Breaking News:

Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK

Direktur YLBHI, Asfinawati Lantang Sebut DPR Paling Banyak Ditangkap KPK, Fahri Hamzah: Nah Itu Dia

Perdebatan sengit terjadi antara Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Direktur YLBHI, Asfinawati terkait Revisi Undang-undang KPK.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Capture Facebook/Trans7
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah saat memberi penjelasan dalam acara Mata Najwa, Rabu (25/9/2019) malam. 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan sengit terjadi antara Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah dan Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI(, Asfinawati terkait Revisi Undang-undang KPK.

Hal itu terjadi saat acara 'Mata Najwa' yang tengah membahas tema 'Ujian Reformasi' pada Rabu (25/9/2019).

Dilansir oleh TribunWow.com, mulanya Fahri Hamzah menilai sistem KPK memang harus diperbaiki.

"Justru kesalahannya itu ya kesalahan cara berpikirnya karena tidak berpikir sistem," ungkap Fahri Hamzah dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Najwa Shihab.

Pria 47 tahun ini mengatakan, dirinya bertekad untuk menciptakan ekosistem pemberantasan korupsi yang transparan.

 Penjelasan KPK soal Beredarnya Foto Novel Baswedan di Bandara yang Dinarasikan Mau Jalan-jalan

"Tapi berpikir kelembagaan, saya itu pengertian saya tentang demokrasi adalah ekosistem antikorupsi."

"Tidak mungkin ada korupsi dalam demokrasi karena rakyatnya bebas, sistemnya terbuka, regulasinya transparan, birokrasinya transparan, bekerja dalam aquarium yang disaksikan oleh masyarakat, lalu ada leadership dipercayai oleh rakyat karena diakui reputasinya menurut saya itu adalah fast track menuju negara bebas korupsi," paparnya.

Lalu, Najwa Shihab terdengar ingin menanggapi pernyataan Fahri Hamzah.

"Oke dan berbalik Bang Fahri," ujar Najwa Shihab belum selesai.

Fahri Hamzah tampak menggebu mengungkap argumennya hingga mengabaikan Najwa Shihab dan tak ingin argumennya dipotong.

Ia kemudian kembali menyinggung soal demo reformasi pada 1998.

"Jadi itu yang saya maksud waktu kita demo dulu itu menumbangkan orde baru karena kita tahu ini jalan paling cepat memberantas korupsi," kata Fahri Hamzah keras.

Najwa Shihab kemudian kembali bertanya.

 7 Dekrit Tututan Mahasiswa soal RKUHP dan RUU KPK Ditandatangani Ketua DPRD Gorontalo

Namun, belum selesai dia mengungkap pertanyaanya, lagi-lagi Fahri Hamzah tidak memberi kesempatan Najwa Shihab bertanya.

"Dan demo mahasiswa sekarang bukan?," tanya Najwa Shihab belum selesai.

Fahri Hamzah justru mengatakan seharusnya orang-orang yang melakukan demo itu berpikir mengapa pemberantasan korupsi tak kunjung selesai.

"Tapi kalau kita demo, kemudian korupsinya enggak selesai-selesai ya kita harus bertanya, ada apa? Kenapa ini nggak selesai?," ujar Fahri Hamzah lantang

"Saya kalau dikasih tugas saya selesaikan secepat-cepatnya," imbuhnya.

Kemudian, Pakar Tata Hukum Negara, Bifitri Susanti lantas bertanya lalu apa peran dari DPR.

"Loh kan Bang Fahri penyelenggara negara ? jadi yang harus ditanyakan Bang Fahri sendiri?."

"Kenapa selama menjadi sudah berapa lama menjadi anggota DPR? ternyata belum ada perbedaan signifikan soal pemberantasan korupsi?,"tanya Bifitri.

Lalu, Fahri Hamzah justru balik bertanya.

"KPK lahir tahun 2002, undang-undang nomor 3 tahun 2002 apa tugas KPK? kan memberantas korupsi?," tanya Fahri Hamzah.

"Ya dia lakukan itu, tapi kenapa korupsinya enggak selesai?," imbuhnya

"Karena begitu banyak," jawab Bifitri.

Tanggapi Demo Mahasiswa yang Tolak RKUHP dan RUU KPK, Iwan Fals: Jadi Pengin Kuliah Lagi

Namun, Fahri Hamzah mengungkapkan ia tak habis berpikir pada KPK mengapa pemberantasan korupsi tak kunjung selesai.

Padahal menurutnya, KPK sudah diberi kekuasaaan yang cukup besar.

"Ya itu salah identifikasinya, saya bisa mengidentifikasi dengan kekuasaan yang dimiliki bisa diselesaaikan lebih cepat apalagi dengan super power yang dia punya," ujarnya.

Padahal menurut pria lulusan Universitas Indonesia, KPK telah diberi dana cukup besar untuk melakuakn tugasnya

"Masalahnya saya sebagai wakil rakyat, saya dipilih oleh wakil rakyat bertanya eei 'Fahri kau kasih duit itu pada KPK begitu banyak kenapa masalah tidak selesai-selesai'," jelas Fahri Hamzah.

"Tiap hari makin banyak orang ditangkap? Itu kan kayak komisaris itu kau bikin perusahaan-perusahaan itu rugi bubarkan kalau menurut saya," lanjutnya.

Mendengar itu, Asfinawati langsung menyela bahwa kebanyakan orang yang ditangkap KPK adalah DPR itu sendiri.

"Dan yang ditangkap itu kebanyakan anggota DPR juga," timpal Asfinawati.

"Nah itu dia itu dia penyimpangan-penyimpangan. Ini logika-logika," jawab Fahri Hamzah.

"Itu putusan pengadilan itu fakta-fakta," bantah Asfinawati.

Lalu, Fahri Hamzah menerakangkan bahwa definisi keberhasilan KPK bukan hanya soal banyaknya penangkapan, namun menciptakan ekosistem antikorupsi hingga tak ada yang ditangkap akibat tindak korupsi adalah keberhasilan.

"Selalu logika-logika yang dibuat semakin sibuk KPK, entar dulu jangan Anda bilang fakta semakin sibuk KPK mengerjakan proses pemberantasan korupsi itu, semakin sukses KPK, semakin sukses definisi saya semakin sukses KPK adalah semakin tidak ada yang ditangkap," papar Fahri Hamzah.

Lihat videonya mulai menit ke-8:36:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)DPRKPKFahri Hamzah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved