Fakfak Rusuh
Fakfak Rusuh, Emak-emak Kibarkan dan Cium Bendera Indonesia di Tengah Jalan: Kita Orang Merah Putih!
Video emak-emak di Kampung Tanama. Fakfak kibarkan dan cium bendera Indonesia di tengah jalan yang diblokade. Teriak cinta merah putih.
Penulis: Ifa Nabila
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Kerusuhan terjadi di Kabupaten Fakfak, Papua Barat, pada Rabu (21/8/2019) pagi.
Pada kerusuhan di Fakfak itu, beredar sebuah video emak-emak yang mengibarkan bendera Indonesia di tengah jalan.
Di tengah jalan yang sudah diblokade, emak-emak tersebut meneriakkan rasa cintanya kepada merah putih.
Aksi emak-emak di Kampung Tanama, Fakfak itu diunggah melalui akun Facebook Muhammad Andry Rifai Ali.
Emak-emak berkaus putih dengan celana pendek warna biru itu membawa bendera merah putih yang terikat pada sebilah tongkat.
• Fakfak Rusuh hingga Pasar Terbakar, Warga Teriak: Saya Tidak Takut Mati demi Merah Putih

"Kalau anggota apapun, lolos, kasih tebus, karena sayang, kita orang Kampung Tanama!" teriak emak-emak itu.
Emak-emak itu menyatakan kerjasamanya dengan aparat yang ada di Fakfak untuk mendamaikan suasana.
"Orang merah putih! Harus! Tentarakah, polisikah, polwankah, apapun kasih lolos, karena kita orang Kampung Tanama, orang merah putih, kita pu nenek moyang!" teriak emak-emak itu sambil mengibarkan bendera merah putih.
"Berusaha untuk ini, negara merah putih! Jadi harus merdeka!" teriak emak-emak itu sambil mencium bendera merah putih.
Berikut video lengkapnya:
• VIDEO Massa di Fakfak Lakukan Longmarch, Bawa Spanduk Sampaikan Protes soal Diskriminasi
Sebelum emak-emak di Kampung Tanama, sempat beredar video pria yang melakukan aksi serupa.
Dalam sebuah unggahan Instastory akun @sittizaadia, tampak seorang warga setempat yang membawa bendera merah putih.
Pria itu mengenakan kaus biru dengan celana panjang bermotif.
Di tangannya sudah ada bendera merah putih yang terikat pada sebilah tongkat.
Sembari mengibarkan bendera merah putih di tengah jalan, warga tersebut berteriak menyatakan dirinya tak takut mati demi merah putih.