Breaking News:

Bandar Narkoba Tertembak di Kepala

7 Fakta Aksi Menegangkan Pengejaran Bandar Narkoba: Kronologi, Ditembak di Kepala, Cerita Penumpang

Aksi penangkapan bandar narkoba diwarnai aksi penembakan oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Kompas.com/ZAKARIAS DEMON DATON
Mobil yang dikendarai bandar narkoba masuk parit setelah kejar-kejaran dengan petugas BNNP Samarinda, Jumat (20/9/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Sebuah aksi penangkapan bandar narkoba yang diwarnai aksi penembakan oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.

Aksi kejar-kejaran polisi dengan bandar narkoba ini mengundang perhatian masyarakat di sekitarnya.

Seorang bandar narkoba pun tertembak di bagian kepala dan tewas dalam mobil.

Berikut sejumlah fakta yang telah dirangkum TribunWow.com dari kronologi, perlawanan pelaku hingga kesaksian penumpang.

1. Kronologi Lengkap Kejar-kejaran Bandar Narkoba

Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), kronologi bermula saat polisi mendengar informasi adanya bandar yang akan mengambil narkoba di Samarinda untuk dibawa ke Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Para pelaku diketahui menggunakan mobil mobil pelat nomor KT 1971 RJ.

"Hari ini bermula saat kami mendapatkan informasi bahwa ada pergerakan peredaran barang, narkoba, memakai mobil Ayla merah," ujar Kabid Pemberantasan BNN Kaltim, AKBP Tampubolon.

AKBP Tampubolon menuturkan ada empat pelaku yakni Wawan (35) dan istrinya, Ike Siringge (23), lalu Mike Riske (20) dan kekasihnya yang melarikan diri.

Para petugas lantas mengawasi sejumlah titik.

"Pelaku diketahui sudah membawa barang narkotika, dan jajaran BNNP Kaltim yang telah tersebar di beberapa titik, yang sudah kami waspadai," tambahnya.

Disebutkan setelah masuk Samarinda, mobil yang ditumpangi empat pelaku ini mengelabui petugas dengan berkeliling kota sebanyak tiga kali.

Lalu pukul 15.30 WITA ada informasi telah ada transaksi dan petugas BNN, Bripka Effendy segera melakukan pengejaran dengan motor.

"Saat di Jalan Juanda, petugas melihat mobil yang dicurigai bawa narkoba," jelasnya.

Keterangan Polisi soal Aksi Pengejaran Bandar Narkoba, Berebut Pistol hingga Tembak di Kepala

2. Bandar Narkoba Lakukan Perlawanan

Petugas lalu melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri dengan mobil sewaan tersebut.

"Kami temukan di sekitar Jalan Juanda dan begitu kita lakukan penuntutan dan mencoba melakukan penghadangan ternyata dia berkelit dan melarikan diri," tuturnya.

Bahkan pelaku Wawan yang mengemudikan mobil, sempat meminta pelaku lain untuk membuang tas berisi narkoba itu di sekitaran bawah fly over.

Disebutkan oleh AKBP Tampubolon, di wilayah persimpangan Jl. AW Sjahranie dan Jl. PM Noor, petugas telah memberikan peringatan agar pelaku menghentikan laju mobilnya.

Saat itu kaca mobil Wawan terbuka dan Bripka Effendy sempat mengarahkan pistol dan memintanya berhenti.

Namun pelaku tak menggubris peringatan polisi dan terus melajukan mobil dengan kecepatan tinggi.

Pelaku yang sedang melajukan mobilnya juga berusaha merebut pistol dan melakukan penyerangan.

Wawan berusaha menarik pistol yang diarahkan Bripka Effendy.

Pergumulan itu terus terjadi dengan Bripka Effendy yang mengendarai motor dengan pelaku yang mengendarai mobil.

Bandar Narkoba yang Tertembak di Kepala Berprofesi sebagai Pedagang Ikan dan Baru Saja Merantau

3. Tembakan di Kepala

Aksi menegangkan itu pun menjadi tontonan warga yang melintas.

Tindakan tegas pun dilakukan, Bripka Effendy melepaskan tembakan ke arah paha Wawan.

Namun peluru yang dilepaskan justru bersarang di kepala Wawan.

Mobil yang dikendarai pelaku terus melaju.

Bahkan saat berada di Jalan M Yamin, pelaku menabrak anggota BNNP yang lain membuat petugas terseret di jalan sekitar 3 meter lebih.

"Tembakan peringatan telah kita berikan, tapi tetap tidak diindahkan, bahkan pelaku menabrakan mobilnya ke anggota. Tindakan ini kita lakukan telah sesuai dengan prosedur yang berlaku," tegas Haryoto.

Petugas pun menyerempet paksa mobil hingga oleng dan masuk ke parit.

"Setelah kejadian itu mobilnya nyungsep ke parit di simpang empat Sempaja," ujar Humas BNN Kaltim Haryoto, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (22/9/2019).

Sebuah aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.
Sebuah aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA. ((Tribunkaltim.co/ Cahyo Wicaksono))

4. Video Detik-detik Penangkapan

Sebuah video detik-detik beredar luas memperlihatkan peringkusan petugas BNN kepada pelaku tersebut diunggah akun Facebook INFO KRIMINAL & LALU LINTAS (Nusantara), Sabtu (21/9/2019).

Dalam video berdurasi sekitar 1,5 menit itu memperlihatkan sebuah mobil Alya merah bernomor polisi KT 1971 RJ terjerembab di selokan.

Tampak petugas polisi yang tak mengenakan seragam meringkus pelaku yang berada di dalam mobil.

Dalam video itu terlihat Ike yang mengenakan baju kaos ungu di atas jembatan tengah merintih kesakitan.

Sementara Mike berbaring di bangku penumpang belakang mobil tersebut.

Lalu Wawan yang tak sadarkan diri di bangku pengemudi.

Petugas juga terdengar berteriak agar para pelaku segera diamankan terlebih dahulu.

"Amankan, amankan cepat," ujar seorang pria di antara sejumlah masyarakat yang menyaksikan.

Sedangkan Ike yang merintih kesakitan diseret oleh petugas agar segera menunjukkan tas berisi narkoba yang mereka incar.

"Yang mana?," tanya Ike ditarik mendekati mobil.

"Tas, tas," ujar petugas tergesa-gesa.

"Lempar, ke lampu merah," jawab Ike.

Ini Sosok Bandar Narkoba yang Sempat Rebut Pistol dan Tertembak di Kepala, Ternyata Pedagang Ikan

Petugas terlihat berlari meminta agar petugas lain segera menemukan barang bukti yang dilempar.

Ike juga terdengar histeris menangisi suaminya, Wawan yang tak bergerak.

"Wan, wan, kenapa begini Wan," tangis sang istri meraung-raung.

Sementara wanita lain yang ada di mobil juga terdengar berteriak histeris memanggil sebuah nama.

Di duga nama yang dipanggilnya merupakan pria yang kabur.

Dalam video yang lain terlihat pula tubuh Wawan telah diangkat di atas jembatan.

Sementara sejumlah warga kaget dengan adanya luka tembak di bagian kepala Wawan.

Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.

Aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas BNN terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA.
Aksi kejar-kejaran bandar narkoba oleh petugas BNN terjadi di Samarinda, Kalimantan Timur pada Jumat (20/9/2019), pukul 15.40 WITA. (FB INFO KRIMINAL & LALU LINTAS (Nusantara))

5. Barang Bukti

Dari pelaku didapatkan barang bukti narkoba berupa 11 bungkus sabu dengan total berap 1009,43 Gram, dan 1 kantong ekstasi sebanyak 200 butir seberat 83,18 Gram.

Barang bukti yang diperoleh yaitu:

1. Sebelas kantong plastik sabu dengan berat 1009,43 gr (1,43 kg)

2. Dua kantong ekstasi jumlah 200 butir dan berat 83,18 gr bruto

Barang Bukti Narkotika Jenis Ekstasi:

1. Paket 1 dengan berat 41,65 gr/bruto sebanyak 100 butir

2. Paket 2 dgn berat 41,53 gr/bruto sebanyak 100 butir, serta satu buah kendaraan roda empat, tipe kendaraan mino bis jenis Ayla merah KT 1971 RJ.

6. Kesaksian Penumpang

Ike Siringge menceritakan kronologi bermula saat mereka ke Samarinda hingga berujung dikejar oleh petugas BNNP.

Ike merupakan wanita asal Sangatta, Kutai Timur yang telah menikah dengan Irwan alias Wawan (35) kurang lebih setahun.

Dikutip TribunWow.com dari TribunKaltim.co, Minggu (22/9/2019), Ike mengaku dirinya berangkat ke Samarinda bersama suami dan dua temannya, Mike Riski (20), serta seorang pria dengan niat untuk berjalan-jalan.

Ia tak mengetahui jika sang suami memiliki maksud lain dengan teman pria yang ada di mobil tersebut.

Saat itu mereka berangkat ke Samarinda pukul 08.00 WITA, Jumat (20/9/2019).

Disebutkannya, saat itu ia hanya tahu suaminya akan mangambil paket di sebuah ekspedisi.

Ketika sampai di Samarinda, ia mendengar ada yang menelepon untuk mengambil paket di kampus.

Sesaat setelah mengambil paket tersebut, ia menyadari ada seseorang yang mengejar mobil yang mereka tumpangi dengan motor.

Pengendara motor tersebut merupakan petugas BNNP, Bripka Effendy yang menargetkan pengejaran kepada Wawan.

"Setelah diambil dan dimasukan ke mobil, tidak lama kemudian yang ngejar kami pakai motor," ungkap Ika.

Video Detik-detik Bandar Narkoba Tertembak di Kepala Diringkus Polisi, Istri Histeris: Kok Begini?

Ika yang mengaku tak tahu apapun ketakutan dan sembunyi di bawah kursi tengah.

Namun, ia mengatakan sempat mendengar teman suaminya yang meminta Wawan tak berhenti mengemudikan laju mobilnya.

"Dia (pria yang masih jadi dalam pencarian) nyuruh agar tidak berhenti," imbuhnya.

"Saya sembunyi saja, tahu-tahu mobil sudah masuk parit. Siapa yang kejar, dan ada apa yang terjadi saya tidak tahu," jelasnya.

Sedangkan Ike hanya mengetahui bahwa sang suami bekerja serabutan di Sangatta.

Bandar narkoba Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie.
Bandar narkoba Wawan lantas meninggal dunia pada pukul 01.25 WITA, Sabtu (21/9) dini hari, setelah menjalani perawatan di RSUD AW Syahranie. ((Tribunkaltim.co/ Christoper Desmawangga))

7. Sosok Wawan

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (22/9/2019), sosok Wawan disebutkan oleh keluarganya, Sahar Bin Rasyid (43).

Sahar menuturkan bahwa Wawan memiliki profesi sebagai pedagang ikan di Pasar Teluk Lingga di Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur.

Wawan merupakan warga warga Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Ia telah merantau sejak tahun 2018.

Disebutkan Sahar, Wawan merupakan sosok pekerja keras dan mudah bergaul.

Ia mengetahui Wawan telah memakai barang haram tersebut.

"Dia (Wawan) pernah cerita sama saya kalau dia pemakai (narkoba)," kata Sahar.

Sahar sempat memperingatkan agar hati-hati menggunakan barang haram tersebut.

Menurutnya bisa berakibat fatal jika berhadapan dengan penegak hukum.

"Saya peringati. Hati-hati dengan itu (narkoba) bisa ditangkap polisi," tutur Sahar.

Ternyata Ini Motif Bandar Narkoba Ajak Istri ke Samarinda dan Berujung Ditembak Petugas di Kepala

Ia pun mengaku sempat berkomunikasi tiga hari sebelum Wawan dikejar petugas dan tertembak.

"Hanya tanya-tanya kabar saja. Saya juga kaget sampai barang (narkoba) sebanyak itu," jelas Sahar.

Sahar tak menyangka Wawan tak hanya memakai, namun juga mengedarkan narkoba.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

Tags:
Bandar NarkobaBandar Narkoba Tertembak di KepalanarkobaKalimantan TimurSamarindaBNN
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved