Rusuh di Papua
Anggota DPD RI Terpilih Ungkap Gus Dur dan Jokowi yang Bisa Curi Hati Rakyat Papua karena Alasan Ini
Anggota DPD RI terplih Papua, Yorris Raweyai membeberkan dua presiden yang dicintai oleh rakyat Papua saat menjadi bintang tamu.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Anggota DPD RI terplih Papua, Yorris Raweyai membeberkan dua presiden yang dicintai oleh rakyat Papua.
Dua presiden Indonesia itu adalah Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Joko Widodo (Jokowi).
Hal itu diungkapkan Yorris Raweyai menjadi bintang tamu di acara 'Indonesia Lawyers Club' di tv One. pada Selasa (3/9/2019)
Mulanya, Yorris membeberkan Kongres Adat Papua yang kedua pada 1999.
Kala itu, Gus Dur membuka diri dengan adanya diskusi yang ada di Papua.
"Pak Gus Dur membuka diri, Pak Gus Dur bilang 'Oke saya akan siap'," jelas Yorris menirukan kata-kata Gus Dur kala itu.
• Haris Azhar Tegaskan di ILC, Ada Pendatang Tak Terlihat Buat Rusak Papua: Dikorek Tanahnya dan Kabur
Gus Dur tak hanya memberikan kebebasan pendapat, bahkan turut memfasilitasi.
"Lalu Beliau membiayai kita Rp 1 miliar melakukan kongres adat Papua, sebelum kongres itu dilakukan kongres dewan adat. Dilakukanlah kongres, keluarlah hasil-hasil itu, lalu dialog, lalu tanggal 1 Januari Gus Dur ke Papua," papar Yorris.
Sehingga, Yorris menilai Gus Dur itu seperti Jokowi sekarang.
Kedua presiden itu berhasil merebut hari rakyat Papua.
"Makanya Gus Dur itu sama dengan Pak Jokowi sekarang berada di hati orang Papua, itu Gus Dur dan Jokowi ini sama. Masyarakat mencintai itu," jelasnya.
Bahkan, Jokowi menang 100 persen dalam Pilpres 2019 di Kabupaten Nduga.
Sedangkan, Kabupaten Nduga kini tengah mengalami konflik.
• Rizal Ramli Sarankan Setiap Rakyat Papua Dapat Rp 1 Juta secara Langsung, Tidak Melewati Birokrasi
"Kalau kita mau berbicara tentang Nduga yang sekarang kejadian, kemarin Pilpres 100 persen pilih Jokowi, itu seratus persen jumlah keseluruhan 94 persen tapi Nduga yang sekarang ini jadi konflik Piplres itu 100 persen," papar pria asal Serui tersebut.
Kemudian, Yorris kembali menceritakan bagaimana Gus Dur bisa mencuri hati rakyat Papua.