Breaking News:

Terkini Nasional

Soroti Bonus Demografi, Gubernur Lemhannas Tekankan soal Lapangan Kerja hingga Kualitas SDM

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo tampak menyoroti soal bonus demografi di Indonesia.

Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo saat ditemui di kantor Lemhanas, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Senin (1/7/2019). 

Jika semua faktor ini terpenuhi, kata Agus Widjojo, ada satu faktor yang harus menjadi dasar dari semuanya yakni pembangunan karakter SDM unggul Indonesia.

“Bonus demografi tidak diperoleh secara otomatis, tetapi memerlukan prasyarat, dan prasyarat utamanya adalah tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing, sehingga harus diupayakan dan diraih dengan arah kebijakan yang tepat."

"Kebijakan tertulis dalam menangkap peluang bonus demografi secara spesifik baru dituangkan dalam buku I Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Dalam RPJMN tersebut, dinyatakan bahwa pembangunan manusia merupakan salah satu dimensi penting dari tiga dimensi pembangunan, selain dimensi pembangunan sektor unggulan, dan dimensi pemerataan dan kewilayahan."

"Artinya berbagai kebijakan, strategi, target dan sasaran telah ditetapkan dalam pembangunan untuk meningkatkan SDM berkualitas dan berdaya saing, sebagai prasyarat utama dalam memanfaatkan peluang bonus demografi,” urai Agus Widjojo.

Implementasi dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan, menurut Agus Widjojo, menunjukkan beberapa keberhasilan, namun juga masih menghadapi berbagai persoalan. Hal ini dilihat dari capaian berbagai indikator yang merefleksikan kualitas SDM secara makro.

Sebagaimana pengukuran indikator baru yang diluncurkan oleh Bank Dunia (2018) yang diberi nama Human Capital Index (HCI), terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan kesehatan yang mengakumulasi sepanjang hidup manusia, sehingga memungkinkan bagi mereka untuk menyadari potensinya sebagai anggota masyarakat yang produktif.

Berdasarkan perhitungan HCI tersebut, Indonesia tercatat pada peringkat ke-87 dari 157 negara.

Dibanding Negara-negara di Asean,posisi Indonesia masih tertinggal dibanding Singapore, Vietnam, Malaysia, Thailand, dan Philippine, serta di atas negara Kamboja dan Myanmar.

Demikian pula menurut World Economic Forum (WEF) yang menerbitkan index serupa dalam publikasinya yang berjudul  “Global Human Capital Report” (GHCR), 2017.

Dalam index itu, Indonesia berada di peringkat ke-65 dari 130 negara, posisi Indonesia masih berada dibawah lima negara ASEAN yaitu Singapura, Vietnam, Malaysia, Thailand dan Filipina namun masih sedikit diatas tiga negara ASEAN lainnya yaitu Kamboja, Myanmar dan Laos.

“Inilah tantangan kita semua. Dari para pembicara termasuk tiga gubernur kita akan mengambil intisarinya yang kemudian akan diperdalam dan selanjutnya akan diajukan kepada Presiden Joko Widodo sebagai usulan."

"Namun yang jelas seluruh rencana pembangunan SDM Unggul terkait dengan Bonus Demografi berujung pada sejauh mana Ketahanan Nasional dapat terwujud melalui bonus demografi tersebut. Pertanyaannya mendasar sebagai lanjutan adalah, jika bonus demografi tidak dapat dimanfaatkan, ancaman dan tantangan apa yang akan dihadapi ketahanan nasional? Inilah yang akan kita bahas dalam seminar tersebut,” jelas Agus Widjojo.

BI Turunkan Ketentuan DP Rumah dan Kendaraan Bermotor, Ini yang Jadi Alasannya

Selanjutnya, Lemhannas akan menggelar seminar pada Jumat (20/9/2019) dengan tema “Pengembangan SDM Unggul Untuk Memanfaatkan Peluang Bonus Demografi Menju Indonesia Maju pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020 – 2024”.

Seminar nasional yang akan diadakan di Gedung Dwi Warna, Lemhannas RI itu akan menghadirkan sebagai pembicara Menteri PPN/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasion Bambang P.S. Brodjonegoro (Keynote Speaker).

Puan Maharani Nakshatra Kusyala (Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan), Muhajir Effendy (Menteri Pendidikan dan Kebudayaan), Muhammad Hanif Dhakiri (Menteri Ketenagakerjaan), Nila Djuwita F. Moeloek, (Menteri Kesehatan, Ganjar Pranowo (Gubernur Jawa Tengah), H. Wahidin Halim (Gubernur Banten) dan Victor Bungtilu Laiskodat (Gubernur Nusa Tenggara Timur).

Sementara sebagai pembahas adalah, Prof.dr.Fasli Djalal, PhD,SP.GK, Dr.Bambang Wasito Adi,SH, M.Sc dan Prof. Dr. Ir. Umar Daihani, D.E.

(Press Release)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas)Joko Widodo (Jokowi)Agus WidjojoBonus demografi
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved