Kecelakaan Maut di Tol Pejagan Pemalang
Penyebab Kecelakaan Maut Ambulans Pengantar Jenazah Vs Truk hingga 5 Jiwa Tewas, Ini Kata Polisi
Sebuah ambulans yang antar jenazah dari Tangerang, Banten dikabarkan menabrak truk. Atas kejadian ini 5 orang tewas dan ini penyebabnya.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Begitu pula jenazah yang hendak diantarkan ke Klaten. Mereka merupakan warga Tangerang,” kata AKP M Adiel.
Sementara itu sopir truk diketahui bernama Zaenal Abidin (43), warga Desa Srimulya, Kecamatan Semarang Barong, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ia selamat dan tak terluka karena bagian belakang truk yang dihantam ambulans.
"Sopir truk selamat, tidak mengalami luka,” imbuhnya.
• Truk yang Ditabrak Ambulans Pengantar Jenazah Tak Langsung Berhenti, sang Sopir: Takutnya Beruntun
Sedangkan identitas kelima korban tewas yakni:
- Satimun (38) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Imam (40) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Nasid (37) warga RT 1 RW 5 Desa Suradita Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang.
- Rohmadi (40) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
- Sarjito (45) warga Desa Balaraja RT 4 RW 7 Kecamatan Balaraja, Kabupaten Tangerang.
Akibat tabrakan itu, ambulans di bagian depan hingga ke bagian tengah telah hancur penyok.
Namun seusai kecelakaan ambulans berwarna putih itu, lampu bagian belakangnya masih menyala walaupun bagian depan telah remuk.
Sementara truk terlihat tak mengalami kerusakan.
Hanya mengalami rusak di bagian lampu belakang.
Cerita Saksi
Detik-detik kecelakaan maut ambulans pengantar jenazah vs truk ini diungkapkan oleh sopir turk, Zaenal Abidin (43).
Dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube PanturaPost, Kamis (19/9/2019), Zaenal Abidin (43) merupakan warga Desa Srimulya, Kecamatan Semarang Barong, Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Ia mengaku saat itu tengah membawa truk berpelat nomor B9562UIU dari Lampung menuju Surabaya, Jawa Timur.
"Dari arah barat (Lampung) ke timur (Surabaya)," ujar Zaenal.
Ia mengatakan saat itu mengemudikan truknya dalam kecepatan 50 km/jam di jalur lambat.