Breaking News:

Anies Baswedan di ILC

Haji Lulung Sebut Berhak Jadi Wakil DKI setelah Di-bully karena Dukung Anies: Pengorbanan Saya

Abraham Lunggana atau yang dikenal Lulung menceritakan ia di-bully dalam mengorbankan dirinya untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Penulis: Roifah Dzatu Azma
Editor: Claudia Noventa
Capture Indonesia Lawyers Club
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang dikenal Lulung menceritakan ia di-bully dalam mengorbankan dirinya untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2014. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang dikenal Haji Lulung menceritakan ia di-bully dalam mengorbankan dirinya untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan di tahun 2014.

Dikutip TribunWow.com, hal ini diungkap Lulung saat menjadi narasumber program Indonesia Lawyers Club (ILC) bertema 'Anies di Pusaran Bully' melalui siaran YouTube Indonesia Lawyers Club, Selasa (13/8/2019).

Lulung mulanya mengatakan ia adalah orang yang pertama kali di-bully di tahun 2014.

"Kalau bicara bully, saya adalah orang yang pertama kali di-bully pada tahun 2014, bahkan orang yang di-bully di Indonesia yang terkenal saya, waktunya lima hari," ujar Lulung sambil tertawa.

Anies Baswedan Disebut Adian Napitupulu Korbankan Rakyat untuk Rakyat: Kalau Dia Berani, Beli Jalan

Ia melanjutkan, saat itu dirinya mengorbankan jabatannya yakni Ketua DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Karena pengorbanan saya kepada Anies saya berhenti jadi ketua DPW PPP kemudian saya harus mengorbankan jabatan saya pimpinan dewan," papar Lulung.

Anies Baswedan Disebut Adian Napitupulu Korbankan Rakyat untuk Rakyat: Kalau Dia Berani, Beli Jalan

Lulung juga mengatakan dirinya juga pindah ke Partai PAN.

Ia megakui PAN berkembang dengan menang serta memperoleh sejumlah kursi di DPRD dan DPR.

"Dan saya pindah ke partai PAN, Alhamdulillah saya katakan ketika saya menyerahkan semua inventaris kekayaan negara yang digunakan oleh saya pada tanggal 21 September 2018 saya katakan Insha Allah saya hijrah dari PPP ke PAN, PAN akan Menang," ujarnya.

"Dan hari ini PAN yang tadinya 2 kursi di DPRD mendapat 9 kursi kemudian tadinya tidak ada kursi DPR sekarang ada dua kursi DPR. Itulah maka saya katakan berhak menjadi wakil gubernur sesungguhnya," ujarnya membuat narasumber dan penonton studio ILC tertawa.

Kritik Sistem Ganjil Genap Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Kebijakan yang Agak Pemalas

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang dikenal Lulung menceritakan ia di-bully dalam mengorbankan dirinya untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2014.
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Abraham Lunggana atau yang dikenal Lulung menceritakan ia di-bully dalam mengorbankan dirinya untuk memajukan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di tahun 2014. (Capture Indonesia Lawyers Club)

Ia lalu mengomentari, bahwa ada pemahaman yang harus dilihat dalam menilai prestasi Anies Baswedan dalam mengelola DKI Jakarta.

"Kalau dilihat reputasi dan prestasi Bang Anies Baswedan, ketika ditinggal oleh Bang Sandi menjadi calon wakil presiden, saya harus kembali kepada blue print nya Pak Sutiyoso (mantan gubernur DKI Jakarta), saya belajar begaimana tata letak kota sesungguhnya harus mengubah Jakarta menjadi megapolitan sesungguhnya, harus dipimpin oleh orang yang sederajat dengan menteri," jelasnya.

Jawab soal Maju Pilpres 2024, Anies Baswedan Singgung Reaksinya saat Debat Calon Gubernur DKI 2017

"Kemudian kota ini harus terintregasi. Bahkan Bang Yos (Sutiyoso) sudah antisipasi kemacetan, anti banjir dan biofori dengan yang dia ciptakan," ungkapnya.

"Tapi gubernur yang jadi tidak didukung dengan stakeholder yang ada. Karena itu kalau bicara prestasi Anies, mudah Pak melihatnya, melihatnya di ujung saja. Kalau yang lain tanya mana? Mana? Jawabannya adalah LHP (Laporan Hasil Pemeriksaan) BPK (Badan Pemeriksa Keuangan) wajar tanpa pengecualian. Sudah itu," ujar Lulung.

"Dua tahun berturut, jadi kalau dibandingkan dengan gubernur sebelumnya, jangan lah," pungkasnya.

Lihat videonya di menit ke 2.56:

Anies Menjawab Bully-an

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjawab rundungan atau bully-an terhadap dirinya.

