Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Banyak Tudingan Liar ke Mahasiswa yang Demo di DPR, Ketua BEM UI: Ya, Kami Ditunggangi Rakyat
Di ILC, Ketua BEM UI Manik Marganamahendra mengaku demo mahasiswa tolak revisi UU KPK dan RKUHP dituduh ditunggangi elite politik. Begini pengakuannya
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
Pelajar asal Bogor ini juga menegaskan bahwa tudingan liar soal ditunggangi elite politik malah merendahkan aksi para mahasiswa.
"Oleh karenanya di sini kami sangat menyayangkan tentang tudingan-tudingan yang sangat-sangat liar, yang justru malah mendiskreditkan aksi dari mahasiswa itu sendiri," tuturnya.
Mewakili mahasiswa, Manik Marganamahendra mengaku tidak peduli dengan kepentingan elite politik dan fokus untuk memperjuangkan kepentingan rakyat.
Berikut video lengkapnya (menit ke-13:02):
• Niat Temui Mahasiswa yang Demo di Gedung DPR, Rombongan Bambang Soesatyo Malah Kena Gas Air Mata
Ucapan Manik Marganamahendra kepada Masinton Pasaribu dkk.
Dalam video unggahan akun Twitter @starmistry yang bersumber dari Instagram @bemui_official, Manik Marganamahendra mewakili mahasiswa menyerukan mosi tidak percaya kepada DPR hingga menyebutnya 'Dewan Pengkhianat Rakyat'.
Kekecewaan Manik Marganamahendra mewakili mahasiswa berawal dari surat kesepakatan yang sudah dikirim melalui Sekjen DPR dan ternyata belum dibaca oleh anggota DPR.
Manik Marganamahendra yang menyampaikan protes beberapa poin juga kecewa lantaran poin yang disorot DPR hanyalah revisi UU KPK dan RKUHP.
"Kita sama-sama mengetahui bahwa bapak-bapak tersebut juga tadi hanya menyebutkan masalah RKUHP dan RUU KPK," ujar Manik Marganamahendra.
"Padahal dalam tuntutan ini masih banyak RUU bermasalah yang kami minta untuk tidak disahkan."
Manik Marganamahendra langsung menyatakan mosi tidak percaya berdasar dari rasa kecewanya itu.
• Kena Semprot Gas Air Mata dan Gagal Temui Mahasiswa, Bamsoet Berlindung sambil Pantau CCTV
"Intinya, hari ini kami berikan mosi tidak percaya kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Karena hari ini kami merasa kecewa," kata Manik Marganamahendra.
Manik Marganamahendra juga menyampaikan tuntutan yang lain agar aksi protes mahasiswa tidak ditunggangi pihak tertentu demi kepentingan politik.
"Pertama, tidak boleh ada satu pun yang mempolitisir agenda kami untuk menuntaskan reformasi," tegas Manik Marganamahendra.
Merasa aspirasinya tidak didengar DPR, Manik Marganamahendra mengaku kecewa, mengingat surat kesepakatan sudah ia kirim jauh-jauh hari.
"Kedua, bapak-bapak sekalian selaku Dewan Perwakilan Rakyat ternyata tidak mendengarkan aspirasi kami," ungkap Manik Marganamahendra.