Bandar Narkoba Tertembak di Kepala
Ternyata Ini Motif Bandar Narkoba Ajak Istri ke Samarinda dan Berujung Ditembak Petugas di Kepala
Wawan alias Irwan (35) bandar narkoba yang melakukan transaksi di Samarinda, Kalimantan Timur turut serta mengajak istrinya, Ike Siringge (23).
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Wawan alias Irwan (35) bandar narkoba yang melakukan transaksi di Samarinda, Kalimantan Timur turut serta mengajak istrinya, Ike Siringge (23).
Diketahui, transaksi itu berujung aksi kejar-kejaran antara bandar narkoba oleh petugas BNN di Samarinda, Kalimantan Timur, pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.
Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), Ike menuturkan tak tahu menahu untuk apa ke Samarinda.
• Kronologi Lengkap Aksi Pengejaran Bandar Narkoba, Berebut Pistol hingga Pelaku Tertembak di Kepala
Dirinya berkata sempat menolak namun seusai dibujuk ke Samarinda untuk berjalan-jalan dirinya mau.
Mereka tak hanya berdua, tetapi juga bersama teman Wawan yang belum diketahui identitasnya, serta kekasih teman Wawan, Mike Riski (20).
Ia tak mengetahui jika sang suami memiliki maksud lain dengan teman pria yang ada di mobil tersebut.
"Diajak ke Samarinda karena kan memang jarang ke sana. Jadi, saya ikut saja," ucap Ike, Sabtu (21/9/2019).
Saat itu mereka berangkat ke Samarinda pukul 08.00 WITA, Jumat (20/9/2019).
Disebutkannya, saat itu ia hanya tahu suaminya akan mengambil paket di sebuah ekspedisi.
Ketika sampai di Samarinda, ia mendengar ada yang menelepon untuk mengambil paket di kampus.
Sehingga Wawan yang mengemudikan mobil meluncur ke kampus.
"Tidak jadi ke ekspedisi. Saat di perjalanan ada yang nelpon, nyuruh ke kampus. Alamat kampus itu saya tidak tahu, di sana agar mengambil paketan," tuturnya.
Sesaat setelah mengambil paket tersebut, ia menyadari ada seseorang yang mengejar mobil yang mereka tumpangi dengan motor.
• Ini Sosok Bandar Narkoba yang Sempat Rebut Pistol dan Tertembak di Kepala, Ternyata Pedagang Ikan
Pengendara motor tersebut merupakan petugas BNNP, Bripka Effendy yang menargetkan pengejaran kepada Wawan.
"Setelah diambil dan dimasukan ke mobil, tidak lama kemudian yang ngejar kami pakai motor," ungkap Ike.
Ike yang mengaku tak tahu apapun ketakutan dan sembunyi di bawah kursi tengah.
Permintaan untuk menghentikan mobil juga tak digubris Wawan.
"Karena panik saya langsung duduk di sela jok lantai mobil. Saya sempat minta berhenti tapi teman yang ada di samping bilang, jangan, lari terus," ujar Ike.
Di tengah perjalanan ia juga mendengar ucapan agar Wawan membuang tas atau paket yang berisi narkoba tersebut di sekitaran bawah fly over.
Ia yang hanya menunduk ketakutan baru menyadari saat mobil yang dikemudikan suaminya terjun ke parit.
"Saya sembunyi saja, tahu-tahu mobil sudah masuk parit. Siapa yang kejar, dan ada apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.

Dirinya lantas menyadari bahwa Wawan telah tak sadarkan diri di bangku kemudi.
Diketahui Wawan tertembak oleh pistol petugas di bagian kepala.
Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.
Video Detik-detik Peringkusan Bandar Narkoba
Sebuah video detik-detik beredar luas di media sosial saat polisi meringkus pelaku Wawan dan penumpangnya di dalam mobil.
Dikutip TribunWow.com, video detik-detik peringkusan pelaku tersebut diunggah di akun Facebook INFO KRIMINAL & LALU LINTAS (Nusantara), Sabtu (21/9/2019).
Dalam video berdurasi sekitar 1,5 menit itu memperlihatkan sebuah mobil Alya merah bernomor polisi KT 1971 RJ terjerembab di selokan.
Tampak petugas polisi yang tak mengenakan seragam meringkus pelaku yang berada di dalam mobil.
Dalam video itu terlihat Ike yang mengenakan baju kaos ungu di atas jembatan tengah merintih kesakitan.
Sementara Mike berbaring di bangku penumpang belakang mobil tersebut.
Lalu Wawan yang tak sadarkan diri di bangku pengemudi.
Petugas juga terdengar berteriak agar para pelaku segera diamankan terlebih dahulu.
"Amankan, amankan cepat," ujar seorang pria di antara sejumlah masyarakat yang menyaksikan.
• Turut Diperiksa, Istri Bandar Narkoba yang Tewas Tertembak di Kepala: Saya Sempat Minta Berhenti
Sedangkan Ike yang merintih kesakitan diseret oleh petugas agar segera menunjukkan tas berisi narkoba yang mereka incar.
"Yang mana?," tanya Ike ditarik mendekati mobil.
"Tas, tas," ujar petugas tergesa-gesa.
"Lempar, ke lampu merah," jawab Ike.
Petugas terlihat berlari meminta agar petugas lain segera menemukan barang bukti yang dilempar.
Ike juga terdengar histeris menangisi suaminya, Wawan yang tak bergerak.
"Wan, wan, kenapa begini Wan," tangis sang istri meraung-raung.
Sementara wanita lain yang ada di mobil juga terdengar berteriak histeris memanggil sebuah nama.
Diduga nama yang dipanggilnya merupakan pria yang kabur.
Dalam video yang lain terlihat pula tubuh Wawan telah diangkat di atas jembatan.
Sementara sejumlah warga kaget dengan adanya luka tembak di bagian kepala Wawan.
Lihat videonya di sini:
Kronologi Lengkap Kejar-kejaran Bandar Narkoba
Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), kronologi bermula saat polisi mendengar informasi bandar yang akan mengambil narkoba di Samarinda untuk dibawa ke Sangata, Kabupaten Kutai Timur.
Para pelaku menggunakan mobil mobil pelat nomor KT 1971 RJ.
"Hari ini bermula saat kami mendapatkan informasi bahwa ada pergerakan peredaran barang, narkoba, memakai mobil Ayla merah," ujar Kabid Pemberantasan BNN Kaltim, AKBP Tampubolon.
AKBP Tampubolon menuturkan ada empat pelaku yakni Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), lalu Mike Riske (20) dan kekasihnya yang melarikan diri.
Para petugas lantas mengawasi sejumlah titik.
"Pelaku diketahui sudah membawa barang narkotika, dan jajarn BNNP Kaltim yang telah tersebar di beberapa titik, yang sudah kami waspadai," tambahnya.
Disebutkan setelah masuk Samarinda, mobil yang ditumpangi empat pelaku ini mengelabui petugas dengan berkeliling kota sebanyak tiga kali.
• Turut Diperiksa, Istri Bandar Narkoba yang Tewas Tertembak di Kepala: Saya Sempat Minta Berhenti
Lalu pukul 15.30 WITA ada informasi telah ada transaksi dan petugas BNN, Bripka Effendy segera melakukan pengejaran dengan motor.
"Saat di Jalan Juanda, petugas melihat mobil yang dicurigai bawa narkoba," jelasnya.
Saat petugas melakukan pengejaran pelaku melarikan diri dengan mobil sewaan tersebut.
"Kami temukan di sekitar Jalan Juanda dan begitu kita lakukan penuntutan dan mencoba melakukan penghadangan ternyata dia berkelit dan melarikan diri," tuturnya.
Bahkan pelaku Wawan sempat meminta pelaku lain untuk membuang tas berisi narkoba di sekitaran bawah fly over.
Disebutkan oleh AKBP Tampubolon, di wilayah persimpangan Jl. AW Sjahranie dan Jl. PM Noor,
petugas telah memberikan peringatan agar pelaku menghentikan laju mobilnya.
Saat itu kaca mobil Wawan terbuka dan Bripka Effendy sempat mengarahkan pistol dan meminta berhenti.
Namun pelaku tak menggubris peringatan polisi dan terus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.
Bahkan pelaku yang sedang melajukan mobilnya berusaha merebut pistol dan melakukan penyerangan.
Wawan berusaha menarik pistol yang diarahkan Bripka Effendy.
• Kerabat Bandar Narkoba yang Tertembak di Kepala Mengaku Sudah Beri Peringatan sebelum Tertangkap
Pergumulan itu terus terjadi dengan petugas yang mengendarai motor dengan pelaku yang mengendarai mobil.
Aksi menegangkan itu pun menjadi tontonan warga yang melintas.
Tindakan tegas pun dilakukan, Bripka Effendy melepaskan tembakan ke arah paha Wawan.
Namun peluru yang dilepaskan justru bersarang di kepala Wawan.
Mobil yang dikendarai pelaku terus melaju.
Bahkan saat berada di Jalan M Yamin, pelaku menabrak anggota BNNP yang lain membuat petugas terseret di jalan sekitar 3 meter lebih.
"Tembakan peringatan telah kita berikan, tapi tetap tidak diindahkan, bahkan pelaku menabrakan mobilnya ke anggota. Tindakan ini kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegas Haryoto.
Petugas pun menyerempet paksa mobil hingga oleng dan masuk ke parit.
"Setelah kejadian itu mobilnya nyungsep ke parit di simpang empat Sempaja," ujar Humas BNN Kaltim Haryoto, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), kemudian Mike Riske (20) segera ditangkap oleh petugas.
Sedangkan seorang lainnya melarikan diri.
Wawan juga segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Syahranie Samarinda guna mendapat perawatan namun tak berhasil.
"Yang bersangkutan meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit," ucap Humas Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Kaltim, Haryoto, Sabtu (21/9/2019), dikutip dari TribunKaltim.co.
Dari pelaku didapatkan barang bukti narkoba berupa 11 bungkus sabu dengan total berap 1009,43 Gram, dan 1 kantong ekstasi sebanyak 200 butir seberat 83,18 Gram.
(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)