Breaking News:

Bencana Kabut Asap Karhutla

Bukan Riau Maupun di Kalimantan, Ini Provinsi Terluas Bencana Karhutla yang Diungkap BNPB di ILC

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Doni Monardo mengungkap daerah terluas dalam bencana kebakaran yang melanda Indonesia

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
channel YouTube Indonesia Lawyers Club
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Doni Monardo mengungkap daerah terluas dalam bencana kebakaran yang melanda Indonesia 

TRIBUNWOW.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Doni Monardo mengungkap daerah terluas dalam bencana kebakaran yang melanda Indonesia.

Hal itu diungkapkan saat Letjen TNI Doni Monardo menjadi narasumber di acara 'Indonesia Lawyers Club' pada Selasa (17/9/2019).

Letjen TNI Doni Monardo menuturkan luas yang wilayah yang telah terbakar.

Hadir di ILC, Kepala BNPB Beberkan Penyebab Kebakaran Hutan di Indonesia, Ungkap Keanehan Berikut

"Dari data satelit sipongi KLHK sampai dengan tanggal 31 Agustus Kebakaran Hutan dan Lahan di seluruh Indonesia itu mencapai 328 ribu hektar," ungkap Doni dikutip TribunWow.com dari channel YouTube 'Indonesia Lawyers Club' pada Rabu (19/9/2019).

"Kalau dilihat dari jumlah ini, ada paling tidak 15 provinsi yang terbesar," imbuhnya.

Doni Monardo mengatakan, Riau yang saat ini tengah menghadapi kabut asap cukup parah bukan daerah paling parah yang mengalami Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).

"Yang pertama bukan Riau Bang Karni, yang pertama Nusa Tenggara Timur luas kebakarannya adalah 108 ribu hektar," katanya.

Lantas, Doni Manardo membeberkan mengapa kebakaran hutan di NTT tidak menimbulkan masalah lain.

"Hanya persoalannya kenapa tidak ada asap di NTT ? Karena yang terbakar adalah lahan mineral dan sebagian karang. Lantas yang terbakar adalah rumput.

"Sehingga begitu terbakar, habis dan tidak ada asap yang ditimbulkan," papar dia.

Di ILC, Penyelamat Hutan Riau Blak-blakan Sebut KPK Dibunuh oleh DPR, Lihat Reaksi Fadli Zon dkk

Setelah NTT, Riau menjadi daerah dengan kasus Karhutla terluas.

"Sementara rangking kedua dari jumlah lain yang terbakarlah, Riau."

"Ulangi 49 ribu hektar lebih untuk Riau. Dan 40 ribu hektar lebih ini adalah lahan gambut yang terbakar," ujar Doni.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo mengungkap penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo mengungkap penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan di Pulau Sumatera dan Kalimantan. (Channel Youtube Indonesia Lawyers Club)

Kebakaran lahan gambut di Riau bahkan hampir mendekati 50 persen dari semua lahan gambut yang terbakar di Indonesia.

"Dari total lahan gambut yang terbakar seluruhnya di Indonesia termasuk di Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Sumsel (Sumatra Selatan), Jambi dan beberapa daerah lain."

"Maka Riau mencapai 40 ribu hektar artinya mendekati 50 persen," jelasnya.

Jaringan Penyelamat Hutan Riau Sudah Bekerja selama 17 Tahun, Karni Ilyas Beri Sindiran Berikut

Lihat videonya mulai menit ke-4:29:

Penyebab Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia

Dilansir oleh TribunWow.com, Doni Monardo mengungkap bencana tersebut merupakan kesalahan dari manusia.

"Pak Karni saya perlu menyampaikan pada kawan-kawan di sini pada kawan-kawan dan pemirsa di seluruh Indonesia, bahwa penyebab kebakaran 99 persen itu karena perbuatan manusia," kata Doni Manardo dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Rabu (19/9/2019).

 Fakta Kabut Asap di Lokasi Ibu Kota Baru, Rencana Bangun Bendungan hingga Tak Berpotensi Karhutla

Doni mengatakan, ia telah menyelidiki penyebab kebakaran hutan sejak Februari 2019.

"Data ini saya kumpulkan sejak awal Februari tahun ini setelah saya tiga minggu dilantik sebagai kepala badan," ujarnya.

Penyelidikan itu dilakukan di lima daerah yang mengalami kebakaran paling banyak.

"Saya berkeliling ke lima provinsi yang terdampak kecuali Kalimantan Selatan."

"Dari lima provinsi ini akhirnya saya memiliki sebuah kesimpulan bahwa 99 persen ini adalah karena perbuatan manusia," jelas Doni.

Bukti bahwa kebakaran karena ulah manusia juga didukung dari sejumlah penelitian.

"Dan itu didukung ternyata oleh sejumlah penelitian oleh beberapa lembaga termasuk juga perguruan tinggi," paparnya.

 Jaringan Penyelamat Hutan Riau Sudah Bekerja selama 17 Tahun, Karni Ilyas Beri Sindiran Berikut

Apalagi, lahan yang terbakar itu akhirnya menjadi perkebunan.

"Dari pengamatan saya, mengikuti penerbangan di sejumlah daerah dengan helikopter saya juga mengambil kesimpulan 80 persen lahan yang terbakar pada akhirnya berubah menjadi kebon," kata Doni.

Anehnya, dari luasnya kebakaran tidak ada perkebunan yang terbakar.

"Tidak ada perkebunan sawit dan perkebunan hutan tanaman industri yang terbakar, yang terbakar adalah kawasan hutan, semak belukar, dan yang bukan kebon," ujarnya lagi.

Kebakaran semakin parah dengan musim kemarau yang berkepanjangan.

"Kenapa sekarang kita semua ini, Satgas Darat, Udara, itu mengalami kewalahan menghadapi kebakaran sedemikian luas."

"Sedemikian banyak okspor tidak lepas dari gejala fenomena alam pada tahun ini di mana menurut Data BMKG adalah El Nino lemah yang mengakibatkan kemarau lebih panjang," tutur Doni.

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Bencana kabut asap karhutlaBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB)Indonesia Lawyers Club (ILC)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved