab Saudi turun dari lebih dari 200 ribu menjadi hanya 15 ribu orang.

Sosok Ian, Seorang Guru TK di Filipina yang Viral karena Berwajah seperti Anak-anak, Begini Kisahnya

Situasi itu dinilai merugikan perekonomian Thailand hingga miliaran dolar setahun. Hubungan antara kedua negara hampir tidak sebaik saat ini.

Khoja, seorang pria berkumis, menjalani sesi jumpa pers dengan pistol merek Smith & Wesson di atas mejanya.

Ia yakin, polisi Thailand bertekad menghabisinya. Sesi wawancaranya, yang bakal tayang di halaman depan surat kabar Thailand, sangat terbuka untuk level seorang diplomat.

Halaman
1234
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
ThailandArab SaudiPencurian
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved