Temuan Kerangka di Banyumas
Cerita Edi, Adik Pelaku Kasus Temuan Kerangka di Banyumas, Ungkap Watak Sesungguhnya sang Kakak
Ini kesaksian Edi yang selama bertahun-tahun hanya bisa menduga keberadaan para saudaranya yang dibunuh Minah.
Editor: Rekarinta Vintoko
Setelah kejadian saya baru tahu ternyata ada pembunuhan. Karena saya berpikiran di sini (Rumah Misem) sudah ada kakak, adik, keponakan jadi cukuplah tidak usah tinggal terlalu ramai, cukup saya dirumah mertua saja.
Benarkah pengakuan Minah bahwa para tersangka takut dibunuh korban?
Kalau itu saya juga tidak tahu secara persis.
Saat sering terjadi ribut itu saya tidak tahu dan tidak menyaksikan langsung karena posisi saya ada di rumah mertua.
Saya berkunjung ke rumah ibu (Misem) terkadang jika ada waktu libur, kadang Sabtu Minggu, untuk mengantar makanan.
Saat mengantar makanan itu, Saminah ya tidak ada omongan apa-apa, karena memang diam dan tertutup.
• Cara Pelaku Kasus Temuan Kerangka di Banyumas Tutupi Kejahatan dari Misem, Ikuti ke Mana pun Pergi
Saat mencari-cari saudara-saudara itu tak ketemu, apakah menduga sesuatu?
Saya sempat bertanya ke ibu (Misem), harus kemana mencari mereka (korban).
Lalu saya sempat diberi saran untuk pergi ke Purwokerto, akhirnya saya mencari ke Purwokerto.
Selama lima tahun saya bertanya-tanya kemana mereka sebenarnya.
Ibu juga memang memerintahkan untuk mencari ke sana (Purwokerto), saya jawab iya nanti saya cari ke Purwokerto karena Purwokerto itu luas.
Karena kebetulan anaknya Supratno kan kuliah di STAIN Purwokerto. Selepas hilang satu minggu itu saya pernah mencoba menghubungi nomor kakak (Supratno) tetapi tidak nyambung.
Sebagai saudara saya jelas ikut khawatir dan mencari. Saya juga sempat melaporkan ke kepolisian.
Semuanya sudah, pokoknya seminggu setelah menghilang itu saya lapor polisi.
Pernahkah curiga ada kejadian mengerikan ini?