Breaking News:

Rusuh di Papua

Hoaks Picu Kerusuhan di Wamena, Jokowi: Tiap Ada Kabar Dicek Dulu, Ini Bisa Ganggu Keamanan

Hoaks guru ucap rasisme di Wamena, Jokowi panggil Panglima TNI hingga Kapolri, imbau masyarakat jangan mudah termakan hoaks.

Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube metrotvnews
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan masyarakat untuk mengecek kebenaran suatu kabar lantaran jika terlanjur terjadi kerusuhan maka bisa menganggu stabilitas keamanan, 

TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan di Wamena, Papua, Senin (23/9/2019) dipicu oleh kabar hoaks yang sebut seorang guru berujar nada rasisme.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan masyarakat untuk mengecek kebenaran suatu kabar lantaran jika terlanjur terjadi kerusuhan maka bisa mengGanggu stabilitas keamanan.

Dilansir TribunWow.com, hal tersebut diungkapkan Jokowi dalam wawancara unggahan kanal YouTube metrotvnews, Senin (23/9/2019).

 

Panggil Panglima TNI dan Kapolri soal Rusuh di Wamena, Jokowi: Jangan Pakai Cara yang Buat Emosi

Setelah muncul kabar pecahnya kerusuhan di Wamena, Jokowi langsung berkoordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto.

Dalam rapat itu turut hadir pula Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian, dan Kepala Badan Intelijen Negara (KaBIN) Jenderal Polisi Budi Gunawan.

"Ya tadi pagi kita juga telah mengadakan rapat koordinasi, Menkopolhukam, dengan Panglima TNI, Kapolri, KaBIN mengenai itu," ucap Jokowi.

Jokowi menyebut gerakan anarkis yang terjadi di Wamena memang berasal dari kabar hoaks.

"Dan ya, isu anarkis ini dimulai dan berkembang karena adanya berita hoaks," kata Jokowi.

Maka dari itu, Jokowi juga meminta seluruh elemen masyarakat saat mendapat suatu informasi harus dicek kebenarannya.

Dampak Kerusuhan di Wamena, 16 Warga Tewas dan 65 Terluka, Ribuan Mengungsi hingga Kekurangan Makan

Karena jika masyarakat terlalu gampang terpancing dengan suatu berita provokatif, maka kemanan wilayah bisa terganggu.

"Oleh sebab itu saya meminta agar masyarakat, setiap mendengar, setiap di media sosial itu di-crosscheck dulu, dicek terlebih dahulu," imbau Jokowi.

"Jangan langsung dipercaya, karena itu akan mengganggu stabilitas keamanan dan politik di setiap wilayah."

Jokowi juga menyayangkan kerusuhan yang berawal dari kabar hoaks ini sampai merusak fasilitas umum.

"Dan sekali lagi, jangan sampai fasilitas umum itu dirusak, karena itu adalah milik kita semuanya, jangan sampai ada kerusakan-kerusakan yang diakibatkan dari anarkisme," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, Senin (23/9/2019) Jokowi mengingatkan agar aparat TNI dan polisi menangani kerusuhan tidak dengan cara yang semakin memicu emosi massa.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko yang menyebut Jokowi ingin aparat bertindak dengan cara proporsional dan profesional.

Wamena dan Jayapura Rusuh, Gubernur Lukas Enembe Peringatkan Mahasiswa Papua: Hentikan Kejahatan

"Sudah, tadi sudah disampaikan pada saat pertemuan pertama ya. Intruksi presiden jelas, supaya diselesaikan dengan cara-cara proporsional dan profesional," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin siang.

Melalui Moeldoko, Jokowi mengimbau agar tak melakukan tindakan yang semakin memancing amarah massa yang nantinya terjadi hal yang tak diinginkan.

"Caranya jangan sampai penyelesaian itu membangun emosi yang pada akhirnya aparat melakukan tindakan yang tidak diinginkan," sambung Moeldoko.

Ditanya soal adanya korban luka-luka, Moeldoko menegaskan Jokowi tidak meminta aparat untuk melakukan tindakan represif atau menggunakan kekerasan.

Jokowi sudah meminta agar semua aparat mampu untuk menahan diri.

"Karena ini sangat berkaitan dengan apa yang terjadi di (sidang) PBB. Jadi jangan kita memunculkan situasi yang tidak bagus," pesan Moeldoko.

"Jadi semunya harus terkontrol dengan baik oleh aparat keamanan, dan tidak ada langkah yang eksesif, tetapi keamanan menjadi kebutuhan bersama," imbuhnya.

Hoaks Picu Kerusuhan di Wamena Papua, Rumah Warga Dibakar Massa: Kami Salah Apa?

Penyebab Kerusuhan di Wamena

Kerusuhan di Wamena disebabkan karena kabar hoaks yang menyebut ada seorang guru mengucap kata tak pantas bernada rasisme di sekolah.

Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja menyebut sempat ada kabar beredar guru mengucap kata-kata rasisme sejak minggu lalu.

Kata-kata rasisme itu disebut sebagai bentuk solidaritas untuk melakukan aksi kerusuhan.

"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujar Rudolf di Jayapura, Senin (23/9/2019).

Rudolf memastikan pihak kepolisian sudah mengonfirmasi dan menegaskan kabar itu tidak benar atau hoaks.

Guru yang disebut mengucap kalimat rasisme itu sudah ditanya dan membantahnya.

 Rusuh di Wamena, Kantor Bupati Jayawijaya Dibakar Massa

"Guru tersebut sudah kita tanyakan dan tidak ada kalimat rasis, itu sudah kita pastikan," kata Rudolf.

Rudolf mengimbau agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh kabar yang belum tentu benar.

"Jadi kami berharap masyarakat di Wamena dan di seluruh Papua tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang belum tentu kebenarannya," imbau Rudolf.

Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menyebut pihaknya sedang menangani kasus hoaks pemicu kerusuhan ini.

"Boleh dikatakan sebaran berita hoaks tersebut lah yang memicu kejadian-kejadian yang ada di sana. Saat ini sedang ditangani," tuturnya.

Dedi menyebut Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sedang menelusuri akun penyebar hoaks tersebut.

 VIDEO Detik-detik Massa Bakar Bangunan dalam Unjuk Rasa Berakhir Rusuh di Wamena Papua

"Tentang rasis tetap, yang mereka kembangkan isu yang sensitif di sana adalah tentang rasis," terang Dedi.

"Dengan penyebar hoaksnya juga sedang didalami juga akun-akunnya oleh Direktorat Siber Bareskrim."

Diberitakan Tribunnews.com, Senin (23/9/2019) ada sekitar 500 orang yang bergerak menuju ke kantor bupati, sedangkan 200 orang lainya telah berada di sekitaran Bank Papua.

Massa lainnya yang ikut dalam aksi kerusuhan itu juga sempat membakar bangunan-bangunan yang terletak di Jalan Sapi Darwi.

Sementara itu ada sekitar 150 orang yang berkumpul di perempatan Homhom, 100 orang lainya berada di Jalan Raya Sudirman.

Akibat kerusuhan itu, Kantor Bupati Jayawijaya di Jalan Yos Sudarso Wamena hangus dibakar massa.

"Dalam pantauan kami, seluruh bangunan kantor bupati Jayawijaya hangus dibakar massa," ungkap John Roy Purba, kontributor Kompas.com.

 UPDATE Kerusuhan di Wamena Papua, Warga Hentikan Aktivitas hingga Tutup Usaha

Massa juga terlibat bentrok dengan aparat kepolisian dan TNI yang berusaha mengamankan situasi.

Dedi menyebut saat ini aparat serta para tokoh daerah menggunakan pendekatan lunak untuk mengimbau massa agar tak terprovokasi hoaks.

Kerusuhan di Wamena ini menyebabkan seluruh aktivitas petokoan, sekolah, dan kantor pemerintahan maupun swasta lumpuh.

(TribunWow.com/Ifa Nabila)

Tags:
PesawatIntisari
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved