Breaking News:

Siswa SMP Tewas di Halaman Rumah

Detik-detik Siswa SMP Tewas Tertusuk Pisau yang Dilempar Diungkap sang Ayah: Tahu-tahu 'Aduh, Aduh'

Seorang siswa SMP, Eko Saputro (15) tewas di halaman rumah miliknya dengan luka tusuk di dada. Ini kata ayahnya detik-detik peristiwa terjadi.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Rekarinta Vintoko
Capture YouTube INews Official
Detik-detik Siswa SMP Tewas Tertusuk Pisau yang Dilempar Diungkap sang Ayah: Tahu-tahu 'Aduh, Aduh' 

TRIBUNWOW.COM - Seorang siswa SMP, Eko Saputro (15) tewas di halaman rumah miliknya dengan luka tusuk di dada.

Peristiwa siswa SMP tewas di halaman rumah ini terjadi pada Sabtu (31/8/2019), di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Diketahui, siswa SMP tewas di halaman rumah ini tertusuk pisau pengupas jagung yang dilempar ayahnya, Mardi (45).

Mardi lantas memberikan pengakuan detik-detik peristiwa terjadi, dikutip TribunWow.com dari saluran YouTube iNews Magazine, Senin (2/9/2019).

Mardi yang kini dijadikan tersangka menegaskan bahwa hal ini adalah kekhilafan yang tak disengaja.

Tutupi Sebab Siswa SMP Tewas di Halaman Rumah, Keluarga Sempat Bersekongkol tapi Dibantah Saksi Mata

Sedangkan ia mengaku emosi lantaran korban berebut makanan ringan dengan adiknya.

Mardi lalu mengulangi kalimat yang diucapkannya sebelum melempatkan pisau.

"Saya bilang ini 'Ko, Ko, kamu ini sudah besar, kok enggak bisa ngasih adiknya', saya sedang emosi, dan khilaf, saya sambil duduk tak lempar pisaunya," ujar Mardi.

Pisau langsung mengenai dada korban.

"Tahu-tahu 'Aduh, aduh, aduh' langsung tak bopong gitu, tak naikkan ke sepeda motor," paparnya.

Kronologi: Ayah Sempat Berkilah

Sebelumnya, saat polisi meminta keterangan atas meninggalnya korban, Mardi menceritakan kronologi yang berbeda, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (2/9/2019).

Mulanya, setelah mendapat informasi peristiwa, Polres Palangkaraya mendatangi lokasi guna mencari keterangan.

"Kami langsung meluncur ke lokasi, berusaha mencari informasi terkait dengan tewasnya korban," kata Timbul, saat berada di kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya. Sabtu, (31/8/2019).

Saat di lokasi, pihak keluarga telihat menutupi penyebab meninggalnya korban.

Namun, untuk memastikan penyebab tewasnya siswa SMP itu, polisi meminta keterangan dari warga sekitar lokasi.

Sedangkan polisi juga meminta keterangan hingga ke Rumah Sakit Kelampangan.

Karena sebelumnya, korban sempat dibawa ke rumah sakit tersebut oleh orangtuanya.

Merasa ada keanehan pada kematian korban, jajaran kepolisian Polres Palangkaraya langsung meminta pihak keluarga untuk membawa korban ke kamar jenazah Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya, agar bisa dilakukan visum dan autopsi.

Kata Terakhir Siswa SMP yang Tewas di Halaman Rumah, Diungkap sang Ayah yang juga Jadi Pelaku

Namun, upaya Polisi untuk membawa korban untuk divisum sempat ditolak oleh pihak keluarga.

Polres tetap meminta agar keluarga mau membawa korban divisum dengan alasan hukum.

"Berdasarkan hasil visum, ditemukan ada luka robek pada bagian dada sebelah kiri korban, diduga berasal dari tusukan benda tajam," kata Timbul.

Mardi (45) mengaku bahwa anaknya tertusuk pisau karena terpeleset.

Disebutkan Mardi, saat itu korban diminta ibunya membeli jajan di warung, pada Sabtu (31/8/2019).

Korban menyanggupi dan pergi ke warung.

Korban sempat kembali ke rumah tanpa membeli apapun.

Ia lalu pergi ke warung lagi dan membeli roti dan susu kotak.

Ibu Siswa SMP yang Tewas di Halaman Rumah Ternyata Jadi Saksi, Polisi Beberkan Apa yang Dilakukan

Ketika sampai di rumah, korban memberi susu kotak yang dibelinya pada si adik.

Sementara korban memegang rotinya dan membuat adiknya meminta.

Namun korban tak mau dan dikejar oleh adiknya.

Korban lantas terpeleset dan jatuh.

Saat jatuh, ada pisau yang berada di lantai dan langsung menancap dada korban.

Mardi mengaku ia segera membawa korban ke rumah sakit, namun sayangnya korban tak bertahan dan tewas 15 menit kemudian.

"Langsung saya bawa, saya sampai enggak sempat pakai baju, langsung tak bawa ke rumah sakit, sampai rumah sakit ditangani pihak rumah sakit, yaitu sudah (meninggal), enggak lekas 15 menit, anak saya enggak ada (meninggal)," kata Mardi kepada Kompas.com saat di kamar jenazah sambil menunggu proses visum berlangsung.

Kapolres Palangkaraya, AKBP. Timbul RK Siregar beserta dokter forensik, saat akan lakukan visum terhadap korban.
Kapolres Palangkaraya, AKBP. Timbul RK Siregar beserta dokter forensik, saat akan lakukan visum terhadap korban. ((KOMPAS.com/KURNIA TARIGAN))

Namun, polisi tetap meminta keterangan dari keluarga korban.

Adik korban yang berada di lokasi lantas memberikan keterangan.

Disebutkan Kapolres Palangkaraya, AKBP Timbul RK Siregar, adik korban menampik bahwa kakaknya terpeleset.

Ia mengaku melihat ayahnya menusuk korban dengan pisau yang sedang digunakan untuk mengupas jagung.

Polisi juga menggabungkan dengan hasil visum dan otopsi yang dilakukan kepada korban.

Dari keterangan adik korban dan hasil visum, Mardi memberikan pengakuan.

Bahwa anaknya tertusuk pisau yang dilemparnya.

“Berdasarkan hasil otopsi serta keterangan dari adik korban, akhirnya ayah korban mengakui semua perbuatannya telah menusuk korban hingga tewas,” kata Timbul saat pengungkapan kasus di Mapolres Palangkaraya, Minggu (1/9/2019).

Siswa SMP Tewas di Halaman Rumah, Ayah Sebut Tak Berniat Membunuh Anaknya

Diakui Mardi, ia menyesal seumur hidup telah menghialngkan nyawa korbvan.

Mardi pun harus ditetapkan oleh polisi dengan status tersangka pembunuhan sang anak.

Ia kini ditahan di Mapolsek Palangkaraya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Mardi terancam penjara 20 tahun.

Dengan dua pasal, yakni Pasal 80 Ayat (4) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman 20 tahun penjara.

Serta Pasal 44 Ayat (4) UU No. 23/2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga, ancaman hukumannya 15 tahun penjara.

(TribunWow.com)

WOW TODAY:

Tags:
Siswa SMP Tewas di Halaman RumahSMPTewasPalangkarayaKalimantan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved