Pria LGBT Dibunuh Ibu
3 Bulan Anaknya Tak 'Sembuh', Seorang Ibu di Indramayu Sewa 5 Eksekutor Bunuh Anaknya di Hutan
Seorang ibu berinisial DRH (50) membunuh anak kandungnya, Carudin (32) karena tak kunjung 'sembuh' seusai diobati sekitar 3 bulan.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Seorang ibu berinisial DRH (50) membunuh anak kandungnya, Carudin (32) karena tak kunjung 'sembuh' seusai 'diobati' sekitar 3 bulan.
Pembunuhan ibu kepada anak kandung ini lantaran korban diungkapkan pelaku memiliki seks menyimpang dan melakukan kekerasan terhadapnya.
Sang ibu lantas menyewa lima pembunuh bayaran atau eksekutor untuk menghabisi nyawa korban di kawasan Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu, Senin (26/8/2019).
• Kronologi Lengkap Pembunuhan Pria LGBT Beristri 4 oleh sang Ibu, Korban akan Lakukan Ritual di Hutan
Hal ini diungkapkan apolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, dalam konferensi pers kasus tersebut, dikutip TribunWow.com dari TribunJabar Video, Jumat (27/9/2019).
Yoris menuturkan bahwa saat itu, DRH yakni pelaku utama mendapat kekerasan dari anaknya.
Dan diungkapkan DRH, hartanya juga sering dipakai untuk berfoya-foya melakukan seks menyimpang.
Hingga DRH bertemu seorang pelaku berinisial WRSN yang mengaku seorang dukun atau orang pintar.
"Awal kejadian, bermula 3 bulan (Bulan Mei) sebelum kejadian ibu korban selalu datang ke seseorang bernama W ini, yang mengaku sebagai orang pintar yang mengaku bisa mengobati," ungka AKBP Yoris.
DRH kemudian meminta agar WRSN 'mengobati' korban agar tak lagi melakukan kekerasan kepadanya.
"Ibu korban memang meminta untuk anaknya diobati karena sering memukul, menganiaya ibunya sering mengancam, dan sering menjual barang-barang milik orangtuanya ini," jelas DRH.
Setelah 3 bulan berlalu, pada akhir Agustus, ternyata korban tak sembuh juga.
Hingga muncullah niat DRH ingin meleyapkan nyawa korban.
Ia lantas meminta WRSN dan eksekutor lain, IG (30).
• Ngaku sebagai LGBT, Pria Beristri 4 Tewas Dieksekusi Lima Pembunuh yang Disewa sang Ibu
"Tersangka meminta kepada WRSN dan juga IG (DPO) untuk melakukan pembunuhan, untuk menghabisi nyawa anaknya."
IG mengumpulkan teman-temannya sebanyak 4 orang termasuk WRSN pada hari Senin (26/8/2019) pagi.
DRH lantas menjanjikan uang Rp 20 juta untuk lima pembunuh bayaran berinisial WRSN (55), WRD (27), PJ (17), BJ (16), dan IG (30).

Kronologi Pria LGBT Dibunuh Ibu Kandung
Eksekusi dilakukan lima pembunuh tersebut pada Senin (26/8/2019), dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.com, Sabtu (28/9/2019).
Kelimanya telah menyiapkan skenario dengan mengajak korban melakukan sebuah ritual penyembuhan.
Korban yang menyanggupi ajakan itu kemudian pergi dengan pembunuh bayaran menemui seorang dukun di padepokan milik IG di Hutan Lindung Gunung Kalong, Desa Cikawung, Blok Ciselang, Kecamatan Terisi, Kabupaten Indramayu.
Mereka mengendarai mobil Toyota Camry miliknya.
Dan para pembunuh mengendarai motor.
Saat itu sang dukun telah diperankan oleh pelaku bernisial WRSN.
Setelah sampai di lokasi, para pembunuh langsung melakukan aksinya.
Mereka menyerang korban dengan menggunakan batu besar untuk memukul kepala bagian belakang.
Korban kemudian lemas dan tewas.
• Ibu Hamil Tertembak Peluru Nyasar saat Demo Mahasiswa di Kendari
Mereka menutupi mayat korban dengan dedaunan kering untuk menutupi jejak.
Setelah melancarkan pembunuhan sadis di Indramayu, para eksekutor langsung menghubungi DRH.
Pelaku lantas meninggalkan korban di hutan tersebut.
Hingga di hari yang sama, disebutkan oleh Kapolres Indramayu, AKBP M Yoris MY Marzuki, pihaknya mendapatkan laporan adanya penemuan mayat di hutan tersebut pukul 11.00 WIB.
"Kita mendapatkan informasi telah ditemukannya sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki telah meninggal dunia akibat penganiayaan," ujar Yoris, Jumat (27/9/2019),
Kemudian pihak polisi melakukan penyelidikan.
"Yang pertama kita mengidentifikasi korban dulu, siapa korban. Ternyata korban korban berusia 32 tahun berinisial C, warga Indramayu," ungkap Yoris.
Yoris mengatakan bahwa saat itu ditemukan mobil korban yang dititipkan seorang pelaku kepada saksi.
Dari situ polisi mengendus pelaku yang berinsial W.
"Setelah itu dilakukan perkembangan, didapatkan satu unit mobil milik korban yang dititipkan oleh salah seorang pelaku kepada saksi, dari situ kita mulai melakukan penangkapan, terhadap 2 orang pelaku yang pertama, berinisial dua-duanya W," paparnya.
• Kronologi Kecelakaan Maut yang Tewaskan 2 Orang di Kalbar, Pengemudi Mobil Kehilangan Kesadaran
Sehingga ditemukannya pelaku utama yakni orangtua korban, DRH.
"Dan pada saat itu dilakukan perkembangan lagi, telah dilakukan penangkapan ternyata orangtua kandung dari korban," pungkasnya.
Yoris menjelaskan bahwa korban saat dibunuh, dengan berbagai serangan.
Yakni dengan membacok korban hingga memukul dengan batu berukuran besar berulang kali.
"Mereka ,elakukan penganiayaan, yang pertama membacok, dan jga pelaku lain memukul dengan batu yang sangat besar. Berkali-kali hingga meninggal dunia," ujar Yoris.
Sedangkan diketahui setelah korban terbunuh, DRH segera menemui pelaku dan memberikan uang sebanyak Rp 20 juta, untuk uang kesepakatam.
"Selama ini korban atau tersangka, DRH mendatangi pelaku dan memberi uang sebanyak Rp 20 juta. Sebagai ongkos melakukan pembunuhan," ujarnya.

Hingga Sabtu (28/9/2019), polisi juga meringkus tiga pelaku, yakni DRH, WRN dan WRD.
Sedangkan tiga pelaku lainya masih DPO.
Polisi juga menyita alat bukti di antaranya satu unit mobil milik korban, uang tunai, batu yang digunakan dan beberapa lainnya.
Pelaku diancam Pasal 340 KUHP, Pidana mati atau pidana penjara seumur hidup hukuman atau paling lama dua puluh tahun.
Dan juga Pasal 365 ayat (4) KUHP, Pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau paling lama dua puluh tahun.
Selain itu juga dikenakan Pasal 55 KUHP (yang melakukan, menyuruh melakukan atau turut serta melakukan tindak pidana).
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)