Aksi Mujahid 212
Siapkan 16.000 Pasukan Gabungan, Kepolisian Juga Antisipasi Penyusup dalam Aksi Mujahid 212
Terkait aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI, kepolisian telah siapkan 16 ribu pasukan gabungan untuk melakukan pengamanan selama jalannya acara.
Penulis: AmirulNisa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wakapolsek Jakarta Pusat AKBP Susantyo Purnomo Condro mengatakan akan melakukan antisipasi agar tidak ada penyusup atau provokator dalam aksi Mujahid 212.
Aksi Mujahid 212 akan dilakukan dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) di jakam MH Thamrin hingga menuju Istana Negara.
Sedangkan untuk penjagaan telah disipakan 16.000 pasukan gabungan dari TNI dan Polri.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, AKBP Susantyo mengaku pihaknya telah mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan dari aksi Mujahid 212.
• Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI akan Suarakan 4 Isu, Ketua: Negara Tak Sedang Baik-Baik Saja
"Kalau nanti ada penyusup atau ada provokator dan sebagainya, kami bersiap dengan semua kemungkinan. Itu bagian dari pengamanan pada hari ini," ucap AKBP Susantyo, Sabtu (28/9/2019).
Selain itu, kepolisian juga sudah melakukan antisipasi pada kemacetan di beberapa ruas jalan.
"Tentunya semua kerawanan, kami lakukan antisipasi. Baik itu kerawanan seperti kemacetan lalu lintas atau aksi-aksi lain," ucap AKBP Susantyo.
Bahkan pengamanan sudah dilakukan dari pukul 05.00 WIB Sabtu (28/9/2019).
Ia juga menghimbau massa pada acara Mujahid 212 untuk menuju area patung kuda seklitar kawasan Monas Jakarta Pusat.
Hal itu ditujukan agar situasi tetap berjalan kondusif.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Sabtu (28/9/2019), Kepala Bidang Humas Polda Metro Jawa Kombes Argo Yuwono mengatakan sejumlah pasukan gabungan telah disiapkan untuk menjaga keamanan aksi Mujahid 212.
• Sejumlah Rute Transjakarta Dialihkan karena Ada Aksi Mujahid 212, Ini Jalurnya
"Kami sudah menyiapkan personel pengamanan, jumlahnya 16.000 personel gabungan," ucap Kombes Argo, Sabtu (28/9/2019).
Pada acara yang diberi sempat berganti nama dari Parade Tauhid Indonesia 2019 menjadi Mujahid 212 Selamatkan NKRI.
Ketua Panitia, Ustad Edy Mulyadi mengungkapkan terdapat empat isu yang akan disampaikan dalam aksi tersebut.
Menurutnya, keempat isu tersebut menunjukkan kegagalan pemerintah dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Isu pertama yang akan disuarakan dalam aksi tersebut yaitu unjuk rasa mahasiswa menolak UU KPK dan RKUHP yang berakhir ricuh beberapa waktu yang lalu.
Aksi unjuk rasa yang terjadi beberapa hari terakhir menimbulkan korban luka, hilang, bahkan tewas.
Edy mengungkapkan, Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI juga akan menyuarakan tentang adanya tindakan represif aparat kepolisian terhadap para pelajar dan mahasiswa.
• Tanggapan Aa Gym, MUI Jabar, hingga KPAI soal Aksi Mujahid 212 di Depan Istana Negara Pagi Ini
Seperti diketahui, terdapat sejumlah pelajar dan mahasiswa yang mengalami luka saat aksi unjuk rasa menolak UU KPK dan RKHUP beberapa waktu terkahir.
"Aksi yang berlangsung spontan dan tanpa komando yang jelas ini pun berakhir ricuh dan diamankannya ratusan pelajar oleh pihak aparat," kata Edy, Jumat (27/9/2019).
Ia melanjutkan, kerusuhan yang terjadi di Papua dan Wemena juga menjadi dasar diselenggarakannya Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI di depan Istana Negara itu.
Edy mengaku khawatir dengan kerusuhan Papua dan Wamena yang telah menelan banyak korban.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, isu keempat dilakukannya aksi itu adalah masalah kebakaran lahan dan kabut asap yang sampai saat ini belum terselesaikan.
• Alasan Rocky Gerung Mengapa Gerakan 212 Perlu Ada: Ini Hasil Imajinasi Bangsa, Perlu Dihormati
Bencana kabut asap di beberapa wilayah di Indonesia telah merenggut nyawa sejumlah warga dan menyebabkan masyarakat terdampak mengalami infeksi saluran pernapasan (Ispa).
Atas empat permasalahan tersebut, Edy menyebut Indonesia saat ini tidak dalam keadaaan yang baik-baik saja.
"Berbagai kondisi ini menunjukkan negeri kita tidak dalam keadaan baik-baik saja," ujar Edy.
"Ada yang salah dalam mengelola dan mengurus negara yang kita cintai ini. Singkat kata, pemerintah telah gagal."
Edy menambahkan, dalam aksi demonstrasi itu, pihaknya juga turut mengajak umat islam, mahasiswa, pelajar hingga emak-emak untuk bergabung dalam aksi tersebut.
(TribunWow.com/Ami/Jayanti Tri Utami)