Santri Tewas Ditikam
Ditembak saat Ditangkap, 2 Penusuk Santri hingga Tewas di Kuningan Konsumsi 20 Butir Narkoba
Ditembak saat ditangkap, dua penusuk santri hingga tewas di Kuningan konsumsi 20 butir narkoba. Polisi juga tangkap pengedar dengan ribuan butir lain.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Pria berinisial YS dan RM, pelaku penusukan santri di Kuningan, Jawa Barat sempat melawan saat ditangkap sehingga ditembak oleh personel Satreskrim Polresta Cirebon, Jawa Barat, Minggu (8/9/2019).
Setelah ditangkap dan diperiksa, terungkaplah kedua tersangka itu sempat mengonsumsi 20 butir narkoba sebelum menusuk Rozien (17), santri Ponpes Husnul Khotimah Kuningan.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Selasa (10/9/2019), Kapolres Cirebon Kota AKBP Roland Ronaldy menyebut YS dan MR terpengaruh efek narkoba yang dikonsumsi sehingga merasa tidak takut saat melakukan penusukan serta saat ditangkap polisi.
"Kami menindaklanjuti dari keterangan tersangka, bahwa yang bersangkutan melakukan tindak pidana tersebut (penusukan) atas pengaruh obat."
"Sore harinya (Jumat 6/9/10) sebelum beraksi. 20 butir informasinya. Dua-duanya masing-masing 20 butir,” ungkap Roland, saat gelar perkara, Senin (9/9/2019).
• Korban Selamat Kecelakaan Bus Mira Vs Innova di Jalan Nganjuk-Madiun Dipenjara, Ternyata Buronan
Roland menyebut obat-obatan terlarang itu didapatkan kedua pelaku dari seorang penjual yang berada di sekitar Terminal Harjamukti, Cirebon.
Dari informasi pelaku yang masih berusia 19 tahun itu, polisi menangkap orang berinisial JH.
Dari tangan JH, Satuan Narkoba Polres Cirebon Kota menyita sebanyak 900 butir obat-obatan.
Di antaranya 500 butir tramadol, 200 butir tramadol HCl, dan 200 butir trihex.
JH dulunya juga merupakan residivis kasus pemerasan beberapa tahun lalu.
Selain JH, polisi menangkap tujuh tersangka lain dengan kasus penyalahgunaan obat-obatan keras.
• 7 Fakta Santri Tewas Ditikam, Sedang Tunggu Jemputan Ibu, Pelaku Mantan Napi hingga Pesan Terakhir
Dari tujuh tersangka, polisi menyita 1.850 butir obat-obatan terlarang.
Akibat perbuatannya, JH dan tujuh tersangka lainnya terancam Pasal 197 juncto 196 Undang-Undang Tahun 2006 tentang kesehatan dengan ancaman sembilan tahun penjara.
Diberitakan sebelumnya, dua pelaku penusukan santri itu ditembak pada bagian kaki lantaran melawan saat ditangkap.
"Kedua pelaku kita tindak tegas (tembak) bagian kakinya, karena mencoba melawan petugas," kata Wakapolresta Cirebon Kompol Marwan Fajrian di Cirebon, Minggu (8/9/2019).
Kedua pelaku akhirnya jatuh tersungkur dan tak bisa kabur.
"Namun dengan kesigapan petugas, para pelaku tidak sempat kabur, karena dihadiahi timah panas terlebih dahulu dan langsung tersungkur," lanjutnya.
• Keinginan Terakhir FA, Bocah TK yang Tewas Di-bully oleh Temannya Diungkap sang Ibunda
Kronologi Kejadian
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Minggu (8/9/2019), Wakapolres Cirebon Kota, Kompol Marwan Fajrin menuturkan kronologi penodongan pelaku kepada santri Rozien.
Rozien dan rekannya, QG saat itu tengah di pinggir Jalan Ciptomangunkusumo Kota Cirebon, menunggu ibunya menjemput, pukul 20.30 WIB.
Tak berselang lama, pelaku YS dan RM datang menggunakan motor menghampiri korban.
YS lantas membuka percakapan dengan menuduh korban yang memukuli temannya yang langsung dibantah korban.
YS pun meminta ponsel korban dengan memaksa namun korban menolak lantaran memakai ponsel itu untuk menghubungi ibu yang menjemputnya.
Tak sabar, YS pun meminta korban agar ikut dengannya dan ditolak oleh korban hingga terjadi penikaman.
• Ibu Korban Ungkap Respons Keluarga Terduga Pelaku yang Bully FA hingga Tewas: Tak Ada Itikad Baik
"Sistemnya acak. Menggunakan bahasa bahwa yang menjadi korban ini sudah memukul rekan dari tersangka dan diajak pergi. Itu korban pertama (Rozien) tidak mau dibawa, akhirnya terjadi penikaman," kata Marwan dalam gelar perkara, Minggu (8/9/2019).
QG, rekan korban spontan langsung berlari meminta tolong warga karena melihat orang tidak dikenal tersebut membawa senjata tajam.
QG lalu kembali datang bersama ibu dan warga, mereka melihat Rozien tergeletak dengan luka tusuk di bagian dad dengan mulut mengeluarkan darah.
Ibu korban langsung mengenali bahwa yang tergeletak adalah anaknya.
Sang ibu lantas membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Gunung Jati Kota Cirebon namun sayang korban tak tertolong.
Jenazah Rozien tiba di Pondok Pesantren Husnul Khotimah pada Sabtu (7/9/2019) dini hari pukul 03.00 WIB.
(TribunWow.com/Ifa Nabila/Roifah Dzatu Azma)
WOW TODAY: