Rusuh di Papua
Ditanya soal Oknum TNI yang Diduga Berujar Rasisme ke Mahasiswa Papua, Begini Reaksi Kapolda Jatim
Ditanya soal oknum TNI yang diduga berujar kebencian rasisme ke mahasiswa Papua di depan asrama, Kapolda Jatim tersenyum minta wartawan tanya langsung
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Luki Hermawan tersenyum saat ditanya wartawan soal oknum TNI yang diduga berujar rasisme dalam kerusuhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat (16/8/2019) lalu.
Dikutip TribunWow.com dari Surya.co.id, Kamis (29/8/2019), awalnya Luki menjelaskan soal komitmen Polrestabes Surabaya untuk menyelesaikan kasus dugaan pembuangan bendera merah putih di asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
"Kasus penghinaan terhadap terhadap Bendera Merah Putih saat ini ditangani oleh pihak Polrestabes Surabaya," ujar Luki di Balai Wartawan Gedung Humas Mapolda Jatim, Kamis (29/8/2019).
Kini pihak kepolisian tengah melakukan pendalaman terhadap bukti-bukti terkait dalam kasus tersebut.
"Termasuk mendalami bukti-bukti yang terkait dengan penghinaan terhadap lambang negara bendera," kata Luki.
• Kronologi dan Isi Pesan WhatsApp Hoaks Tri Susanti yang Picu Kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua
Luki menjelaskan pihaknya sudah memeriksa puluhan saksi, baik saksi ahli maupun saksi dari masyarakat.
"Dari penyidikan Polda Jatim kami sudah ada 29 saksi yang diperiksa, di antaranya 7 orang dari saksi ahli kemudian 22 orang lainnya adalah saksi dari masyarakat," terang Luki.
Hingga kini, Polda Jatim sudah menetapkan Tri Susanti sebagai tersangka penyebar hoaks yang memicu kerusuhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya.
Selain Tri Susanti, Polda Jatim juga memeriksa serta mengajukan pencekalan terhadap 6 anggota ormas yang terlibat.
"Mereka berasal dari ormas dan kami akan memproses dari keenam ini kalau memang ada perkembangan nanti akan kami sampaikan berikutnya," kata Luki.
• Kronologi dan Isi Pesan WhatsApp Hoaks Tri Susanti yang Picu Kerusuhan di Asrama Mahasiswa Papua
Tak hanya itu, Polda Jatim juga akan mengupayakan untuk menghadirkan beberapa penghuni asrama mahasiswa Papua di Surabaya sebagai saksi.
"Kami akan melayangkan itu dan mudah-mudahan akan memperkuat untuk bisa hadir," tuturnya.
Ketika ditanya soal oknum TNI yang diduga berujar kebencian yang menyinggung rasisme di depan asrama, Luki langsung tersenym.
Luki meminta awak media yang mewawancarainya untuk mengonfirmasi langsung kepada instansi yang bersangkutan.
Luki merasa dugaan TNI yang berujar kebencian rasisme itu tidak ada kaitannya dengan kasus yang saat ini sedang didalami.