Bencana Kabut Asap Karhutla
Penyelamatan Orang Utan yang Turut Jadi Korban Karhutla, Begini Kondisinya saat Ditemukan
Orang utan juga turut menjadi korban dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Indonesia, khususnya Kalimantan.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Ketika dibius, kondisi orang utan remaja ini cukup memprihatinkan, selain sangat kurus dan mengalami dehidrasi, tim penyelamat juga menemukan luka membusuk yang melingkar di kaki kanannya akibat lilitan tali jerat.
“Ini sudah kali kedua kami menemukan orang utan yang terjebak jerat di lokasi sekitar di sini. Dulu pada tahun 2012, kami juga menyelamatkan satu orang utan yang karena jerat, lukanya sangat parah sehingga tangannya harus diamputasi,” jelas Argitoe.
“Orang memang tidak memasang jerat untuk menangkap orang utan, tetapi kejadian seperti ini sangat memungkinkan, dan jika orang utan ini tidak kami selamatkan hari ini, mungkin dalam berapa hari, infeksi akibat luka jerat bisa fatal juga,” sambungnya.
Saat ini Jerit berada di dalam penanganan tim medis IAR Indonesia.
Mereka melakukan perawatan dan pengobatan yang diperlukan dan akan memastikan kondisi kesehatannya sudah pulih total sebelum orang utan ini dilepas kembali ke alam.
Penyelamatan orangutan yang hanya berselang kurang dari 1 minggu dari penyelamatan orang utan sebelumnya seakan menjadi bukti bahwa gelombang besar penyelamatan orang utan akan segera terjadi.

“Kami baru saja menyelamatkan dua orang utan dari lahan yang terbakar hari senin lalu. Penyelamatan ini mengingatkan kami akan kebakaran besar di tahun 2015 di mana kami menyelamatkan lebih dari 40 orangutan sejak kebakaran terjadi sampai setahun pasca kebakaran,” ujar Tantyo Bangun, Ketua Yayasan IAR Indonesia.
“Sudah saatnya kita menyelesaikan masalah kebakaran yang tidak hanya merugikan manusia, tetapi juga turut serta merugikan alam dan memusnahkan keanekaragaman hayati di dalamnya termasuk orang utan."
"Jika masalah terkait kebakaran tidak segera kita selesaikan, orangutan akan segera punah. Orang utan tidak hanya menghadapi permasalahan terkait alih fungsi lahan, tetapi juga harus menghadapi kebakaran dan perburuan."
"Untuk itulah kami bekerjasama dengan BKSDA dan TANAGUPA untuk membantu orang utan menghadapi itu semua,“ tambahnya lagi.
Pernyataan Karmele L. Sanchez, Direktur Program IAR Indonesia, Kebakaran hutan di Kalimantan adalah satu bukti nyata tentang krisis mengenai perubahan iklim dan kepunahan masal di seluruh dunia.
• Pengakuan Tersangka Pembakaran Hutan di Kaltim, Ungkap Telah Izin Kepala Kampung
Dalam habitat orang utan yang terbakar, ada jutaan jenis satwa dan tumbuhan yang tidak bisa diselematkan.
Orang utan pun juga banyak yang menjadi korban akibat kebakaran.
Kebakaran hutan Borneo dan Sumatra bukan hanya impak negara ini akibat kebakaran gambut Green house emisi bertambah, dan akibatnya kepanasan global semakin bertambah.
"Kita sedang dalam krisi dan kita semua tergantung pada bagaimana negara-negara di seluruh dunia dan kita semua mengambil sikap dalam menghadapi masalah ini dan menemukan soluisnya. Pemerintah dari seluruh dunia harus bergerak mulai dari sekarang sebelum semuanya terlambat untuk mengatasi masalah ini," ujarnya. (Rivaldi Ade Musliadi)
Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Orangutan jadi Korban Karhutla di Ketapang, Begini Kondisinya