Breaking News:

Bocah Korban Bully Meninggal Dunia

Ibu Korban Ungkap Respons Keluarga Terduga Pelaku yang Bully FA hingga Tewas: Tak Ada Itikad Baik

Keluarga bocah berinisial I, terduga pelaku bullying kepad FA hingga tewas, disebutkan keluarga korban tak memiliki itikad baik. Ini respon mereka.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
tribunjabar/eki yulianto
Ruhiyat dan Sri Ani Lestari, ayah dan ibu mendiang FA yang menjadi korban bully hingga tewas. 

TRIBUNWOW.COM - Keluarga bocah berinisial I, terduga pelaku bullying kepad FA (6) hingga tewas, disebutkan keluarga korban tak memiliki itikad baik.

Diketahui, FA (6) mengalami bully dan pemukulan oleh teman sebayanya, pada akhir Bulan Agustus, sekitar pukul 15.00 WIB di rumahnya, di Kecamatan Pondok Melatin, Kota Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

FA yang di-bully itu mengalami sakit dari muntah hingga kejang-kejang dan menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (30/9/2019).

Ibu korban, Sri Ani Lestari/Ani (38) menyebutkan pelaku merupakan bocah berinisial I, yaitu teman bermain anaknya.

Nama I juga sempat disinggung FA berulang kali saat ia jatuh sakit.

Ucapan Ibu Bocah yang Tewas Dibully pada Orangtua Terduga Pelaku Membuat Mereka Terdiam

Hingga saat ini, nama I telah menyebar di media sosial, menjadi terduga pelaku bully.

Meski begitu, Ani menyebut keluarga I hingga kini, Selasa (10/9/2091), tak memiliki niat baik bahkan sekadar menghubunginya.

"Video ini sudah viral kan, apalagi mereka tahu nomor saya, harusnya telepon lah ada itikad baiknya gitu," ujar Ani, dikutip TribunWow.com dari TribunJabar.com, Selasa (10/9/2019).

Ani mengaku tak ingin jika harus pihaknya yang terlebih dahulu menghubungi.

Bahkan kasus ini telah merenggut anaknya.

Ia mengatakan jika tak ada niat baik dari keluarga I, maka pihaknya akan ke ranah hukum.

"Jangan menyalahkan kami kalau sampai nanti tidak ada itikad baik, apalagi sudah saya kasuskan ini," ucap dia.

Ani juga mengukapkan, ditangkapnya I juga merupakan keinginan FA sebelum meninggal.

"Kalau dari saya sendiri saya ingin permasalahan ini di proses hukum, ingin memenuhi keinginan FA," kata Ani.

Ungkap Tetangganya Dirasuki Arwah Anaknya yang Tewas Dibully, Ani: Bakal Ikutin Pelaku, Biar Ngaku

Meski begitu, ayah FA, Ruhiyat (38) menuturkan akan membicarakan kasus ini kepada keluarganya.

"Masih mau diobrolkan lagi dengan keluarga. Keluarga saya dan keluarga istri, baiknya ke depan seperti apa," ujar Ruhiyat, di kediamannya di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Selasa (10/9/2019)

"Saya takutnya kalau sekarang, takut salah langkah. Saya akan diskusikan terlebih dahulu,  menenangkan diri dulubagi keluarga kami yang sedang berkabung," ucap dia.

Jawaban Keluarga Terduga Pelaku

Ani yang saat itu menemani FA di rumah sakit, mengaku menelepon ibu I untuk meminta pertanggungjawaban, dikutip TribunWow.com dari Tribun Jabar, Selasa (10/9/2019).

"Ketika anak saya menceritakan di rumah sakit bahwa telah dipukul rahangnya oleh inisial I itu, saya langsung telepon orang tua I itu," ujar Ani, pada Senin (9/9/2019), di Kecamatan Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

Ia menceritakan, bahwa orangtua I mengelak anaknya melakukan bully dan pemukulan kepada FA.

Pengelakan itu disertai ucapan bahwa bukan hanya I yang melakukan pemukulan kepada FA.

"Ngelaknya ya gitu, merasa bahwa bukan cuma anaknya yang mukuli anak saya, harusnya kalau sudah sering melihat anak-anak berantem, ya, dipisahkan, jangan diam saja," ucap dia.

Sri Ani Lestari (38), kini angkat bicara mengenai nasib nahas yang menimpa anaknya tersebut.
Sri Ani Lestari (38), kini angkat bicara mengenai nasib nahas yang menimpa anaknya tersebut. (Istimewa dan TribunCirebon.com/Eki Yulianto)

Sedangkan, Ani menuturkan sebenarnya saat kejadian pemukulan terjadi, ibu I telah mengetahui hal itu terlebih dulu,

Namun tak ada inisiatif ibu I untuk menanyakan kondisi FA.

"Waktu sore itu pas kejadian, temannya kan ngomong ke ibunya (Ibu I) bahwa anaknya sudah memukul FA, tapi dia (ibunya) sama sekali tidak menghampiri untuk sekadar menanyakan kondisi, sama sekali tidak," kata Ani.

Ani lantas mengatakan pada ibu I bagaimana jika ia ada di posisinya saat ini, dengan kondisi FA yang kritis saat itu.

"Setelah ortunya ngelak terus, saya coba mengibaratkan kalau dibalik kayak gitu, anaknya yang jadi korban, dan anak saya jadi pelaku. Setelah itu mereka diam," ujarnya.

Ibu dari Korban Bully di Bekasi Ungkap Hal Ganjil, 3 Dokter Sempat Bingung dengan Penyakit Anaknya

Kronologi FA Di-bully dan Meninggal

Kronologi berawal pada akhir Bulan Agustus 2019, FA dan rekannya bermain di dekat rumah, di Kecamatan Pondok Melatin Kota Bekasi, pada pukul 15.00 WIB, dikutip dari TribunCirebon.com, Selasa (10/9/2019).

Ani menuturkan saat itu ia melihat FA sedang bermain dengan temannya berinisial I.

"Saya itu melihat FA bermain cuma dengan inisial I, teman-teman yang lainnya jauh," kata Ani.

Saat sedang bermain, ANi meminta FA untuk segera pulang dan masuk ke rumah untuk mandi.

Namun permintaan Ani ditolak FA lantaran masih ingin bermain.

Ani lantas kembali ke rumah, namun tiba-tiba ia mendengar FA menangis.

"Lima menit sebelum kejadian pemukulan, saya nyuruh FA mandi, tapi dia menolak. Saat saya ingin masuk ke dalam rumah karena FA masih ingin bermain, belum sempat masuk, masih di teras, saya mendengar FA menangis," ungkap Ani.

Ayah dari Anak yang Diduga Lakukan Bully pada Fatir Ungkapkan Tak Kuat dengan Tuduhan dan Hujatan

Ani yang panik lantas menghampiri FA dan menanyakan penyebabnya.

Ani mendapatkan informasi oleh teman korban, bahwa anaknya telah dipukul oleh teman sepermainannya yang berinisial I.

Mendengar hal itu, Ani kemudian bertanya pada FA sakit atau tidak.

FA mengaku tak merasakan sakit dan kejadian itu pun tak terlalu diseriusi Ani.

"Ketika saya tanya,'Dek sakit enggak?' Anak saya menjawab 'Enggak, mah'. Karena anak saya menjawab kayak gitu dan tidak kelihatan ada luka, saya tidak menegur anak itu (inisial I) dan saya tidak memperpanjang permasalahan tersebut karena tidak ingin ribut dengan tetangga," ucap dia.

Seusai pemukulan, kondisi tubuh FA menunjukkan tak sehat.

FA mengalami muntah-muntah dan Ani hanya mengira akibat ditonjok.

Ibu dari anak korban pem-bully-an, Sri Ani Lestari (38) mengungkap hal ganjil sebelum Fatir Ahmad (6) meninggal.
Ibu dari anak korban pem-bully-an, Sri Ani Lestari (38) mengungkap hal ganjil sebelum Fatir Ahmad (6) meninggal. (Facebook/Fatir Ahmad)

Ia pun memberikan minyak kayu putih kepada anaknya.

Akan tetapi di hari kedua setelah pemukulan, FA justru tak bisa menggerakkan ketiaknya karena ada tiga benjolan.

"Saya langsung oleskan freshcare untuk menghilangkan benjolan tersebut," ucapnya.

Di hari ketiga, FA tak bisa membuka mulutnya dan kesulitan makan.

Ada pembengkakan juga yang terjadi di rahang FA.

"Saya kira itu amandel, soalnya ada bengkakkan juga di rahangnya, saya juga sempat manggil tukang urut. Namun di tengah malam pukul 02.00 WIB, anak saya makin parah dengan kondisi kejang-kejang," ujar Ani.

Ani beserta suaminya kemudian berinisiatif membawa FA ke spesialis syaraf.

Namun kedatangannya ditolak.

Ia lantas beralih ke Rumah Sakit di Bekasi dan juga mengalami penolakan.

Akhirnya, ia menuju ke RS Polri di Kramat Jati, Jakarta.

"Ya sudah karena ditolakin semua, saya langsung bawa ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur," katanya.

Ibu dari Bocah Korban Bully Ungkap Hal Aneh sebelum Anaknya Meninggal, Ditolak Sejumlah Rumah Sakit

Di sana, FA diperiksa dan kondisinya membuat bingung tiga dokter.

Diprediksi awal, FA terjangkit tetanus, namun tak ada luka di tubuh bocah malang tersebut.

"Prediksi awal anak saya mengidap penyakit tetanus, tapi ketika diperiksa tidak ada luka atau goresan di tubuh anak saya. Maka langsung lakukanlah rontgen, tapi 3 dokter tidak mengetahui penyakit apa yang diderita anak saya, soalnya anak saya kejang kayak tetanus tapi tidak ada luka di tubuhnya," ujar Ani, Senin (9/9/2019).

Ternyata seusai diperiksa, FA kejang-kejang lantaran lidah FA telah tergigit dan kondisinya kritis.

Saat akan dipakaikan selang, FA menghembuskan napas terakhirnya, pada pukul 12.00 WIB, Jumat (30/9/2019).

"Setelah diketahui dan anak saya dalam kondisi kritis, saat mau pakai selang untuk paru-paru anak saya sudah tidak ada," ucap dia.

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah)

WOW TODAY

Tags:
Korban Bullying Meninggal DuniaKasus BullyingBekasi
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved