Pidato Jokowi
Dalam Pidato Keuangan, Jokowi Ungkap Pemerintah Perkirakan Rp 14.400 per Dolar AS di Tahun 2020
Jokowi menyampaikan asumsi pemerintahan, bahwa nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat di tahun 2020.
Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan asumsi pemerintahan, bahwa nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp 14.400 per dolar Amerika Serikat di tahun 2020.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam memberikan pidatonya, di Pidato Nota Keuangan tahun 2020 di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019), dikutip TribunWow.com dari rilis yang diterima, Jumat (16/8/2019).
Jokowi mengatakan Indonesia di tahun 2020, akan mengalami kondisi eksternal yang masih dibayangi oleh ketidakpastian.
Meski begitu, Jokowi menuturkan pemerintah meyakini akan ada investor terus mengalir ke dalam negeri.
"Nilai tukar Rupiah diperkirakan berada di kisaran Rp14.400 per dolar Amerika Serikat. Pemerintah yakin investasi terus mengalir ke dalam negeri, karena persepsi positif atas Indonesia dan perbaikan iklim investasi," ujar Jokowi.
"Dengan demikian, suku bunga SPN 3 bulan diperkirakan berada di tingkat 5,4 persen," tambahnya.
• Penampilan Berbeda Maruf Amin saat Jokowi Berpidato, Gunakan Celana hingga Dipuji Sandiaga Uno
Selain menyampaikan hal itu, di tahun 2020 juga Indonesia diasumsikan akan mengalami pertumbuhan ekonomi di tingkat 5,3 persen.
"Dengan konsumsi dan investasi sebagai motor penggerak utamanya. Inflasi akan tetap dijaga rendah pada tingkat 3,1 persen untuk mendukung daya beli masyarakat," jelas Jokowi.
Selain itu, ada juga perkiraan harga minyak mentah.
"Ketiga, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dolar Amerika Serikat per barel," ungkapnya.
"Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global."
"Ketiga, harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan sekitar 65 dolar Amerika Serikat per barel. Dengan sensitivitas yang tinggi terhadap berbagai dinamika global, Pemerintah terus memantau pergerakan harga minyak dan komoditi global," sebut Jokowi.

RAPBN Tahun 2020
Jokowi juga memaparkan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2020.
"Maka defisit anggaran tahun 2020 direncanakan sebesar 1,76 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto), atau sebesar Rp307,2 triliun. Dengan Pendapatan Negara dan Hibah sebesar Rp2.221,5 triliun, serta Belanja Negara sebesar Rp2.528,8 triliun," paparnya.