Gerakan 30 September
Kisah MT Haryono, Jenderal yang Dibunuh dan Dibuang pada Peristiwa G30S 1965 di Lubang Buaya
Mayor Jendral (Mayjen) Mas Tirtodarmo Haryono (MT Haryono) adalah satu di antara enam jenderal dan satu perwira yang diculik dalam G3OS 1965.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
Hal itu menyebabkan semua ruangan di rumahnya gelap meskipun Sersan Boengkoes telah mendobrak pintu hingga rusak.
Saat itu, Sersan Boengkoes saat melihat ada sekelebat bayangan yang lewat di ruangan itu.
Ia lantas menembaknya.
Ternyata, bayangan orang yang lewat adalah MT Haryono.
MT Haryono langusng tewas di lokasi kejadian.
• Kebakaran Terjadi di Dekat Bandara Soekarno-Hatta, Diduga Ada Warga yang Masih Terjebak Kobaran Api
• Tampil Bugar, Begini Penampilan Kriss Hatta saat Jalani Babak Baru di Kasusnya: Pantengin Terus
Pasukan yang dipimpin Sersan Boengkoes itu langsung membawa jenazah MT Haryono untuk dibuang ke Lubang Buaya.
Jaad MT Haryono dan enam jenderal lainnya ditemukan di Lubang Buaya berselang 75 jam dari pembunuhan.
Pada tanggal 4 Oktober 1965, sekitar pukul 16.30 WIB, atas perintah Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad) selaku panglima Operasi Pemulihan Keamanan dan Ketertiban (Pangkopkamtib), sejumlah dokter diinstruksikan untuk melakukan pemeriksaan jenazah
Hasil autopsi menunjukkan bahwa MT Haryono tewas dengan luka tusuk di bagian punggung, namun tak menembus dada.
Pada tubuhnya ditemukan pula luka bekas benda tumpul di tangan dan pergelangan sebelah kiri.
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari intisarionline, enam jenderal lain yang menjadi korban penculikan G30S 1965 yaitu Jenderal AH Nasution, Letnan Jenderal Ahmad Yani, Mayjen Soewondo Parman, Mayjen R. Soeprapto, Brigjen Donald Izacus Pandjaitan, Brigjen Soetojo Siswomihardjo, dan Brigjen Ahmad Soekendro
(TribunWow.com)