Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Korban Kecelakaan Tol Cipularang yang Dirawat di RS MH Thamrin Purwakarta Didominasi Warga Bandung
Sejumlah korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang dilarikan ke RS MH Thamrin, Purwakarta sesaat setelah kejadian pada Senin (2/9/2019).
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah korban kecelakaan beruntun di Tol Cipularang dilarikan ke RS MH Thamrin, Purwakarta sesaat setelah kejadian pada Senin (2/9/2019).
RS MH Thamrin merawat 19 orang yang menjadi kecelakaan tersebut.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan channel Youtube Kompas TV pada Senin, (2/9/2019), empat orang di antaranya merupakan korban tewas.
Empat korban tersebut telah berada di kamar jenazah.
Sedangkan, 11 di antaranya adalah korban luka-luka.
Pendataan sementara, korban didominasi oleh orang dewasa.
• Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang Jawa Barat, Satu Pengemudi Truk Masih Dievakuasi
Kendati demikian, petugas rumah sakit belum menyediakan papan informasi nama-nama korban.
"Berhubung KTPnya belum ada yang mungkin KTP ketinggalan di TKP, sementara ada 15 data yang baru masuk," ujar satu di antara petugas yang mendata kecelakaan
Korban didominasi dari Bandung dan Bekasi.
"Bandung, Bekasi, ada juga dari Purwakarta," lanjut petugas tersebut.
Dikutip TribunWow.com dari TribunJakarta.com, pihak kepolisian menyebut korban meninggal dunia dari kecelakaan beruntun itu ada 6 orang, sedangkan 8 orang luka-luka.
Dari 6 orang tewas, 5 disebut hangus dan 1 lainnya tidak.
Kapolres Purwakarta AKBP Matrius memastikan jumlah kendaraan yang terlibat serta jumlah korban dari kecelakaan beruntun itu.
"Kecelakaan ini melibatkan 15 kendaraan yang sudah kami identifikasi," ungkap Matrius dalam tayangan KOMPAS TV.
Polres Purwakarta segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Lantaran kecelakaan itu memakan satu ruas jalan, maka pihak kepolisian memberlakukan contraflow.
Lihat videonya :
• Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Begini Kondisi Terkini di Lokasi
"Saat ini kami lakukan olah TKP dengan rekayasa lalu lintas dengan contraflow," ujar Matrius.
Sementara itu, jurnalis KOMPAS TV Reestia Dela yang saat itu tengah berada di lokasi kejadian menyaksikan lebih dari 10 mobil yang sudah saling tergencet.
Tak hanya mobil, bus dan truk kontainer juga terlibat dalam kecelakaan itu.
Saat itu Reestia Dela tengah dalam perjalanan dari Bandung, Jawa Barat dan hendak kembali ke Jakarta.
Contraflow diberlakukan di jalur sebelah di KM 93 Tol Cipularang.
Akibat dari kecelakaan itu, terjadi kepadatan arus lalu lintas hingga 10 km.
Dugaan Sementara Penyebab Kecelakaan
Dilansir TribunWow.com, pihak kepolisian mengungkap dugaan awal penyebab kecelakaan beruntun.
Hal itu diungkapkan oleh Kasatlantas Purwakarta AKP Ricky Adi Pratama saat diwawancarai Kompas TV pada Senin (2/9/2019).
AKP Ricky menduga ada beberapa faktor kecelakaan beruntun.
Namun, dugaan sementara faktor kuat penyebab kecelakaan beruntun lantaran pengemudi tidak bisa saling menjaga jarak aman.
"Betul Bu, ini karena media jalanan yang turun kemudian mungkin kalau namanya tabrakan beruntun itu dugaan kuat pengemudi tak bisa menjaga jarak aman," ungkap AKP Ricky.
• VIDEO Penampakan 21 Kendaraan yang Terlibat Kecelakaan Beruntun di Tol Cipularang
Selain itu, kecepatan sejumlah kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan tersebut diduga juga melintas dengan kecepatan yang cukup kencang.
"Betul, jadi kendaraan belakang tidak sempat mengerem," imbuh AKP Ricky.
Diduga kendaraan yang paling depan dalam kecelakaan beruntun adalah sebuah truk.
"Diduga kendaraan truk, tapi masin kita lakukan penyelidikan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu, AKP Ricky juga memberikan imbauan pada pengemudi dari arah Kota Bandung ke Jakarta.
"Sementara ini kita masih lakukan contraflow jadi mohon maaf masyarakat yang akan ke Jakarta agak terhambat, tapi kita lakukan contraflow Bu," imbau AKP Ricky.

• Kecelakaan Beruntun di KM 92 Tol Cipularang, Begini Kondisi Terkini di Lokasi
AKP Ricky menghimbau agar pengemudi-pengemudi yang melalui Tol Cipularang tersebut bisa menjaga jarak aman.
"Pada masyarakat dalam di Jalan Tol jalan arteri dalam berkendara bisa menjaga jarak aman itu berjarak sekitar 10 meter tidak memepetkan sehingga rawan terjadi tabrakan beruntun," imbaunya.
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Ifa Nabila)
WOW TODAY: