Ibu Kota Baru
Ibu Kota Disebut akan Pindah ke Kalimantan Timur, BMKG Beberkan 3 Sesar dan Catatan Gempa
Pemerintah berencana memindahkan ibu kota ke Pulau Kalimantan. Satu di antara faktor yakni daerah rawan gempa.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Beriku catatan gempa yang terjadi di Kalimantan Timur:
1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang terjadi pada 14 Mei 1921.
2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M 5,7 pada16 November 1964.
3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M 5,1 pada 4 Juni 1982.
4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M 5,1 pada 31 Juli 1983.
5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M 5,4 pada 16 Juni 2000.
6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M 5,4 pada 31 Januari 2006.
7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M 5,3 pada 24 Februari 2007.
• Jika Kalimantan Timur Jadi Ibu Kota Indonesia, Israan Noor Samakan dengan Canberra, Ini Alasannya
Selain itu Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) sempat melakukan kajian Sesar Mangkalihat pada 2017.
Hasil dari kajian tersebut mengatakan bawah Sesar Mangkalihat memiliki potensi magnitudo hingga 7.0.
"Artinya gempa yang terjadi dapat menimbulkan kerusakan tingkat sedang hingga berat di Semenanjung Mangkalihat dan sekitarnya," ungkap Daryono.
Lalu, pada Sesar Paternoster juga sering terjadi gempa.
"Sesar Paternoster melewati wilayah Kabupaten Paser dan menurut hasil pantauan BMKG menunjukkan di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa," kata Daryono menjelaskan letak Sesar Paternoster.
Kendati demikian, potensi gempa di Kalimantan cukup aman dibanding pulau lain.
Sedangkan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro pernah menuturkan bahwa wilayah Kalimantan Timur aman karena bukan merupakan jalur bencana.