Terkini Daerah
6 Fakta Cinta Segitiga Ratmiati, Hubungan Badan Berujung Maut hingga Temuan 9 Luka Pukulan Batu
Rahmiati dipukuli batu oleh selingkuhannya saat singgung tak bisa puaskan hasrat seksual. Suami temukan istrinya dalam kondisi bersimbah darah.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Ratmiati (36), warga Dukuh Guyung, Desa Klagen, Kecamatan Kedungtuban, Blora, Jawa Tengah, menjadi korban pembunuhan yang diawali dari hubungan cinta segitiga dengan JY (50), Rabu (25/9/2019).
Dilansir TribunWow.com, Ratmiati dan JY bertetangga dengan jarak rumah keduanya sekitar 100 meter dan sama-sama sudah memiliki pasangan serta anak.
Ratmiati tewas di tangan JY dengan cara dipukuli setelah keduanya melakukan hubungan terlarang.

• Kronologi Cinta Segitiga Ratmiati, JY Tak Puaskan Hasrat Seks hingga Membunuh setelah Hubungan Badan
Dirangkum TribunWow.com Senin (30/9/2019), berikut fakta cinta segitiga Ratmiati yang berujung maut.
1. JY Menyelinap ke Rumah Ratmiati
Dikutip dari Kompas.com, Peristiwa kematian Ratmiati bermula ketika JY menyelinap ke rumah Ratmiati yang tak jauh dari rumahnya, Rabu (25/9/2019) malam.
JY masuk ke rumah Ratmiati melalui pintu belakang ketika kondisi rumah sepi.
Saat itu suami Ratmiati, Sukardi (48) sedang pergi ke warung kopi.
Sedangkan kedua anak Ratmiati sedang tertidur pulas di kamarnya.
• Ibu yang Biarkan Bayinya Tewas Tenggelam di Bak Mandi Kini Nangis Sesungkukan: Saya Menyesal Pak
2. JY Tersinggung
Ratmiati dan JY kemudian berhubungan badan di kamar mandi.
Ratmiati yang merasa tak terpuaskan pun terus mengomel kepada selingkuhannya itu.
JY akhirnya naik pitam lantaran tersinggung dengan ucapan Ratmiati yang menganggap dirinya tak mampu memuaskan hasrat seksual.
"Dari situlah, pelaku merasa tersinggung dengan perkataan korban yang ngomel-ngomel terus akibat tak terpuaskan," ujar Kapolsek Kedungtuban Iptu Suharto, Minggu (29/9/2019).
3. JY Pukuli Ratmiati
JY yang tersinggung dengan perkataan Ratmiati pun nekat menghantamkan batu ke kepala korban.
Tubuh Ratmiati jatuh tersungkur di depan pintu kamar mandi dalam kondisi bersimbah darah.
JY kemudian kabur melalui pintu belakang tempatnya menyelinap.
"Seketika itu pelaku mengambil batu dan menghantamkannya ke kepala korban," terang Suharto.
"Usai terkapar, pelaku melarikan diri lewat pintu belakang."
• Sempat Dikira Boneka, Nenek di Cianjur Temukan Bayi Tiga Bulan Tewas Mengambang di Bak Mandi
4. Suami Kira Terpeleset
Mendapati istrinya terkapar di depan pintu kamar mandi sekitar pukul 23.30 WIB, Sukardi langsung terkejut.
Ratmiati yang tergeletak dalam kondisi bersimbah darah pun dikira terpeleset.
"Dugaan pihak keluarga yang menyebut Ratmiati tewas karena terpeleset terbantahkan," kata Kepala Satuan Reserse Kepolisian Resor Blora Jawa Tengah AKP Heri Dwi Utomo, Jumat (27/9/2019).
Sukardi tak memiliki prasangka apa pun terhadap sang istri dan langsung minta tolong warga sekitar.
Sukardi dan kerabatnya membawa Ratmiati ke Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Cepu dengan mengendarai mobil.
5. Sembilan Pukulan di Kepala Ratmiati
Saat dilakukan pemeriksaan, tim medis RS PKU Muhammadiyah menemukan luka yang tak wajar.
Terdapat sembilan luka pukulan batu di kepala bagian belakang Ratmiati.
"Dokter menemukan sembilan luka pukulan batu pada kepala bagian belakang korban," kata Heri.
Akhirnya pihak keluarga melaporkan kematian Ratmiati ke polisi.
• Satia Putra, Bocah Obesitas Usia 7 Tahun Berat Badan 110 Kg Meninggal Dunia, Sempat Sesak Napas
6. JY Ditangkap
Tim Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Blora menangkap JY berdasar dari keterangan para saksi.
"Iya, tadi kami sudah amankan pelaku berinisial JY. Kami tangkap di rumahnya dan tak berkutik. Dia itu tetangga korban," kata Heri, Jumat.
Tim Satreskrim Polres Blora yang menemukan ada sidik jari JY di baju korban.
"Kami amankan barang bukti baju korban yang berlumuran darah serta batu yang ada di dekat kamar mandi," terang Heri.
Ditambah dengan pengakuan para saksi bahwa Ratmiati memang kerap bertemu JY.
"Kami temukan bekas sidik jari pelaku di baju korban. Apalagi, warga mengaku sering melihat pelaku dan korban bertemu," ujar Heri.
"Analisa kami mengarah ke pelaku dan ternyata benar."
Hingga kini, kasus tragis cinta segitiga Ratmiati ini masih didalami polisi.
"Bukti utama batu dan baju pelaku yang ada bercak darah korban. Kami masih dalami kasus ini," kata Heri, Minggu (29/9/2019) malam.
(TribunWow.com/Ifa Nabila)