Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Moeldoko Jawab Pertanyaan Ketua BEM UGM soal Ada Mahasiswa Ditangkap: Aparat Juga Manusia Bung
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjelaskan adanya penangkapan sejumlah mahasiswa yang terjadi dalam aksi demo Selasa (24/9/2019).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko menjelaskan adanya penangkapan sejumlah mahasiswa yang terjadi dalam aksi demo Selasa (24/9/2019).
Sebagaimana diketahui demo terjadi untuk menolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan Revisi Undang-undang KPK.
Hal itu diungkapkan Moeldoko setelah diberi pertanyaan oleh Ketua BEM UGM, Atiatul Muqtadir alias Fatur.
Fatur menyinggung pernyataan Moeldoko yang menganggap kritik itu biasa.
"Dan tadi Pak Moeldoko menyampaikan, demo bukan haram, oke demo bukan haram."
"Tapi kok temen-temen kita sedang ditahanin kepolisian, bahkan ada yang makan di suatu restoran kena sweeping (razia) gitu, katanya enggak haram?," singgung Fatur.
• Kondisi Gedung DPRD Sumbar setelah Dirusak Massa Aksi Unjuk Rasa Tolak UU KPK dan RKUHP
Moeldoko menjelaskan hal tersebut terjadi lantaran sisi psikologis dari aparat keamanan.
Alasan tersebut ia dapat saat masih menjabat sebagai Kolonel dan Mayor.
"Begini ada persoalan-persoalan yang harus kita pahami bersama ini yah. Saya sepuluh tahun tidur di jalanan waktu saya Kapten dan Kolonel, Mayor sama Kolonel lah, sehingga sangat paham melihat situasi psikologi," papar Moeldoko.
Moeldoko menjelaskan, sisi psikologis dari aparat keamanan berpengaruh besar pada perlakuan mereka terhadap demonstran.
Biasanya itu terjadi lantaran tensi petugas yang awalnya normal bisa meningkat jika demo tak kunjung selesai.
"Situasi psikologi baik itu pelaku demo maupun pelaku aparat. Situasi awalnya fresh, begitu kena matahari mulai lapar, mulai haus terus dan seterusnya, tuntutannya belum ada keputusan maka tensi meningkat," katanya.
• Sebut Draf Revisi Sudah sejak Zaman SBY, DPR: Agus Rahardjo dkk Pernah Biarkan Kami Revisi UU KPK
Moeldoko mengatakan, tensi yang meningkat menjadi faktor ada oknum aparat keamanan melakukan tidak terkontrol.
"Tensi menigkat menyebabkan uncontrol (tidak terselamatkan) sehingga pada jam-jam terntentu, titik kulminikasi itulah mulai terjadi, situasi yang enggak bagus," ucap dia.
Itu pula yang terjadi pada aparat kepolisian.