Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Moeldoko Sebut Kritik Pemerintah Tidak Haram, Ketua BEM UGM: Tapi Kok Teman-teman Kita Ditangkap?
Ketua BEM UGM, Atiatul Muqtadir atau Fatur secara terang-terangan memprotes Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
Moeldoko lantas membantah bahwa pihaknya merendahkan mahasiswa
"Ada kesan merendahkan perjuangan mahasiswa ini kalau hanya dibilang nostalgia?," tanya Najwa Shihab.
• Pelajar yang Ditangkap Polisi saat Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK Hanya Menunduk Dimarahi Orangtuanya
"Bukan, bukan merendahkan, karena sudah lama enggak turun ke lapangan," bantah Moeldoko.
Kemudian, menanggapi pertanyaan Moeldoko, Fatur menjawab bahwa Jenderal itu salah.
Fatur menjawab bahwa demo mahasiswa itu setiap tahun dilaksanakan.
"Agak salah atau agak kurang update ya Pak Moeldoko sama Bung Fahri karena kalau lihat aksi-aksi mahasiswa itu terjadi tiap tahun bener enggak ?," kata Fatur.
"Jadi enggak ada istilahnya mahasiswa lagi tidur siang, mahasiswa," imbuh dia.
Namun, Moeldoko meralat kembali pernyataannya bahwa demo bukan jarang terjadi namun lebih bermaksud pada demo yang lebih besar.
"Skalanya ini bung, biasanya skala kecil, ini skala besar bung, ini bagus lah," jawab Moeldoko.
Membenarkan Moeldoko, namun Fatur mengatakan bahwa semakin banyak demo maka semakin banyak kelemahan yang terjadi di pemerintah.
"Artinya, kalau saya bilang kayak gini peningkatan kuantitas dan kualitas atas aksi mahasiswa sejalan dengan menurunnya pengelolaan pemerintah," ungkap Fatur.

• 229 Orang Terluka, 3 Kritis dalam Aksi Unjuk Rasa, Jokowi Tetap Tolak Cabut RUU KPK
Selain itu, Fatur juga menyinggung pernyataan Moeldoko yang menganggap kritik itu biasa.
"Dan tadi Pak Moeldoko menyampaikan, demo bukan haram, oke demo bukan haram."
"Tapi kok temen-temen kita sedang ditahanin kepolisian, bahkan ada yang makan di suatu restoran kena sweeping (razia) gitu, katanya enggak haram?," singgungnya
Moeldoko menjelaskan hal itu terjadi lantaran sisi psikologis dari aparat keamanan.