Sayembara Mahfud MD
Tanggapi Polemik Enzo Allie, Mahfud MD: Saya Tidak Kenal Enzo tapi Negara Harus Diselamatkan
Anggota Dewan Pengarah BPIP, Mahfud MD menanggapi penerimaan pemuda keturunan Prancis-Indonesia, Enzo Allie di Akademi Militer TNI.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Menurut saya mudah, mudah, sekarang kan sudah ada medsos. Dan ingat lo, TNI itu memiliki record yang panjang untuk membuat lipsus itu
"Mereka biasanya meneliti siapa orang tuanya, siapa kakeknya, siapa teman sepergaulannya, siapa gurunya. Itu biasa saja ketat sekali."
Menurut pendapat Mahfud MD, jika Enzo Allie terbukti terpapar radikalisme harus diberhentikan.
Jika tidak, Enzo Allie harus direhabilitasi terlebih dahulu.
"Oleh sebab itu diselidiki saja, kalau memang terbukti harus dibuktikkan, kalau tidak terbukti harus direhabilitasi," ucap Mahfud MD.
Lihat videonya mulai menit ke 6:32:
Pada kesempatan itu, Mahfud MD juga berjanji akan akan memberikan uang tunai senilai Rp 10 juta jika dapat membuktikkan bahwa dirinya pernah mengeluarkan statement soal bendera tauhid dengan gerakan radikal di Indonesia.
Mahfud MD mengatakan, dirinya yakin tak akan ada yang berani mengikuti sayembara.
"Enggak bakalan ada yang menang, enggak bakalan ada yang berani," kata Mahfud MD.
Pasalnya, Mahfud MD dengan tegas mengungkapkan bahwa dirinya tak pernah mengaitkan bendera tauhid dengan gerakan radikal.
• Bisakah Ahok Jadi Menteri pada Kabinet 2019-2024? Begini Penjelasan Mahfud MD
"Karena saya menyatakan, saya itu tidak pernah mengaitkan bendera Tauhid Laillahaillalah Muhamadarasulullah itu sebagai bendera radikal."
"Ketika orang mengatakan itu radikal, saya tidak pernah mengatakan itu," tegasnya.
Sehingga, ia menantang pada setiap orang yang berani menunjukkan statement Mahfud MD soal bendera tauhid tersebut.
Baik itu dari media rekam hingga media-media lainnya.
"Oleh sebab itu, saya tantang siapapun yang pernah merekam saya atau mendengar saya atau mencatat saya di berbagai tempat atau ada di cuitan saya."