Yan Widjaya Anggap Twitnya untuk Aura Kasih Pujian, Pakar Gender Sarankan agar Dibawa ke Ranah Hukum

TRIBUNWOW.COM - Artis peran Aura Kasih mengungkapkan kekesalannya atas sosok kritikus film dan jurnalis senior, Yan Widjaya, melalui unggahan Insta Storynya @aurakasih, Kamis (22/8/2019).

Aura Kasih merasa dirinya dilecehkan atas unggahan Twitter milik Yan Widjaya, hingga istri Eryck Amaral itu memberikan ancaman akan memperkarakan twit tersebut.

Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Kamis (22/8/2019), Yan Widjaya mengaku dirinya sangat merasa menyesal dengan adanya permasalahan tersebut hingga membuat Aura Kasih tersinggung.

"Aku sudah minta maaf karena khilaf," sebut Yan Widjaya.

• Diduga Lecehkan Aura Kasih, Kritikus Film Yan Widjaya Sempat Minta Maaf namun Dianggap Tak Tulus

Yan Widjaya mengaku twit yang diunggahnya dalam akun Twitter pribadinya @yan_widjaya, bukan bermaksud untuk menghina ataupun melecehkan wanita yang baru dikaruniai satu anak itu.

Bahkan, twit yang di-posting-nya itu diakuinya bermaksud untuk memuji sang aktris.

"Sesungguhnya itu adalah pujian yang tulus. Berbahagialah kaum ibu yang bisa memberikan ASI pada bayinya," jelasnya.

Meski begitu, Yan Widjaya mengaku baru memberikan permintaan maafnya itu melalui media sosial.

• Kronologi Perseteruan Aura Kasih dan Yan Widjaya, sampai Ancam Perkarakan dengan UU ITE

Akan tetapi, ia mengaku siap dan bersedia jika nantinya dipertemukan secara langsung dengan Aura Kasih untuk menyampaikan permintaan maaf secara langsung.

Tanggapan terkait kasus tersebut timbul dari dosen dan peneliti Antropologi Gender dan Seksualitas Universitas Indonesia (UI), Irwan Hidayana.

Irwan menyebut sikap Aura Kasih yang marah dengan adanya twit milik Yan Widjaya adalah perilaku yang wajar.

Ia juga menyayangkan adanya kicauan tersebut dari sosok Yan Widjaya.

• Aura Kasih Geram hingga Ungkapkan Kekesalannya ke Kritikus Film Ini di Instagram, Ini Pemicunya

Irwan juga menerangkan bahwa fisik selalu menjadi incaran pelecehan laki-laki terhadap perempuan, terlebih dari sisi seksualitasnya.

"Perempuan dianggap makhluk yang lemah, penurut, dan pasif. Tubuh perempuan sering menjadi sasaran pelecehan yang seksis baik verbal, visual, maupun tindakan," sebut Irwan.

Ia juga menyarankan, jika perempuan mendapatkan pelecehan seksual layaknya Aura Kasih, maka lebih baik melawan dengan melaporkan kepada penegak hukum.