Terkini Nasional
Soroti Bonus Demografi, Gubernur Lemhannas Tekankan soal Lapangan Kerja hingga Kualitas SDM
Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo tampak menyoroti soal bonus demografi di Indonesia.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo tampak menyoroti soal bonus demografi di Indonesia.
Hal itu disampaikan Agus Widjojo dalam pernyataan media di Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Tak hanya bonus demografi, Agus Widjojo juga menyinggung soal Sumber Daya Manusia (SDM) unggul hingga Indonesia Maju.
• Pamit dari Kemenpora, Imam Nahrawi: Saya Sudah Selesai Laksanakan Tugas di Sini
Menurutnya, tiga poin mendasar ini perlu dikedepankan mengingat sejak terpilihnya Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden RI untuk masa periode kedua.
Tiga istilah itu menjadi jargon yang terus menerus bergaung di tengah-tengah masyarakat.
Ungkapan SDM Unggul – Indonesia Maju bergaung terutama setelah Presiden Jokowi mengumumkan lima prioritas pembangunan dan sementara bonus demografi senantiasa terdengar lebih dari lima tahun lalu.
Bonus demografi, SDM Unggul dan Indonesia Maju menjelaskan keterkaitan satu sama lain dengan menggunakan pengertian berapa banyak usia produktif yang dimiliki Indonesia akan menjamin terwujudnya Indonesia Maju jika merupakan SDM Unggul.
Dijelaskan oleh Agus Widjojo, Indonesia saat ini sedang mengalami bonus demografi dan akan mencapai puncak dari bonus demografi di 2040.
Dalam periode ini, Indonesia sudah memasuki population ageing serta menjadi kerangka kependudukan dan pembangunan menempatkan penduduk sebagai sumber utama pertumbuhan ekonomi (engine of growth).
• Jadi Tersangka, Imam Nahrawi Meneteskan Air Mata saat Hadiri Acara Perpisahan di Kemenpora
Namun untuk mencapai itu, diperlukan persiapan sejak sekarang agar bonus demografi tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Hal ini mengingat setelah tahap ini Indonesia mengalami transisi demografi yakni penurunan fertilitas dan mortalitas dalam jangka panjang.
“Secara sederhana Bonus Demografi dapat diartikan sebagai kondisi di mana usia produktif lebih banyak daripada usia nonproduktif. Dalam konteks ini agar bonus demografi tidak menjadi beban salah satunya adalah dibutuhkan banyak lapangan kerja," ujar Agus Widjojo seperti rilis yang diterima TribunWow.com.
"Namun lapangan kerja menuntut SDM yang bermutu agar hasil produksinya berdaya saing dengan produk dari luar negeri."
Lebih lanjut, Agus Widjojo mengatakan untuk mencetak SDM unggul diperlukan infrastruktur dalam hal ini adalah pendidikan yang dapat menunjuk terwujudnya SDM yang berkualitas.
SDM yang berkualitas juga sangat tergantung pada tingkat kesehatan SDM Indonesia.