Awalnya, Karni Ilyas sebagai pembicara menanyakkan tanggapan Anies Baswedan sering di-bully dari berbagai aspek.

"Banyak sekali kritikan, walaupun ada pujian juga kepada Pak Anies," tanya Karni Ilyas.

"Aturan genap ganjil dipersoalkan, reklamasi dipersoalkan juga, pembangunan jembatan orang, pengelolaan sampah, silahkan Pak Gubernur."

Menjawab pertanyaan Karni Ilyas, Anies menegaskan dirinya tak sedang mengikuti Pemilihan Daerah (Pilkada) dalam waktu dekat.

Jawab soal Maju Pilpres 2024, Anies Baswedan Singgung Reaksinya saat Debat Calon Gubernur DKI 2017

Namun, dirinya mengaku lebih fokus terhadap janji-janji yang pernah diucapkkan.

"Saya perlu garis bawahi pertama saya tidak menghadapi Pilkada bulan depan Bang Karni," ujar Anies Baswedan TribunWow.com dari unggahan channel Youtube, Indonesia Lawyers Club pada Rabu (14/8/2019).

"Kami ini bekerja lima tahun, dan janji-janji yang kami buat InsyaAllah kami laksanakan, dan janji itu dibuat untuk lima tahun."

Anies mengatakan, pihaknya belum bisa dikatakan tak menepati janji.

Pasalnya, ia memiliki durasi lima tahun demi memenuhi janji tersebut.

Sedangkan diketahui, saat ini Anies Baswedan baru dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Gubernur 50 tahun tersebut menjalani masa bakti 2017-2022.

"InsyaAllah semua yang dijanjikan InsyaAllah akan kami laksanakan dan memang durasinya selama 5 tahun," ujar Anies.

"Kita sedang dalam proses ke situ, InsyaAllah kita pegang janjinya," lanjutnya.

Anies Baswedan saat menjadi bintang tamu di acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' dengan topik #AniesdiBully pada Selasa, (13/8/2019).
Anies Baswedan saat menjadi bintang tamu di acara 'Indonesia Lawyers Club (ILC)' dengan topik #AniesdiBully pada Selasa, (13/8/2019). (Channel Youtube Indonesia Lawyers Club)

Satu di antara janji yang sudah dilaksanakan Anies, yakni tidak mencalonkan diri sebagai Calon Presiden (Capres) 2019.

"Termasuk Bang Karni, debat pertama, debat pertama, pertanyaan dari moderator itu, apakah Anda akan ikut Pilpres tahun 2019."

"Ini saya belum menjadi Gubernur, saya baru menjadi Calon Gubernur sudah ditanya apakah mau ikut Pilpres 2019," jelasnya.

Menurut Anies tawaran menjadi capres bukan sekali dua kali.

Namun, dirinya berjanji konsisten untuk tak meninggalkan jabatannya sebagai Gubernur.

"Ini pertanyaan itu diluncurkan saya sebelum jadi Gubernur, jadi ini bukan hal baru ditanyain begini bang, tiap waktu ditanyaain begini, tiap musim," katanya.

"Dan saya katakan saya akan melaksanakan tugas saya di Jakarta selama lima tahun. Tahun lalu saya ditarik-tarik untuk ikut Pilpres, dan saya katakan tidak. Dan saya akan konsisten laksanakan janji saya," tambah Anies.

Kritik Sistem Ganjil Genap Anies Baswedan, Ferdinand Hutahaean: Kebijakan yang Agak Pemalas

Sehingga Anies mengatakan, dirinya sudah menjalankan satu di antara janjinya.

Kemudian, Anies mengatakan janji itu tertulis bukan imajinasi.

Ia menjelaskan, dirinya membuat 23 janji.

Namun, banyak pihak yang mengatakan dirinya membuat banyak janji-janji yang sebetulnya tak pernah Anies Baswedan buat.

"Janji itu tertulis, janji itu bukan imajinasi, janji itu ada."

"Jadi kami memiliki 23 janji, karena itu Bang Karni 23 janji itu mohon dibaca, jangan membuat imajinasi lalu mengatakan ini janjinya Anies-Sandi," tegas Anies.

Menurutnya, tagihan-tagihan janji yang tak berdasar dapat menghilangkan obyektifitas.

"Jangan bikin imajinasi sendiri, kalau bikin imajinasi sendiri, lalu kemudian mengukur sendiri nanti kehilangan obyektifitas. Lihat janjinya apapun masalahnya dari mulai perumahan, transportasi sampai soal reklamasi."

"Janjinya dibaca dulu sebelum kita mengatakan menepati atau tidak menepati," tegas Anies Baswedan.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Mariah Gipty)

WOW TODAY

Tags:
DKI JakartaAnies BaswedanHaji LulungIndonesia Lawyers Club (ILC)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved