Terkini Internasional
Kisah Kriangkrai, Pria Asal Thailand yang Nekat Curi Permata dan Berlian Milik Pangeran Arab Saudi
Kriangkrai Techamong, pria asal Thailand menceritakan kisah pencurian perhiasan berharga dari istana Arab Saudi tahun 1989. Begini kisahnya.
Editor: Rekarinta Vintoko
Sesuai ketentuan, semua barang dari luar negeri harus diperiksa saat memasuki negara itu.
Karena tahu pejabat Thailand tidak bisa menahan suap, Kriangkrai memasukkan sebuah amplop berisi uang dan kertas catatan ke dalam kargonya.
Dalam catatan itu, Kriangkrai berkata muatannya mengandung materi pornografi dan tak perlu dikhawatirkan.
Rencananya berhasil tapi Kriangkrai tak bisa menghindari pengadilan untuk waktu yang lama. Januari 1990, ia ditangkap di rumahnya di provinsi Lampang, kawasan utara Thailand.
Ketika itu, polisi Thailand mendapat pesan dari rekan-rekan sejawat mereka di Saudi untuk membekuk Kriangkrai.
Permata dan perhiasan, meski beberapa di antaranya sempat ia simpan dan jual, disita segera penangkapan.
• Kronologi Bus Berkapasitas Penuh Alami Pecah Ban, Tabrak Truk dari Arah Berlawanan, 36 Orang Tewas
Tetapi di antara masa penyitaan dan pengembalian ke Riyadh, kejahatan lain terjadi. Otoritas Saudi menyebut sekitar 80% perhiasan hilang. Banyak dari perhiasan yang dikembalikan ternyata palsu.
Tak lama berselang, foto-foto istri seorang pejabat senior Thailand mengenakan kalung dengan kemiripan luar biasa dengan salah satu barang yang hilang muncul ke publik.
Namun, kekhawatiran terbesar sebenarnya tertuju pada suatu bagian dari satu perhiasan, yaitu berlian biru 50 karat seukuran telur yang sangat langka.
Cuma satu dari 10 ribu berlian yang memiliki warna tubuh berbeda. Dan dari berlian yang langka itu, hanya sebagian kecil yang berwarna biru, warna yang memastikan mereka sebagai yang paling langka dan paling berharga di dunia.
Warna khas berlian ini berasal dari jejak samar boron, elemen yang muncul saat berlian itu terbentuk 600 kilometer di bawah permukaan bumi.
Banyak berlian biru yang beredar hari ini berasal dari satu sumber, yakni tambang Cullinan dekat Pretoria di Afrika Selatan. Namun asal-usul berlian biru Saudi tidak jelas. Batu ini juga tak pernah diabadikan dalam foto.
Kasus ini mungkin berakhir pemenjaraan Kriangkrai dipenjara selama kurang dari tiga tahun, disertai kutukan pemerintah Arab Saudi atas hilangnya perhiasan pangeran mereka, terutama berlian biru.
Namun, penyelidikan kasus ini ternyata juga menyebabkan pertumpahan darah.
Awal Februari 1990, dua pejabat bagian visa kedutaan Saudi di Bangkok mengemudi menuju kompleks perkantoran mereka.