Terkini Daerah
Sekolah di Lombok Roboh saat Jam Pelajaran, 6 Siswa Luka dan Puluhan Pelajar Ngumpet di Bawah Meja
Kepala Sekolah Madrasah NW Jalaluddin menyebutkan, setelah kejadian tersebut pihaknya akan meliburkan siswanya, karena para siswa masih mengalami trau
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sebuah Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Nahdatul Wathan (NW) yang berada di Dusun Kwang Jukut, Desa Pringgerate, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat roboh dan menimpa puluhan siswa, Selasa (3/9/2019).
Akibat kejadian tersebut, menyebabkan 6 siswa mengalami luka-luka dan puluhan siswa lainnya berhasil selamat karena bersembunyi di bawah meja.
Bangunan yang roboh tersebut dibangun pada 2012 lalu.
Kepala Sekolah Madrasah NW Jalaluddin menyebutkan, setelah kejadian tersebut pihaknya akan meliburkan siswanya, karena para siswa masih mengalami trauma.
Sementara itu, Kementerian Agama ( Kemenag) Lombok Tengah yang mengetahui adanya musibah sekolah roboh di Madrasah NW Desa Pringgerate, akan membantu rehab gedung sekolah.
• Kabur dari Rumah, Remaja 17 Tahun Dijual Mami Muncikari Rp 200 Ribu hingga Hamil 7 Bulan
Selain membantu dana rehab untuk sekolah, Kemenag juga akan memberikan bantuan biaya berobat untuk korban yang tertimpa bangunan roboh. Berikut ini fakta selengkapnya:
1. Roboh saat jam belajar pertama

Jalaluddin menyebutkan, ambruknya gedung sekolah tersebut terjadi saat proses belajar sedang berlangsung pada Selasa pagi.
"Kejadian terjadi pagi hari. Pada saat jam pertama tiba-tiba ambruk begitu saja," ungkap Jalal, saat dikonfirmasi, Selasa.
2. Dua kelas yang ambruk
Jalaluddin menyebutkan terdapat dua lokal bangunan sekolah yang ambruk dan terdapat 30 siswa di dalamnya.
Sementara korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke puskesmas terdekat.
"Jumlah kelas yang ambruk ada dua yaitu kelas 3 A dan 3 B, dan terdapat 30 siswa di dalamnya," ungkap Jalal.
Hingga kini pihak kepolisian masih menyelidiki penyebab robohnya gedung sekolah.
• Alissa Wahid Beberkan Alasan Gus Dur Tidak Melarang Pengibaran Bendera Bintang Kejora
3. Enam siswa luka-luka
