Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK
Raup Jutaan dari Jualan di Tengah Demo Massa, Pedagang Asongan Ini Justru Berharap Demo Setiap Hari
Seorang pedagang asongan bernama Nur mengaku meraup untung banyak dalam aksi demonstrasi mahasiswa. Ini pengakuannya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Seorang pedagang asongan bernama Nur mengaku meraup untung banyak dalam aksi demonstrasi mahasiswa dan sejumlah masyarakat di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (24/9/2019).
Diketahui ribuan orang menggelar aksi demo untuk menuntut pembatalan pengesahan Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) dan juga revisi UU KPK.
Peserta demo tak hanya dari mahasiswa, namun juga dari kalangan petani dan buruh.
• Update Kronologi Kericuhan Demo Mahasiswa di DPR RI, Tuntutan Massa Pukul 16.00 WIB Tak Dipenuhi
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (24/9/2019), Nur mengaku meraup total kotor hingga Rp 4 juta.
Hal itu dari hasil jualannya berdagang mie instan dan juga minuman di tengah aksi.
"Itu sudah ada 200 popmie yang terjual. Kalau omzet hari ini ada Rp 4 juta, tapi kotor ya," katanya lalu tertawa.
Karena penghasilannya yang melonjak naik, ia lantas berharap agar demo bisa terjadi setiap hari.
"Kalau lihat untung hari ini sih maunya sih demo setiap hari," sambungnya.
Ia bersyukur dagangannya bisa laku keras.
"Alhamdulillah udah beberapa kardus buat minuman aja. Terakhir itu tadi tiga (kardus) Belum saya hitung tapi yang jelas beda dari hari biasa," ujar Nur.
• Siapkan Tempat Demo, Ganjar Pranowo Tanda Tangan Tuntutan Mahasiswa Tolak Revisi UU KPK hingga RKUHP
Di tengah aksi, ia bisa menjual air mineral dengan harga Rp 5 ribu sedangkan mie instan kemasan dijual Rp 15 ribu.
"Kalau sudah siang orang bukan cuma haus aja, lapar juga," kata Nur, yang mengaku dagangannya ludes terjual.
"Jadi yang banyak dibeli itu minuman sama popmie," tutupnya.

Sedangkan di Jogja, pedagang buah turut berperan dalam aksi mahasiswa yang mengelar aksi damai dalam #GejayanMemanggil, Senin (23/9/2019).
Mereka membagikan buah jeruk dan apel secara gratis.
Ribuan mahasiswa dari berbagai universitas di Yogyakarta bersama masyarakat sipil yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Bergerak mengelar aksi demo dan unjuk rasa di Simpang Tiga Kolombo.
Nurcholis (28) karyawan Kios Buah Mbak Sam yang ada di Jalan Kolombo membenarkan hal tersebut,
Ia mengaku para mahasiswa turun kejalan untuk membela rakyat, sehingga dirinya hanya ingin membantu.
"Iya benar, tadi kami membagikan buah kepada para mahasiswa yang demo," ujar Nurcholis,
"Begitu besarnya perjuangan mahasiswa untuk rakyat, tadi terus Bos bilang agar dibagikan untuk para mahasiswa," ucap Nurcholis.
• Awkarin Ambil Bagian di Aksi Demo Tolak RKUHP dan RUU KPK, Bagikan 3.000 Nasi Kotak untuk Mahasiswa
Total ada sekitar 7 kilo jeruk yang dibagikan kepada para mahasiswa.
Buah jeruk ini diberikan kepada para mahasiswa dari jendela lantai dua karena toko di bawah tutup dan baru buka pukul 18.00 WIB.
"Ya setidaknya bisa sedikit menghilangkan rasa haus para mahasiswa, kan tadi panas cuacanya cukup panas," kata Nurcholis.
Tak hanya Nurcholis, pedagang lainnya, pemilik Kios Buah Mbak Muji, Irwan Susila juga membagikan buah.
"Kan panas, saya merasa kasihan kepada para mahasiswa. Ya terus kita bagikan buah ke mahasiswa," ucap Irwan.
"Ini spontan dari kita, mereka juga tidak meminta, aksinya kan juga damai, tidak rusuh," pungkasnya.
Tanggapan Jokowi soal Demo Mahasiswa
Sebagian besar masyarakat khususnya Mahasiswa melakukan aksi turun ke jalan memprotes sejumlah pasal yang dianggap dapat merugikan rakyat Indonesia.
Menanggapi itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku mengapresiasi.
Dilansir oleh Tribunwow.com melalui channel YouTube tvOneNews pada Senin (23/9/2019), Jokowi meminta agar para mahasiswa menyampaikan aspirasi pada DPR.
Menurutnya, DPR harus bisa mendengarkan keinginan rakyatnya.
"Ya itu tadi saya sampaikan, itu masukan-masukan yang baik dari masyarakat harus didengar oleh DPR," kata Jokowi.
• Video Seorang Mahasiswa Panjat Baliho dan Tutupi Foto Anggota DPRD Surakarta dengan Spanduk Demo
Jokowi menjelaskan bahwa jika ingin menyampaikan opini, masyarakat bisa bertemu langsung dengan DPR.
Tentunya dengan materi aspirasi yang telah dirancang.
"Sampaikan bawa draft materinya, materinya, submaterinya, subtansi-subtansi harus dimasukkan ke DPR," ungkapnya.
Lantas, mantan Wali Kota Solo ini membeberkan sejauh mana proses RKUHP ini.
Ia mengatakan, RKUHP kini tengah dalam pembahasan.
Namun, secara lebih jelas RKUHP bisa ditanyakan pada DPR.
"Ini kan sudah masuk pada proses semuanya, nanti besok akan dibicarakan tanyakan saja ke sana jangan ditanyakan ke sini," tegas Jokowi.
Terkait adanya protes dari masyarakat, ia juga telah meminta menteri-menterinya untuk membicarakannya pada DPR.
"Saya sudah meminta itu, tentu akan ditindaklanjuti oleh menteri-menteri yang terkait untuk ke DPR," kata Jokowi.
Sehingga sekali lagi, Jokowi yakin DPR akan mendengar suara masyarakat.
"Masyarakat kalau ingin menyampaikan materi-materi ke DPR. Saya kira akan mendengar itu," yakin dia.
Lihat video mulai menit ke-2:48:
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Mariah Gipty)