Kalimantan Timur Ibu Kota Baru
Soal Prabowo Miliki Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Luhut: Tidak Ada
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal isu yang sedang ramai saat terkait pemindahan Ibu Kota saat ini.
Editor: Rekarinta Vintoko
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ryantono Puji Santoso
TRIBUNWOW.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan angkat bicara soal isu yang sedang ramai saat terkait pemindahan Ibu Kota saat ini.
Ada isu bahwa lahan ibu kota baru di Kalimantan Timur (Kaltim) dimiliki Prabowo Subianto.
Berkaitan dengan kabar tersebut Luhut Binsar Panjaitan memastikan di lokasi Ibu Kota Baru tidak ada lahan milik Prabowo Subianto.
• Waketum Gerindra Benarkan Prabowo Miliki Lahan di Ibu Kota Baru: Kami Usul Bukan Kaltim tapi Jonggol
Pemerintah sudah memikirkan dengan matang rencana pemindahan Ibu Kota ini dan sudah ada pengkajian dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR).
"Tidak ada lahan (Prabowo)," papar Luhut Binsar Panjaitan saat berada di Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung, Kamis (29/8/2019).
Luhut menuturkan, Presiden dalam hal ini selalu berangkat dari studi.
Studi yang ada dilakukan Bappenas secara komprehensif.
• Soal Prabowo Miliki Lahan di Lokasi Ibu Kota Baru, Edhy Prabowo: Tidak Perlu Berpolemik tentang Itu
Luhut memastikan bahwa tanah tersebut tidak ada kepemilikan perorangan dan sudah dinilai dan pastinya tidak dikuasai perorangan.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan datang ke Solo melakukan pantauan lahan yang akan dibangun masjid Hadiah dari Pangeran Uni Arab Emirat (UAE) Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
• Dahlan Iskan Beberkan Ada Lahan Milik Prabowo Subianto di Wilayah Pembangunan Ibu Kota Baru

Pangeran Abu Dhabi Sheikh Mohamed Bin Zayed Al Nahyaei menghadiahkan Presiden Jokowi Masjid di Solo.
Lokasi rencana Pembangunan Masjid tersebut ditinjau langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di Solo, Kamis (29/8/2019).
Berikut dua lokasi yang rencananya dibangun Masjid hadiah dari Pangeran Uni Arab Emirat (UAE) Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan.
1. Kawasan Taman Masjid Sriwedari:
Kawasan ini dari Kunjungan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bisa dikembangkan sampai 10 hektar.