Rusuh di Papua
Jokowi Minta Kapolri Tindak Tegas Pelaku Rasisme terhadap Mahasiswa Papua: Tolong Digaris Bawahi!
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tanggapannya mengenai kerusuhan yang terjadi di Papua belum lama ini.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Berbicara masalah percepatan kesejahteraan di Papua," lanjut Jokowi.
"Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan sore hari ini, terimakasih," tutupnya.
Jokowi menyampaikan bahwa Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menteri Koordinator Politik, Hukum, Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto sudah berada di Papua.
"Tadi Kapolri dan Panglima TNI dan juga Menkopolhukam sudah di Papua dan sudah menyampaikan seperti itu," ucap Jokowi.
Lihat video berikut ini:
Sementara itu, dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (22/8/2019), diketahui Kapolri Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menkopolhukam Wiranto melakukan kunjungan ke Sorong dan Manokwari.
Dalam kunjungan tersebut, ketiganya melakukan pertemuan dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda Kabupaten Manokwari.
Wiranto menyampaikan bahwa kunjungan tersebut bukan hanya untuk mengawasi keadaan di sana, namun juga untuk menemui dan bersilaturahmi dengan warga Papua.
"Kita gembira bisa langsung menemui teman-teman semua di Sorong dan Manokwari."
"Tujuan kami datang ke sini bukan untuk mengawasi atau memata-matai, tapi menyalami saudara kita terutama setelah insiden yang kita sesalkan bersama," ucap Wiranto.
Sebelum berkunjung ke tanah Papua, Wiranto mengaku dirinya bersama Kapolri dan Panglima TNI sudah bertemu dengan Jokowi.
Dalam pertemuan itu, Jokowi menyampaikan pesan salam persaudaraan untuk seluruh warga Papua dan Papua Barat.
"Beliau berpesan, pertama sampaikan salam persaudaraan dari kepala negara kepada seluruh kepala daerah dan rakyat Papua dan Papua Barat," ucapnya.
• Isu Separatisme Papua Santer Terdengar, Komnas HAM Beberkan Persamaan dan Perbedaan Papua dan Aceh
Menurut Wiranto, aksi kerusuhan di Papua itu disebabkan oleh oknum yang melakukan provokasi.
"Kita yakin insiden ini dipicu bukan karena kita tak menghormati saudara warga Papua, atau karena kita melecehkan."