Breaking News:

Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana

Kondisi Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit Sudah 24 Hari, Polisi: Hampir Jadi Tengkorak dan Busuk

Seorang wanita berumur 20 menjadi korban pembunuhan dan mayatnya ditinggal di paris di antara semak-semak. Ia ternyata telah dibunuh 24 hari yang lalu

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Dari Polres Palangkaraya untuk BPost
Polisi saat melakukan olah TKP di tempat penemuan mayat di Sekitar Jalan Sanang Kelurahan Sabaru Kecamatan Sabangau Palangkaraya. 

TRIBUNWOW.COM - Kondisi mayat wanita tanpa celana yang ditemukan di Jalan Sanang Kelurahan Sabaru Kecamatan Sebangau Palangkaraya, Kalimantan Tengah, diungkap oleh kepolisian Polres Palangkaraya.

Diketahui mayat wanita tanpa celana ini ditemukan pertama kali oleh seorang warga yang mencari ikan di sekitar parit, pada Sabtu (21/9/2019).

Setelah dilakukan penyelidikan oleh Polres Palangkaraya, diketahui mayat wanita tanpa celana ini dibunuh sejak Kamis (29/8/2019) dan ditemukan 24 hari kemudian.

Kronologi Lengkap Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit, Paman yang Cekik dan Pura-pura Tak Tahu

Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar memberikan keterangan mengenai kondisi tubuh korban pertama kali ditemukan, dikutip TribunWow.com dari BanjarmasinPost.com, Minggu (22/9/2019),

Saat ditemukan, mayat tersebut dalam kondisi di dalam parit dan mengering dengan posisi terlungkup dan mulai membusuk.

Keadaan mayat wanita tanpa celana itu mengunakan kaos lapis tiga yakni kaos lengan panjang warna putih, berlapis dengan kaos warna hitam, kaos warna biru dan tidak memakai celana (telanjang).

Dan korban juga memakai kalung logam dengan tulisan 'Dearest'.

Sedangkan kondisi korban saat itu telah hampir menjadi tengkorak dan tubuhnya membusuk.

"Karena korban itu kepalanya sudah berubah menjadi tengkorak sehingga susah diindentifikasi," paparnya, dikutip dikutip TribunWow.com dari akun Facebook Udien Kantoex, Senin (23/9/2019).

"Dan badannya itu sudah membusuk."

AKBP Timbul RK Siregar lantas mengungkapkan hasill forensik RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.

Dalam hasil tersebut, terdentifikasi pada bagian tubuh korban ditemukan banyak bekas luka diduga tewas akibat dianiaya.

“Hasil visum diduga korban meninggal akibat luka akibat tindak kekerasan yang dialaminya," ujar AKBP Timbul.

Meski dalam kondisi yang tengah susah dikenali, keluarga akhirnya mengetahui dari tahi lalat yang dimiliki korban.

"Ada satu tanda yang dikenali oleh ibunya yaitu tahi lalat di punggung."

Fakta Terbaru Kasus Mayat Tanpa Celana, Penemuan Janggal dari Hasil Visum hingga Pengakuan Pelaku

Dengan itu didapat korban bernama Eka Prihatiningsih (20), yang dikenali kakak ipar korban, Indra (29) dari ciri-ciri tubuhnya.

"Kemudian kita kembangkan dengan fokus di mana dia tinggal di Palangkaraya. Dari hasil olah TKP dan saksi-saksi kuat dugaan bahwa (pelaku) ini adalah orang yang kenal dekat," paparnya.

Polisi membeberkan update kasus penemuan mayat wanita tanpa celana yang ditemukan di Jalan Sanang Kelurahan Sabaru Kecamatan Sebangau Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
Polisi membeberkan update kasus penemuan mayat wanita tanpa celana yang ditemukan di Jalan Sanang Kelurahan Sabaru Kecamatan Sebangau Palangkaraya, Kalimantan Tengah. (FB Udien Kantoex)

Pelaku adalah paman korban, Suwito Widadno (55).

Korban dan pelaku tinggal serumah di Jalan Banteng XXIII No.37B Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Kronologi Pembunuhan Kasus Mayat Wanita tanpa Celana

Mulanya pada Kamis (29/8/2019), korban mengajak pelaku untuk mencari ikan.

Pukul 15.00 WIB pelaku dan korban berangkat dari rumah menggunakan sepeda motor ke arah parit.

Saat tiba di lokasi parit yang akan dituju, keduanya masuk ke arah semak-semak menyusuri parit yang jauhnya sekitar 500 meter.

Namun maksud keduanya mencari ikan batal karena air yang ternyata dalam.

Saat akan kembali ke pinggir jalan, tiba-tiba timbul nafsu pelaku saat melihat korban.

Pelaku lalu melakukan penyerangan dengan mencium dan memeluk korban.

Korban lantas berteriak membuat pelaku panik.

Pelaku lantas mencekik korban hingga meninggal dunia.

UPDATE Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana, Terungkap Paman Mau Perkosa Keponakan saat Cari Ikan

Melihat korban telah meninggal, pelaku melepas celana panjang beserta celana dalam korban dan memasukkan jenazah ke dalam parit.

Ia juga menutupi tubuh korban menggunakan dahan ranting dan daun kering.

Pengakuan Pelaku Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana

Pelaku setelah melakukan reka adegan kepada awak media mengaku khilaf membunuh keponakannya.

"Aku khilaf waktu pas pulang sore, (nonton video porno) pernah kalo sering enggak," ujarnya dengan kondisi tangan diborgol dan menggunakan topeng.

Ia mengaku membunuh korban karena korban berteriak minta tolong saat diserangnya.

"Ya dia teriak, 'Tolong-tolong' lalu saya mencekik," kata pelaku.

Sedangkan saat ditanya apakah sempat memperkosa ia membantah.

Disebutkannya melepas celana korban untuk digunakan mengikat tubuh korban.

"Enggak memperkosa, meloroti celana itu kan cekikan kedua. Rencana (celana) untuk ngiket (jasad korban)," pungkasnya.

Pengakuan Pelaku Kasus Mayat Wanita Tanpa Celana di Parit Sebut Khilaf: Dia Teriak Tolong-tolong

Suwito Widadno (55), pelaku pembunuhan kasus penemuan mayat wanita tanpa celana di Kalimantan Tengah, memberikan pengakuannya alasan membunuh keponakannya sendiri.
Suwito Widadno (55), pelaku pembunuhan kasus penemuan mayat wanita tanpa celana di Kalimantan Tengah, memberikan pengakuannya alasan membunuh keponakannya sendiri. (FB Udien Kantoex)

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Kasus Mayat Wanita Tanpa CelanaKalimantan TengahKasus Pembunuhan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved