Terkini Nasional
Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Ridwan Saidi Bela Diri: Sudah Dibukukan dan Arkeolog Salah Bahasa
Budayawan Ridwan Saidi sebut Kerajaan Sriwijaya hanya dongeng dan sudah dibukukan, ia sebut arkeolog salah tafsir bahasa prasasti.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Budayawan Ridwan Saidi yang menyebut Kerajaan Sriwijaya fiktif akhirnya membela diri setelah pernyataannya itu menjadi viral dan menuai protes.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (28/8/2019), Ridwan Saidi menyebut soal Kerajaan Sriwijaya yang fiktif itu pernah dibukukan dan selama ini arkeolog salah dalam pemahaman bahasa.
Buku yang dimaksud Ridwan Saidi adalah karangannya sendiri dan membahas seputar sejarah Indonesia serta masuknya Islam ke Indonesia.
"You klik saja e-book 'Rekonstruksi Sejarah Indonesia dan Kedatangan Islam'. Ada di e-book itu."
"Siapa saja yang datang ke rumah kan saya oke saja. Dia (YouTuber Vasco Ruseimy) ngobrol-ngobrol, terus tertarik Sriwijaya, Tarumanegara," ujar Ridwan ketika dihubungi, Rabu (28/8/2019).
• Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif dan Prasasti Tiruan, Arkeolog: Tidak Mengakui Indonesia

• Viral Ridwan Saidi Sebut Kerajaan Sriwijaya Fiktif, Berikut Fakta dan Bantahan dari Ahli
Ridwan Saidi mengaku sudah lama meneliti prasasti Kerajaan Sriwijaya yang ia sebut janggal hingga akhirnya menyimpulkan arkeolog yang salah dalam memahami bahasa.
"Sudah lama saya memikirikan kejanggalan-kejangalannya, sehingga saya mendalami prasasti Kedukan Bukit. Ternyata mereka (arkeolog) salah bahasa," tuturnya.
Ridwan Saidi menganggap para arkeolog salah dalam menafsirkan prasasti-prasasti soal keberadaan Kerajaan Sriwijaya.
Pria berambut gondrong ini menyebut prasasti-prasasti itu diukir dalam bahasa Armenia dan sama sekali tidak membicarakan kerajaan.
Selain menganggap Kerajaan Sriwijaya fiktif, Ridwan Saidi juga menganggap Kerjaan Tarumanegara juga tidak ada.
• Dianggap Ngawur, Budayawan Ridwan Saidi Terancam Dipolisikan karena Sebut Sriwijaya Kerajaan Fiktif
Ridwan Saidi menyebutkan alasan yang sama soal Kerjaan Tarumanegara yang fiktif, yakni kekeliruan arkeolog dalam memahami bahasa.
Ridwan Saidi pun kini heran mengapa yang menjadi viral hanya pernyataan soal Kerajaan Sriwijaya.
"Yang heboh kok Sriwijaya saja, enggak ada Tarumanagara yang saya bilang fiktif juga. Tarumanegara kan juga saya bilang fiktif," kata Ridwan Saidi.
Menanggapi omongannya yang menuai protes, Ridwan Saidi enggan menyalahkan siapapun terkait viralnya kasus ini.
Bahkan Ridwan Saidi juga akan memenuhi panggilan polisi lantaran ada rencana dirinya dilaporkan oleh Yayasan Tandi Pulau atas pernyataannya itu.