Rusuh di Papua
Warga Manokwari Keluhkan Pembatasan Internet, Banyak yang Manfaatkan Wifi di Kafe
Sudah hampir sepekan, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) membatasi akses internet di Papua dan Papua Barat.
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Kurangnya internet juga dikeluhkan pemuda pecinta game online di Manokwari, salah satunya Richard (25).
Richard mengaku sudah beberapa hari tak bisa memainkan game online favoritnya.
"Mau bagaimana main, internet saja tidak ada. Kita maunya internet ada lagi," ungkap Richard.
Kata Richard, setiap hari Ia biasanya main bareng (mabar) dengan teman-temannya sesama pecinta game online, namun saat ini, rutinitas itu mulai dikurangi.
"Paling sesekali ke cafe sama teman," pungkasnya.
• Cerita Johannes, Korban Kerusuhan di Manokwari yang Pertahankan Rumahnya dari Amukan Massa
Sebelumnya Kapolda Papua Barat mengatakan, pihaknya masih mendukung langkah pemerintah membatasi internet di Papua.
"Pembatasan (internet) ini berdasarkan hasil asesmen, dan saya tak melakukan asesmen sendiri, bersama Cyber crime Polri. Kami meminta cyber mengontrol agar penyebaran berita provokasi, hoax, dan ujaran kebencian tidak mengganggu suasana dulu," kata Kapolda Papua Barat, Brigjen Herry Nahak
Terkait penormalan, Herry mengaku belum tahu pasti kapan i ternet akan dinormalkan kembali.
Ia mengatakan akan ada asesmen terlebih dahulu sebelum penormalan, apalagi diakui Herry, Forkopimda Papua Barat mendukung pembatasan ini.
"Kalau misalnya kita minta dinormalkan, nanti setelah asesment kembali terhadap situasi. Saya sudah sampaikan ke forkopimda, mereka juga mengharapkan jangan dulu lah. Tujuannya agar situasi tetap kondusif," terangnya. (tribun-timur.com)
WOW TODAY: