Breaking News:

Rusuh di Papua

Federasi Kontras Sebut Pembangunan Jalan Trans Papua Tak Selesaikan Masalah: Siapa yang Butuh?

Sekjen Federasi Kontras menyampaikan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah tak cukup menjawab segala permasalahan yang terjadi di Papua.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
Youtube Mata Najwa
Sekjen Federasi Kontras, Andy Irfan Junaedi membeberkan permasalahan yang memicu letupan di Papua. 

Hal itu disebut Andy menyebabkan di Papua tidak bisa hanya dilakukan pembangunan seperti di daerah lainnya.

"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu, Papua memiliki lingkar kekerasan yang panjang, Papua punya cerita yang berbeda dibanding provinsi lain," ucapnya.

"Kalau melihat Papua disamakan dengan yang lain, kita akan terjebak dalam cerita yang sama," lanjut Andy.

Menurut Andy, permasalahan di Papua mulai dari munculnya kelompok separatis hingga kerusuhan yang belum lama terjadi merupakan dampak dari banyaknya persoalan yang belum terselesaikan.

"Isu separatis begitu muncul itu kan sesuatu bukan tahu-tahu muncul, itu adalah sebab akibat tersumbatnya beragam persoalan tanpa ada penyelesaian," tutur Andy.

Buntut Kericuhan di Asrama Papua, Lukas Enembe akan Tarik Seluruh Mahasiswa Papua: Kalau Tak Aman

Lebih lanjut, Andy menyebutkan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang terjadi di Papua.

Ia menilai banyak kasus pelanggaran HAM di Papua yang tidak ada tindak lanjutnya.

"Coba kita tengok kasus HAM, kasus kejahatan HAM, berapa yang mandek?," tanya Andy.

Andy lalu mempertanyakan tentang tindakan pemerintah dalam menyelesaikan kasus di Nduga, Papua

"Besok kita lihat apa yang akan dilakukan oleh Jakarta (pemerintah) terhadap penyelesaian kasus kemanusiaan di Nduga?."

"Ada ribuan orang di Wamena mengungsi, apa yang dilakukan Jakarta?," ucap Andy.

Menurutnya, saat ini yang lebih warga Papua butuhkan adalah guru, bukan senjata, dan TNI yang dikirimkan pemerintah untuk berjaga di wilayah konflik.

"Yang dikirim tentara, orang Papua butuh guru bukan butuh senjata, orang Papua butuh ilmu bukan untuk dicaci, itu yang penting," ucapnya.

Lihat video berikut ini menit 5.17:

Halaman
123
Tags:
PapuaPembangunanKomisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekera
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved