Breaking News:

Rusuh di Papua

6 Ribu TNI-Polri Turun ke Papua, Najwa Shihab Tanya ke Wiranto: Apakah Memang Perlu Sebanyak Itu?

Menkopolhukam menjelaskan tujuan diturunkannya sebanyak enam ribu gabungan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat, pascakerusuhan.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture Youtube Najwa Shihab
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menanggapi perihal usulnya ditolak oleh Komnas HAM. 

TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) menjelaskan tujuan diturunkannya sebanyak enam ribu gabungan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat, pascakerusuhan.

Diketahui, saat itu Wiranto tengah ditanyai oleh presenter Najwa Shihab, dikutip TribunWow.com dari program Mata Najwa yang diunggah YouTube Najwa Shihab, Kamis (5/9/2019).

Awalnya Najwa Shihab bertanya mengenai data ada enam ribu anggota pasukan yang diturunkan ke Papua.

"Data yang kami himpun total ada 6.000 pasukan gabungan TNI-Polri di Papua dan Papua Barat," sebut Najwa Shihab.

"Apakah memang perlu pasukan sebanyak itu Pak Wiranto?," tanya Najwa Shihab.

Di Mata Najwa, Polisi Beberkan Perilaku Veronica Koman yang Sebabkan Kerusuhan di Papua

Wiranto yang dihubungi melalui video call lantas menuturkan bahwa pasukan ribuan tersebut memang dibutuhkan.

"Bukan untuk menekan, bukan untuk memerangi rakyat, bukan," jawab Wiranto.

"Tetapi justru kita butuhkan untuk bagaimana menjaga masyarakat agar tidak menjadi korban, dari suatu kerusuhan."

"Yang kedua juga kita butuhkan untuk melindungi obyek-obyek vital, obyek-obyek penting, instalasi-instalasi penting," tambahnya.

Ia mengatakan fasilitas umum juga perlu dilindungi agar tidak dirusak.

"Fasilitas-fasilitas umum yang memang untuk publik, itu kalau tidak dilindungi, tidak dijaga, dibakar, dirusak, itu akan sangat merugikan rakyat sendiri."

"Jadi jangan kemudian disalahtafsirkan dikirimkan justru untuk memerangi rakyat kita, tidak pernah," katanya.

"TNI-Polri dipersenjatai, dilatih bukan untuk memerangi rakyat sendiri, tapi menjaga rakyat kita," ungkap Wiranto.

Sosok Veronica Koman, Tersangka Provokasi Asrama Mahasiswa Papua

 

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menanggapi perihal usulnya ditolak oleh Komnas HAM.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menanggapi perihal usulnya ditolak oleh Komnas HAM. (Capture Youtube Najwa Shihab)

Kembali, Najwa Shihab mengatakan bahwa ada kerisauan penerjunan ribuan anggota tersebut seperti mengintimidatif.

"Yang jelas sejumlah kalangan menilai pelibatan sebanyak itu justru menimbulkan kesan intimidatif," kata Najwa Shihab.

"Bahkan tadi Pak Komarudin Watubun bercerita, di Jayapura ada aparat yang memegang senjata, seolah-olah sedang perang besar di sana," katanya.

Tunjukkan Foto di Jalanan Papua yang Buat Kaget, Komarudin Watubun: Pak Wiranto Tidak Merasakan

"Ingat bahwa saat pasukan itu tidak ada, pasukan masih kurang, yang terjadi satu demonstrasi anarkis di banyak kota," jawab Wiranto.

"Yang kemudian membakar, merusak, apa jadinya kalau kemudian itu berlanjut bahkan terus berlanjut."

"Kerusakan akan semakin parah, jadi tolong berpikir positif, jangan berpikir negatif."

"Kembali tadi saya katakan, bahwa pasukan dikirimkan, bukan untuk menakut-nakuti rakyat, tetapi untuk menjaga agar situasi menjadi kondusif," jelas Wiranto.

Lihat videonya dari menit ke 3.20

(TribunWow.com)

WOW TODAY

Tags:
Rusuh di PapuaPapuaWirantoNajwa Shihab
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved